belajar menyulam yuk : crossstitch, kristik, kruistik… what ever-lah…

Halo, jumpa lagi di belajar menyulam…. *gaya penyiar tipi er-i*
Kali ini aku mau berbagi soal bagaimana membuat kriya kristik. Kristik adalah cinta pertamaku di dunia sulam menyulam *gak da yang tanya tuuuuh*.Tapi sebelum itu mohon maaf dulu buat kontak2ku yang lebih jago dalam soal kristik-mengkristik ini, hehehehe…. jadi malu hati, sok-sok ngajarin aja nih guwe.
Selanjutnya, rebat cekap aja ya…. Untuk memulai sebuah kristik, yang kita perlukan adalah :

  • Peta, alias chart yang akan menunjukkan warna benang apa yang harus kita gunakan untuk membuat hasil karya kristik.
  • Bahan/media, untuk media-nya bisa digunakan strimin plastik ataupun kain aida. Bisa juga sih pakai kain linen. Atau kalau mau bisa juga dibuat diatas kaos/ baju yang sudah jadi dengan bantuan strimin yang bisa hilang kalau dicuci, tapi dua yang terakhir itu aku belom pernah coba sendiri.
  • Benang sulam plus jarum dan gunting

Untuk awalnya yuk belajar bikin silang alias cross dulu…. Buat garis menyilang diatas satu kotak di kain aida-nya, ini bisa disebut juga sebagai half crossstitch

Selanjutnya buat garis menyilang dengan arah berlawanan dari garis silang pertama

sehingga tercipta satu baris kristik, selanjutnya bisa diteruskan ke arah selanjutnya sesuai dengan chart/peta kristiknya…. kek gini nih…

Insya Allah nggak susah deh…..
Oh ya, ada juga yang lebih suka membuat kristik dengan arah mendatar, jadi silang dibuat dari arah kiri ke kanan, bukan dari atas ke bawah seperti aku. Tapi yaaaah…. itu masalah selera siy, suka-suka tiap orang saja….

Untuk contoh, aku buat project kecil nih, pakai mini kit….
Mini kit ini aku beli di crossstich point mall ambassador, tadinya sih pengin beli kit Row of Love yang gambar beruang teddy tuuuuuh…. tapi kok muahaaaaaaaaaaal…. asli keluaran Dimension je *lha kok malah curcol*.
Kembali ke mini kit, kit seperti ini biasanya sudah lengkap berisi, chart, kain aida, benang sulam sama jarumnya. seperti gambar sebelah kanan tuuuuh… enak kaaaan, tinggal mulai saja…..


Sebagai saran pertama, mulailah dari tengah, dengan alasan agar gambar yang kita buat bisa tepat berada di tengan media/kain/strimin-nya. Nggak lucu kan, kalau ternyata gambarnya mepet samping, atau bahkan terlalu ke kanan sehingga kainnya jadi kurang panjang…. hehehehe…… *pengalaman pribadi-kah ?*

Tapi bisa juga kristik dimulai dari pinggir kain, dan untuk mempermudah, dibuat grid alias garis-garis persepuluh kotak di kainnya, sama seperti grid di chart yang juga dibuat garis tebal persepuluh kotak. Jadi tinggal dicocokin aja deh antara chart dan kain, harus di kotak keberapa tusuk silang dibuat. Tentu saja grid di kain dibuat dengan pena/bolpen yang tintanya bisa hilang kalau dicuci, alias water soluble pen. Jadi begitu kristik udah jadi, grid di kain bisa dihilangkan dengan air.

soal gridding sudah aku posting dimari : 
 


jadi temukan bagian tengah kain

Dan juga cari bagian tengah dari chart yang harus kita ikuti.
Disini, tengah chart adalah bagian lidah si Lula centil ini… jari aku mulai membuat silang dari sini.

Chart menunjukkan bahwa untuk membuat gambar lidah ini aku harus memakai benang warna jingga ( simbol dan warna benang ditunjukkan di chart ).

l

alu lanjutkan dengan silang-silang selanjutnya… jadi seperti ini :


Nggak jelas ya ? lha wong benangya banyakan putih siiiiih, tapi selain itu juga belom di back stitch….. Apa itu back stitch ? istilah mak-mak kita dulu adalah tusuk
tikam jejak. Nggak susah juga, secara itu kan stitch yang biasa dipakai untuk menjahit…

Secara sederhana begini lho, caranyaaaaaaa…..:

 

gak susah kan ? siiiiip…. tapi untuk crosstitch, backstitch bisa juga berbentuk macam-macam, walaupun secara mendasar cara membuatnya sama, menggunakan teknik tusuk tikam jejak

Dan setelah di back stitch, gambar si Luna akan menjadi seperti ini :

note :
sebenernya ada lagi satu jenis sticth di kristik, yaitu quarter stitch, agak njelimet bin repot juga sih, tapi bisa membuat kristik kita makin halus gambarnya. But untuk saat ini cukup ini aja dulu deh…. sudah bisa untuk memulai project kristik yang ok, yuk mareeee…..

lebih lanjut untuk halfstitch dan quarter stitch ada di https://pingkanrizkiarto.wordpress.com/2013/06/05/belajarcraft-half-stitch-dan-quater-stitch/

kontak-kontakku

Barusan ditanya-in Tiwi, apa arti kontak bagimu ??? ( tanda tanya mpe tiga tuuuuuuh )….
Secara gampangnya sih kontak tu ya temen. Spesifik temen di dunia maya kali ya ? Lha wong ada istilah temen sekelas tapi nggak ada istilah kontak sekelas, temen serperjalanan bukan kontak seperjalanan, teman main bukan kontak main…. halaah, malah ngelantur…

Di awal2 ngeMPi dulu aku pernah punya niat untuk punya kontak tidak lebih dari 100 saja. Soalnya takut gak bisa maintenance-nya, nggak enak hati kalau main add dan confirm tapi tanpa kelanjutan sama sekali, alias gak pernah berkunjung. Apalagi aku sempet punya pengalaman sedih soal kunjung mengunjungi ini. Salahku sendiri sih, libur ngeMPi hampir 3 bulan karena cuti melahirkan, tapi gak pamit dulu di forum per MP-an.

Yaaah waktu itu kan masih new comer, belum paham bener adab ber MP ria…. Bayangin aja, yang namanya Inbox aja belum tahu. Jadinya sempet terkagum-kagum waktu kontakku ( yang waktu itu masih bisa dihitung pake jari tangan ) bisa langsung tahu kalau aku posting sesuatu di MP-ku. Apalagi waktu aku ulang tahun, banyak ucapan selamat ulang tahun yang mampir di GB-ku….. whuaaaah….. berasa jadi selebritis dadakan dah, gembira betul…. sambil terus bertanya dalam hati : lho kok tahu ya ? lho kok tahu ya ? hahahahaha….. norak banget dah !

Dan itu berlangsung nyaris setahun penuh ! hahahaha….. Nggak tahu apa itu Inbox, nggak tau gimana caranya confirm contact…. dan yang jelas teramat sangat kurang tingkat kepeduliannya terhadap postingan baru dari kontak-kontakku. Lha gimana mau peduli, wong apa itu Inbox aja kagak ngeh. Bener-bener nggak mutu deh pokok’e… gobtek alias goblok teknologi kelas berat dah !

Tapi Alhamdulillah, setelah 11 bulan jadi kontak yang dodol, akhirnya aku menemukan apa itu Inbox. Dan taraaaaaaaaaaaaa….. jadi jelas deh kalau aku tu ternyata ge-er bener, bisa-bisanya merasa jadi seleb dadakan… hahahahah. Dan sejak itu pula aku bertekad untuk memanfaatkan Inbox sebaik-baiknya, berusaha dengan segenap jiwa dan raga untuk menjadi warga MP yang baik. Saling menyapa dan kunjung-mengunjungi sesama kontak.

Dan bagaimana selanjutnya dengan program 100 Kontak Cukup ? Dengan sangat menyesal harus diakui bahwa program itu gagal total…. Jujur aku masih milih-milih confirm kontak, bukan apa-apa, masalahnya kalau sudah telanjur jadi kontak aku suka nggak tega me-remove. Kadang nggak tega-nya hanya berdasarkan alasan sentimental saja, nggak enak hati aja…. padahal sudah jelas-jelas tu id sudah lamaaaa gak aktif, tapi aku mikirnya kan kasihan kalo suatu saat dia log in lagi, trus ngeliat kontak-kontak-nya sudah banyak yang ilang…. kan sedih jadinya…. kasiyaaaaaaan…. hehehehe…

Tapi jadinya aku sendiri yang repot, saat ini aja ada lebih dari 40 kontakku yang bisa dikatakan tidak aktif sama sekali. Tapi jangan salah ya, aku bisa aja nggak tega-an sama kontak yang gak aktif, tapi aku nggak akan ragu-ragu mendelete kontak yang bener-bener mengganggu. Antara lain jenis kontak yang hobi membanjiri inbox dengan postinga gak jelas bin gak mutu….. wis pokok’e jenis kontak yang gak mutu babar blas gitu deh….

Bagaimana dengan invite ? well, aku nggak sungkan-sungkan untuk invite seseorang kalau aku merasa bahwa mp dia menarik atau bisa memberi manfaat buat aku. Ada yang bilang sih, kalau masalah invite-meng-invite ini seperti soal siapa duluan yang bilang i love you…. Maksudnya di situ ada urusan gengsi dan urusan ego gitu lhooo… hahahahaha…

Tapi buat aku pribadi sih, bukan masalah siapa duluan yang meng-invite, siapa duluan yang bilang ai lop yu ( xixixi….. ). Buat aku yang penting dari perkontakan *hadah gak cocok*, dari pertemanan di dunia maya ini aku bisa mendapat banyak manfaat, nggak cuma masalah tambah pengetahuan tambah ilmu, juga bertambah hangatnya hati di MP ini……

ai lop yu puuuuuuuuuul dah !

jadi apa dong fokus-nya ?

Dari postingan Nita soal fokus blog, timbul tanya di hatiku sudah fokus-kah blog-ku ? Eeeewww, sudah fokus belum yaaaa ? Rasa hati sih sudah… Tapi dalam rangka mencari jawaban yang dapat dipertanggung-jawabkan, mari kita lihat lagi deh ke kisah kelahiran pingkanrizkiartodotmultiplydotcom.

Kira-kira tiga tahun yang lalu, aku mengalami mutasi, eitsss… bukan mutasi kayak rombongannya X-men itu lho ya… Tapi mutasi alias rolling perpindahan tempat tugas. Eh, tapi asik juga ya, kalo bisa ber-mutasi jadi selangsing si Storm itu *dikepret sendal jepit bu R… *

Mutasi adalah hal yang sangat lumrah di tempat kerjaku, so sebagai pegawai yang baik, aku yo manut saja to. Tapi perpindahan kali ini sempet membuat aku mengalami sedikit gegar budaya alias cultural shock….halaaah istilahnya itu lho. Bukan apa-apa, sebelumnya aku ditempatkan lini depan pelayanan yang berhadapan langsung dengan berbagai macam orang dengan berbagai macam kelakuan ( dan berbagai aroma juga ), dan juga komputer yang 100% hanya bisa digunakan untuk urusan pekerjaan. No wifi at all.

Dari situ aku harus pindah duduk manis di kantor pusat yang nyaris tidak pernah berhubungan dengan pengguna jasa dan pekerjaan-pun tergantung perintah komandan. Dan karena tuntutan jenis pekerjaan di bagian ini, wifi tersedia bebas, merdeka ! Tapi dasar aku-nya yang gak ngerti, belom paham, ya aku belum punya pikiran untuk semaksimal mungkin memanfaatkan kebebasan itu. Sampai suatu saat seorang temen di ruangan memperkenalkan aku dengan Multiply.

Kenapa harus multiply ? soalnya temenku itu tahu aku nyimpen banyaaaaaak banget foto-foto adenium di kompi-ku, karena saat itu aku memang lagi cintrong2-nya sama adenium. So dia bilang, pakai multiply mbak, bisa buat pamer-pamer foto. Oh yaaaaaaaaaa ? Hasrat narsis langsung terusik dooooong… So jadilah fokus pertamaku di mp adalah : pamer adenium.

Setelah berjalan beberapa waktu, ternyata hasrat pamerku yang lain juga terusik kepingin diakui juga. Kali ini ada hubungannya dengan hobi-ku bercraft ria. Jadi setelah jadi showroom adenium, mp-ku bertambah fungsinya sebagai ruang pamer koleksi craft-ku. Ditambah lagi dengan koleksi sylvanian-ku, n tentu saja koleksi, eh… masak anak-anak dibilang koleksi sih, xexexe. Yaaaah, seperti lazimnya mak-mak, daku pamer anak juga doooong…..hehehehe.

Dan pada perkembangannya, selain urusan pamer foto-foto, ternyata mp juga memberi aku ruang untuk latihan menulis, alias nge-blog. Posting awal masih soal adenium dong, kan fokus awal di adenium. Tapi tentu saja seiring dengan berjalannya waktu dan belak-belok-nya fokus mp-ku, muncul postingan soal crossstitch, soal jahitan, soal anak-anak sampai ke grundelan dan uneg-unegku tentang beberapa hal dalam keseharianku. Dan terakhir-terakhir ini aku mulai memberanikan diri membuat beberapa tutorial nekat yang berhubungan dengan hobi craft-ku.

Jadi, apa dong fokus mp-ku ?
n the answer is : aku dooooong….. hahahahaha…. *ditimpuk bakiak dari kanan-kiri-depan-belakang*

mainan Fachri

Kalau melihat iklan mainan edukatif aku suka nyengir sendiri. Bukan, bukannya mo menganggap remeh manfaat dari mainan-mainan edukatif itu. Tapi based on my pengalaman pribadi. Seringkali anak malah lebih “kreatif” dengan mencari mainan sendiri dari lingkungannya.

Dibeliin mainan2 bagus (alias kudu dibeli pake duwit ) malah lebih memilih untuk sibuk dengan centong, tutup panci, taplak meja, kaleng susu…. wiiiis to…. kadang sampe bikin manyun mbok-nya. Mainan fisher-price cuma ngangkrak doang di rak, si bocah malah ngalor-ngidul nenteng saringan teh…..


mainin duwit ? hayuuuuk…

 

 

ini sepatu ato kapal selam ya ? guede bangeeet….

 

 


antene tipi bekas untuk, latihan otot lengan atas dan bawah, naik-turun-naik-turun…..

bau apa ini yaaaaaaaaa ?

berantakin krayon mbak Rahma aaah…

 

Tapi sangking bersemangatnya Fachri untuk belajar, kadang-kadang menimbulkan kericuhan dan teriak kemarahan dari kakak-kakaknya. And for the result, giliran Fachri yang jadi mainan kakak-kakaknya….

 

apa salahnya ?

Ini mau ngrasani tetangga sebelah lagi, ini soal status… alias postingan mini kata versi aliran jama’ah fesbuqiyyah. Kali ini status itu berceloteh tentang rasa syukur karena sang pembuat status tersebut merasa bahagia berada di dalam sebuah mobil yang nyaman sendirian, dalam rangka mau berangkat kerja, sedangkan di sebelahnya -dalam rangka mo berangkat kerja juga- orang-orang harus berjejal ria di dalam sebuah bis kota yang pengap dan penuh sesak.

Sebenernya pengin ikut komentar, tapi sungguh aku takut kalau komentarku hanya akan mengundang kerutan di kening, karena rasa-rasanya komentarku bakal sedikit berseberangan dengan jiwa dari status itu, wich is rasa syukur. Apa yang salah dengan rasa syukur ? ya jelas ndak ada to ? lha wong bersyukur kok salah…. Alhamdulillah, nggak tergantung lagi sama angkutan umum, berarti terbebas dari kemungkinan dikuyo-kuyo sama angkutan umum seperti pengalamanku disini, tidak harus berjejalan berdesakan dengan orang-orang dengan berbagai aroma yang potensial menimbulkan rasa pening di kepala.

See ? bersyukur dooong….. bisa naik mobil, adem, mentul-mentul, lego ndak sesak, sambil ndengerin lagu-lagu dari radio atau tape mobil. Tapi seperti biasa, ada yang rada anarkis di otakku ini, dan si anarkis ini tiba-tiba protes, siapa yang berhak mengatakan bahwa bahagia dan syukur hanya ada di pengendara mobil ? siapa yang berhak mengatakan bahwa orang-orang yang berjejalan di bis itu tidak bahagia ? tidak bisa bersyukur ? Sejak kapan bahagia diukur dengan bisa tidaknya ngadem sendirian di mobil ?

Lhaaaa…. rak tenan to ? bener kan ? mending aku ndak ikutan komentar deh… daripada bikin huru-hara. Tapi dalam hati tetep aku mbatin, banyak orang bahagia kok, walaupun harus jejel-uyel-uyel di bis, nggak ngibul, i’ve been there kok… Banyak cerita lucu, banyak pengalaman berharga, dan jelas banyak hal yang bisa membuatku bersyukur dan berbahagia, sepanjang pengalamanku ber-bis kota ria.

Dan dalam tataran perbandingan, coba bayangkan siapa yang lebih bahagia, seorang perempuan sederhana di bis kota, pergi ke pasar untuk berbelanja bagi suaminya yang setia dan anak-anaknya. Atau seorang perempuan wangi di dalam sedan mewah keluaran terbaru, pergi ke butik paling mahal di kota, berbelanja baju yang ternyata tidak bisa mencegah suaminya untuk tidak berpaling ke kiri-kanan…. Whualaaaaaaaah…. tambah ngaco aja nih mikirnya…. xixixi… sorry…..

Wis ah, wong status yang asalnya bagus kok malah jadi ta’ belokin kemana-mana sih. Udah diem aja deh, nggak usah ikutan komen, cukup pasang jempol aja, pingkan like this gitu…. nggak mau juga ? yo wis log out aja deh, fesbuk mah isinya emang cuma begitu-begitu aja…

Hidup MP !!!

hari pembantu

Aku tidak tahu darimana dan bagaimana sejarah penetapannya, tapi postingan keren seorang teman di fb memberitahu aku bahwa hari ini, tanggal 15 Pebruari, ditetapkan sebagai Hari Pembantu. Secara pribadi sih aku kurang sreg sama istilah pembantu ini, pekerja rumah tangga lebih cocok kali yaaaa….. Tapi di masyarakat sepertinya istilah ini sudah umum digunakan. Dan secara umum pula, kata pembantu akan merujuk pada pekerja di dalam sebuah rumah yang tugasnya adalah mengerjakan tugas rumah tangga sehari-hari. Mulai dari nyapu, nyuci, ngepel, setrika…. dll. dsb…

Buanyaaaaaak… cerita seputar pembantu, biasanya sih aku denger dari ibu-bu…. Mulai dari cerita tentang pembantu yang kerjanya memuaskan efisien dan efektif, lalu ada juga yang menganyelke alias membuat tekanan darah naik, lelet, nggak mudengan, males…..sampai yang menjurus ke arah kriminal.

Dan dari semua kisah itu, rasa-rasanya semua masih menempatkan pembantu pada level rendah dalam tatanan masyarakat, pembantu gitu lho…. alias bedinde, alias pembokat, alias babu…. Padahal pada kenyataannya, posisi dan keberadaan pembantu bisa sangat menentukan dalam sebuah rumah tangga. Pasangan suami-istri pekerja, jauh dari keluarga… siapa lagi yang bisa diandalkan selain pembantu ? Bahkan seorang ibu yang tinggal di rumah pun akan sangat terbantu dengan hadirnya si pembantu ini.

Seorang temen secara bercanda ngomong bahwa laju kariernya di kantor sangat tergantung pada pembantu. Hehehehe…. lha gimana mau konsentrasi kerja di kantor, kalau urusan domestik di rumah acak adut gara-gara tidak ada pembantu.

Lalu kenapa status pembantu masih dianggap sebagai status yang rendah dalam masyarakat ? Apakah masyarakat kita memang lebih suka menilai seseorang dari status pekerjaannya, dan bukan dari fungsi pekerjaannya ?

——-
buat Ayu dan mbak Kas di rumah, terima kasih sudah menjadi bagian dari keluarga kami selama bertahun-tahun….

why do you love me ?

Why do you love me ?
hihihihihi…. pertanyaan yang hanya dijawab dengan cengangas-cengingis nggak jelas sama si Mas-ku Adi Rizkiarto tercinta, jenis manusia yang bagai langit dan bumi jauhnya dengan romantisme.

Sebenernya penting nggak sih pertanyaan itu ? Come on, i’m just an ordinary woman yang jelas akan mabuk kepayang kalau pertanyaan itu dijawab dengan “Karena dimataku engkaulah makhluk paling cantik di seluruh jagad raya ini” … *gedubgrag guling-guling mpe basement*. Sayangnya kejadian rolling on to the basement itu tidak pernah terjadi, xexexex… Lha wong memang tidak pernah ada jawaban yang pasti. Coba-coba jawab sendiri ya ?

Karena cantik ?
eeewwwwww….. jujur kacang ijo, frankly speaking, mboten ngapusi, pada saat bertemu pertama kali sama si Mas, saya sendiri tidak bisa mengkategorikan diri saya sendiri sebagai cantik. Tapi jelek banget juga enggak lho yaaaaaaa….. *pede doooooong*

Pintar ?
Yaaaahhhhh….. *siap-siap mo ngibul, eh nggak jadi ah, dosa*…. Bodo sih enggak-lah, pinter banget juga enggak…. so-so ajalah, lumayan bisa selesai kuliah di Jurangmangu walaupun musti pakai extended version, alias perpanjangan waktu bin injury time… ( hehehehe…. mengingat sejarah kelam )

Kaya ?
Yaaahhh….. *siap-siap membual, eh inget dosa lagi*. Alhamdulillah cukup lah, nggak pernah kelaperan, walaupun seumur-umur di Jurangmangu cuma sekali makan es kirm di DQ, beli pizza-pun terima ngeteng.

Agama ? Agama ?
Duh yang ini asli nggak berani ngibul…. Agama ? jauuuuuuh deh. Alhamdulillah Jurangmangu sudah banyak membukakan hati dan pikiranku. Tapi tetap saja, aku masih manusia keras kepala yang kebanyakan tanya dan belom kapok bermain-main dengan dosa….

Jadi ?

pertanyaan diubah aja deh, gak usah terlalu romantis… : “Kenapa Mas milih aku ?”
dijawab sambil kabur…. : “Soalnya kamu pakai jilbab”
tsaaaaaahhhh………. kira-kira itu artinya yang mana ya ? *masih berharap bisa gedubrag guling-guling mpe basement*

late mom ?

Aku menikah di usia 24 tahun, Farhan lahir waktu aku berumur 25 tahun. Jeda dua tahun, lahir Rahma. Sempat merasa cukup dengan dua anak saja, tapi ternyata kepingin juga nambah lagi. Jadilah setelah 9 tahun Rahma jadi anak bungsu, lahir lah Faiz, nambahnya kebablasan, dua tahun kemudian lahir Fachri.

Umur 25 dan 27 tahun jadi ibu sih rasanya biasa-biasa aja ya ? Banyak temen sepantaran lah, di acara ambil raport, pertemuan POMG, ruang tunggu dokter anak sampai acara posyandu. Tapi di saat Faiz pertama kali masuk play group kemarin, sebagaimana biasanya ibu-ibu, aku ikut heboh dooong….. maka jadilah aku mengikuti ritual mengantar anak masuk sekolah untuk pertama kalinya, n then jreeeeeng….kok barengannya ibuk-ibuk kemaren sore semua ya ? huahahahaha…

Iya, tiba-tiba kepikir am i a late mom ? xixixixi…. Lha wong ibunya temen-temen Faiz rata-rata masih diawal 30-an je, sementara saat itu aku sudah di akhir era 30-an. Minder sih enggak ( pede aje lageee ), cuma berasa lucu aja….. Banyak ibu-ibu yang terlihat heboh dengan pengalaman pertama mengantar anak masuk sekolah. Sementara aku merasa ini hanyalah pengulangan 2 kali pengalaman sebelumnya. Bukannya tidak indah, bukannya tidak spesial…. but, this is my third gitu lho…. ( langsung merasa sebagai suhu berpengalaman ).

Lha itu baru Faiz, gimana nanti pas Fachri ya ? saat aku sudah 41, nganterin anak masuk play grup… hihihi… lucu gak ya ?

 

 

 

IMG_4040

Hari pertama Faiz di play group

Tahu Kapan Harus Berhenti

Pengen nulis nih, tapi ampuuuuun…. ntar takut ada yang protes-protes lagi soal glommy, sedu-sedan, merana tralala. Kemarin nulis yang rada semangat aja ada yang trus ngajak nangis berjama’ah…. Jadi mo nulis apa lagi niiiih ? *mikir-mikir pemancing keributan*

Cinta itu anugerah dari yang Maha Kuasa, kita tidak boleh mengabaikannya..

Ciyehehehehehe…. kalimat yang sangat indah sekali bukaaaaaaaan ? tidak salah bukaaaaaaaan ? Lha tapi kalau itu diucapkan oleh seseorang yang sudah punya pasangan resmi pada orang lain yang bukan pasangan resminya…..
Namanya orang lagi mabuk kali ya ? apa-apa yang dicari benere dewe wae…. sampai berani-beraninya bawa nama Tuhan segala. Tapi, bener lho, kalimat itu buanyaaak banget aku temuin dalam berbagai konsultasi masalah pribadi di media massa dengan tag s-e-l-i-n-g-k-u-h…..

Oke,kalau ngomong masalah rasa cinta sebagai anugerah, gini aja deh,
Saya, sebagai perempuan biasa, dianugerahi Tuhan rasa cinta pada keindahan.
Bener gak kalimat yang ini ? bener to ?
Lanjut.
Dan keindahan itu ternyata mewujud dalam sebuah tote bag Guess putih yang sedang disandang seorang perempuan di mall Ambassador

Jadi boleh nggak, atas nama rasa cinta anugerah Tuhan, saya menjambret tas itu dan mengakuinya sebagai hak saya pribadi ?
Atau bolehkah saya memaksa si pemilik tas itu -atas nama cinta sebagai anugerah- untuk berbagi tas keren itu dengan saya ?
Enggak toooooooo ?

Nah, sampai disini saya jadi ingat QN-nya mas Syamsul :
Falling in Love, ketika status sudah beristri. SALAH-kah/ BOLEH-kah??! Hayo…jawab!
( ini nanya apa, nodong ya ? )

Kalau ngomong PERASAAN sebagai sesuatu yang diciptakan sebagai bagian internal dalam diri kita sih, yaaaaa…. Namanya juga perasaan. Tertarik sesuatu yang indah, yang menarik, yang menawan hati, adalah sesuatu yang bisa terjadi. Cinta pada keindahan adalah sesuatu yang tidak bisa dibendung… *mengutip komen di QN mas Syamsul niiiiiiih…*

Trus ? Ya sudah… itu saja. Berhenti saja sampai disitu… STOP ! Jagalah hati !!
Karena kalau terus dituruti, ditindak lanjuti hingga mencapai level s-e-l-i-n-g-k-u-h….akibatnya bisa jadi lebih mengerikan daripada aksi merebut tote bag Guess putih di mall Ambassador… eh, itu juga enggak kejadian lho… *masih tetep waras*

kayaknya musti bikin tag baru nih, tag : postingan nggak jelas

ibu rumah tangga profesional

Seandainya seorang ibu digaji supaya dia tinggal dirumah, betapa bahagianya anak Indonesia karena ibunya tinggal dirumah menunggui mereka” ini adalah sebuah status di fb yang mengundang seorang sahabat mp-ku untuk membuat postingan mengenai harga cinta seorang ibu.

Berapakah harga cinta seorang ibu ? cuma orang sinting yang bisa menyetarakannya dengan sejumlah uang. Tentu saja cinta seorang ibu kepada anaknya tidak akan bisa ditukar dengan seluruh uang di dunia ini dikumpulkan jadi satu *jadi inget gudang uang paman Gober*. Tapi di sisi lain, posisi sebagai seorang ibu yang tinggal di rumah seperti yang disebutkan si status fb diatas, adalah posisi yang kurang mendapat penghargaan dalam masyarakat.

Bukan cerita isapan jempol, kalau ada seorang perempuan yang males datang ke reuni sma-nya hanya karena statusnya yang (hanya ) : ibu rumah tangga. (merasa) kalah dibanding dengan temen-temennya yang wanita karir, dokter, insinyur…. Padahal tanggung jawab profesi ibu itu sangatlah berat, dunia akhirat cuuuuy…… *set dah, ni emak kumat alay-nya*

Well, jadi apa salahnya kalau seorang ibu rumah tangga adalah juga sebuah profesi yang sama dengan direktris, dokter, insiyur, kepala bidang, manager…. atau apalah itu. Dan sebagai konsekwensinya adalah gaji dooong !

Tapi tentu saja gaji ini bukanlah upah pengganti cinta dan kasih sayang, sama sekali bukan !! Sekali lagi cuma orang sinting yang ( merasa ) bisa membeli cinta dan kasih sayang. Tapi sebagai penghargaan atas ke profesionalan seorang wanita dalan menjalankan dan mengelola rumah tangganya. Jabatan : HRD, perusahaan : Rumah saya sendiri…. keren toh ?

tambahan dikit :
postingan ini BUKAN untuk mempertentangkan posisi ibu bekerja di luar rumah atau di dalam rumah…. come on ladies, di dalam atau diluar rumah, yang penting kita adalah ibu yang hebat, yes we are !!
peace !!