Dressmaker’sDaughter : Autumn

Seperti yang sudah aku niatkan sebelumnya, aku pengen bikin postingan per bagian dari project Dressmaker’s Daughter-ku. Dressmaker Daughter sendiri terdiri dari gambar empat baju yang juga melambangkan empat musim di belahan bumi bagian Barat sono. Gak terlalu banyak sih jika dibandingkan dengan musim di Indonesia ini, karena selain musim kemarau dan musim hujan, di Indonesia juga ada musim rambutan, musim duren, musim layangan, musim batuk-pilek…. *disambit sendal*.

Seperti biasa aku mulai mengerjakan kristik dari kanan. Sebelum kenal gridding dulu aku biasa memulai dari tengah, tapi sekarang sudah pindah ke jalur paling kanan. Bukan karena itu jalur paling cepat *jalantolkaleee*, tapi menurutku itu posisi yang paling nyaman untuk mengerjakan kristik, karena bagian yang sudah dikristik tidak akan terlipat2 saat kristik dikerjakan dari arah kanan ke kiri. Daaaan sebagai saran, untuk memulai project kristik lebih baik kain/aida-nya di amankan dulu bagian tepinya untuk menghindari mburudul alias fraying. Bisa di-obras atau bisa juga dijahit tusuk feston

aaaaaa

setalah tampilan perdana di fesbuk ini

dok

lanjut dengan :

296248_10201082604857908_1564410074_n

431009_10201088590527546_1036684544_n

alagi

sebagai catatan, untuk tahap awal aku hanya mengerjakan bagian xxx yang menggunakan benang DMC, dengan pertimbangan berdasarkan pengalamanku benang DMC tidak akan luntur kalau dicuci. Sementara itu untuk benang Caroon, berdasarkan info dari teman2 sesama crosstitcher, adalah jenis benang yang bisa luntur kalau terkena air.

Luntur atau tidaknya benang sangat penting buatku karena aku termasuk crossstitcher penggemar gridding. Sudah susah ngebayanginnya kalau harus ngerjain kristik tanpa bantuan gridding alias garis bantu persepuluh kotak itu. Jadi mau gak mau selesaikan dulu xxx dengan benang yang tidak luntur, setelah itu dicuci untuk menghilangkan gridding, lalu lanjut xxx dengan benang yang bisa luntur kalau terkena air. Setelah semua urusan benang selesai, baru terakhir aku pasang beads-nya.

Sebenernya aku bingung juga lho, ngapain juga dalam 1 project harus memakai 2 jenis benang yang berbeda… kan pilihan warna DMC juga banyak, ngapain juga ngeribetin diri pakai benang yang lain. Dih, napa aku jadi nyinyir ya, suka-suka yang bikin pola lah ya, crossstitcher tinggal ngikut aja pake acara protes segala qiqiqiq….

CrossStitchProject : Dressmaker’sDaughter – Mirabilia

Biasanya aku nulis tentang project atau kit kristik yang aku kerjakan SETELAH project itu selesai, done, kelar, rampung. Soale, kalau udah beneran selesai kan berasanya sudah boleh nyombong gitu lhooo… *chin-up-kipatke-kudungan*. Tapi barusan aku iseng-iseng gugling di inet tentang project Dressmaker’sDaughter yang sedang kukerjakan saat ini, hasilnya aku nemu beberapa blog yang posting tentang progress pengerjaan project ini. Mulai dari awal, tidak dalam satu postingan, tapi dalam beberapa kali postingan yang berbeda tanggal. Jadi sepertinya memang ditulis bersama-sama dengan perkembangan project itu. Waaah, boleh juga tuuuh… langsung kepengen ikut posting dengan metode seperti itu deh daku.

Pikir-pikir kan sekalian untuk menyemangati, malu kan kalo kagak kelar… udah koar-koar duluan gitu lho, wkwkwk… *siap-siap nyungsep kalo gak kelar*. Dan kalau dilihat lagi, project atau kit ini terhitung istimewa-lah buatku*ceplokin telor*. Jujur saja aku sebenernya bukan penggemar pola-pola keluaran Mirabilia, karena tema kesukaanku adalah bunga-bunga dan landscape… bagusan lagi kalo landscape-nya ada gambar sepedanya, qiqiqiqi… Sedangkan Mirabilia sendiri nyaris identik dengan tema gadis-gadis cantik dan peri-peri jelita, kagak nyambung lah dengan seleraku. Kecuali mungkin nanti ada pola gambar Peri Sepeda atau ada gambar gadis cantik lagi nggowes sepeda kumbang lengkap dengan gaun panjang yang melambai-lambai ditiup angin… *khayalan gak jelas*.

Tapi bukan berarti aku anti sih, sebelumnya aku juga sudah membuat satu project dengan menggunakan pola dari Mirabilia, judulnya Titania The Fairy Queen. Selain karena pengen ngasih kado pernikahan ke ponakan, aku juga penasaran banget pengen sekali-sekali nyobain pola Mirabilia. Bukan apa-apa, sependek yang aku tahu, semua pola Mirabilia pasti menggunakan tambahan beads sebagai tambahan untuk mempercantik hasilnya. Dan sebelum si Titania itu, aku sama sekali belum pernah mengerjakan kristik yang menggunakan tambahan beads. So, jadilah neng Titania itu sebagai obat penasaranku tentang kristik yang menggunakan beads.

Lah, panjang bener preambul-nya… Rebat cekap, setelah alhamdulillah selesai mengerjakan Titania The Fairy Queen Project, aku kok jadi kepingin punya hasil kristik dari pola Mirabilia untukku sendiri, alias bisa dipajang bareng-bareng hasil kristikku yang lain di rumahku. Penasaran berlanjut gitu lho, masak aku gak punya kristikan Mirabilia yang ber-beads ria sih… Tapi trus jadi dilema kalau inget bahwa aku enggak terlalu suka gambar gadis cantik  atau peri ala Mirabilia.

Jadi begitu nemu pola Dressmaker’s Daughter ini, langsung aja deh Holaaaaa, ini yang aku cariiiii… pola Mirabilia yang cantik jelita tapi bukan gambar manusia/peri.  Berasa semangat 45 kudu beli deh, hehehe…. Dan sepertinya pola ini memang cukup menarik perhatian, udah abis duluan sebelum aku sempat pesen. Tapi alhamdulillah re-stock-nya gak terlalu lama. Oh ya aku beli pola Mirabilia ini di Sew and So, dan berhubung Mirabila hanya memgeluarkan pola/chart dan bukan kit, maka aku pesen sekalian aja pernak-perniknya. Yang harus dibeli antara lain adalah kain/aida warna coklat muda, benang DMC dan benang Caroon plus seabreg beads keluaran MillHill. Lumayan menguras kantong sodara-sodaraaaa… *dompet kempes*.

 

775669_10200388793313053_1847105143_o

Melihat beads MillHill yang blink-blik sempet bikin aku keder juga. Kebayang sayangnya kalo sampe nyelip atau nyungsep entah kemana, bakalan nyesel berkepanjangan deh, hehehe…. maklum project Mirabilia sebelumnya aku hanya pakai beads jepang, alias kw-nya MillHills. Gegara keder itu juga, akhirnya ni project tidak segera dimulai… tiap megang kok rasanya sayang aja, hahaha…. maunya cuma dielus-elus dan dieman-eman aja.

Tapi akhirnya kudu dikerjakan juga toh ? udah niat je…. so tanggal 22 Mei 2013 aku membulatkan tekat untuk memulai project ini. Dimulai dengan urusan mengorganisir benang. Berhubung aku tidak terbiasa menggunakan bobbin, maka aku pilih plastik klip aja untuk menyimpan benang-benangku. Hal yang sama juga berlaku untuk beads-nya, aku masukin satu-satu ke plastik klip. Tadinya sih kepikiran mau beli kotak beads, tapi kulihat bungkus beads MillHills ternyata sudah lumayan bagus, tinggal diamankan aja dengan plastik klip, gerakan penghematan, hehehe….

Bantargebang-20130610-00348

36 warna benang DMC
2 warna benang Kreinik
5 warna benang Caroon

 

Bantargebang-20130610-00349

19 MillHill Beads
6 MillHill Treasures

 

Seperti biasa, hasrat pamer di pesbuk dong, hahaha…. sekalin pengen ngomporin gerombolan crossstitcher gemblung-ku tersayang di pesbuk *dadah-dadah*.  Dan inilah aplot pertama di pesbuk untuk Dressmaker’s Daughter

dok

untuk selanjutnya aku berencana untuk membuat postingan per-musim alias per satu baju. Jadi insya Allah nanti bakalan ada minimal 4 postingan lagi untuk project Dressmaker’s Daughter ini. Kalau kelar lhoooo, kalau kelaaaaaaar….

BelajarCraft : Half Stitch dan Quarter Stitch

Dalam dunia perkristikan, selain full stitch alias tusuk silangan penuh membentuk huruf  X, dikenal juga istilah half stitch dan quarter stitch. Untuk haf stitch sendiri bisa dibilang gak ada ribet-ribetnya sih, cukup membuat setengah tusukan dari huruf X, atau membuat setengah silangan saja. Bisa ke arah / atau ke arah \. Yang perlu diingat hanyalah dalam suatu project usahakan untuk memilih salah satu arah silangan saja. Kalau mau / ya /// semua, dan sebaliknya kalau sudah memilih \ ya kerjakan terus arah \\\. Karena sepanjang pengetahuannku, silangan setengah ini biasanya dipakai untuk memberi kesan lembut, seperti kesan membayang gitu… jadi kalau arahnya berantakan, bakalan acak aduk juga dong bayangannya… :p.

 

7

seperti inilah contoh halfstitch

4

gambar rumput diatas ( yang diinjek sepatu tuuuuh… ) menggunakan halfstitch, sehingga warnanya akan terkesan samar dan tidak tegas

Gampang kan ? lha ya memang sih, hehehe… menghemat benang pula. Selanjutnya mari kita bahas soal quarter stitch. Nah ini dia yang sering bikin crossstitcher naik darah dan hilang kewarasan, eh hilang kesabaran…. Ribet sodara-sodaraaaa…. Kalau halfstitch sering digunakan untuk memberi kesan samar. Maka quarter stitch digunakan untuk memperhalus bentuk

Sebagai perbandingan, sebuah foto  kehalusannya diukur dengan piksel, semakin kecil titik-titik pikselnya alias makin banyaknya jumlah piksel dalam satu bidang foto, maka semakin haluslah foto tersebut. Demikian juga untuk kristik, tapi dalam kristik ‘piksel’ tersebut tidak berupa titik-titik kecil, tapi berupa silangan-silangan yang sayangnya tidak bisa jauh dari kesan kotak-kotak.  Sehingga bisa dimaklumi kalau hasil akhir kristik ada yang masih terkesan kaku gegara urusan unsur kotak-kotaknya itu.

Nah, sama seperti juga foto, untuk memperhalus gambar, maka piksel dalam kristik bisa diperkecil dengan menggunakan media/aida yang kotak-kotanya kecil, alias angka ct-nya tinggi. Sebagai pengantar, media/aida dalam kristik diukur dalam ukuran ct alias count. Mulai dari 11ct, 14ct, 16ct, 18 ct sampai si 32ct yang dijamin bakal bisa bikin mata jereng. Angka ct menunjukkan jumlah kotak dalam satu inchi kain, jadi makin besar angka ct-nya berarti jumlah kotak dalam satu inchi kain-nya makin banyak, yang otomatis kudu makin kecil2 lah kotaknya.  Jadi siap-siap aja berurai airmata saking pedes mata  melihat-nya…. *dih malah nakut2in*

Dari sekian kit yang sudah aku kerjakan, biasanya kit keluaran Dimension yang sering menggunakan ct kecil, rata-rata 18 ct. Walaupun ada juga merk lain yang hobi bener ngeluarin kit dengan kain 32ct. Dan hasilnya memang sungguh sanggat memuaskan… gambar tampak sangat haluuuuuussss. Tapi tentu saja dengan resiko mata bakalan kerja lebih keras lagi, karena kotakannya yang kecil-kecil. Lalu bagaimana kalau kotakannya gede tapi tetep pengen halus juga ? Nah itu dia gunanya quarter stitch, karena quarter stitch akan membelah tanda silang x menjadi 2 bagian sehingga bisa memperhalus kesan kotak-kotak pada hasil akhirnya.

Dalam pola/chart kristik biasanya quarter stitch disimbolkan dengan kotak yang dibagi 2, dengan dua simbol benang yang berbeda. Secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut

contoh (2)

kotak kiri bawah menggunakan quarter stitch

Sebenernya quarter stitch sendiri bisa dibagi menjadi  one-quater-stitch dan  three-quarter-stitch. Apa bedanya ? benang berwarna merah pada gambar diatas dengan jelas menunjukkan one-quarter stitch. Sementara si ijo, temen si merah dalam membetuk satu X penuh, itulah three-quarter-stitch. Jelas to ya ?

Tiorinya sih begitu… tapi terus terang saja aku gak pernah menggunakan one-qurter-stitch dalam project-project kristikku.  Bukan apa-apa, gak nendang sodara-sodaraaaa…. seperempat tu kekecilaaaaaaan, apalagi kalo seperempat piring, masih lapaaaaar…. *eeeeeeh*. Aku lebih suka membuat dua three-quarter-stitch dalam satu kotak. Jadi dibagi rata gitu….

7

sekali lagi, ini half stitch, mari kita buat menjadi quarter

 

 

8

tusuk bagian tengah kotak untuk membentuk qurter stitch. Untuk mempermudah gunakan jarum yang ujungnya tajam

 

 

9

taraaa… ini dia si three-quarter-stitch… tapi untuk lebih mudahnya sebut aja si quarter stitch thok aja…

 

 

10

Kalau nurutin diagram diatas tadi, tambahkan si one-quarter-stitch untuk membentuk satu X penuh. Tapi yo kuwi, kalo menurutku sih masih laper, eh kurang nendang… nyaris tak terlihat deh si one-quater-stitch itu.

 

 

11

Aku lebih suka membuat dua three-quarter-stitch dalam satu kotak, lebih mantaaab.

 

Biasanya backstitch akan ditambahkan untuk mempertegas pembagian warna benang tersebut. Dan kalau ngomong soal pilihan pribadi, aku memang tidak menggunakan one-quarter-stitch, tapi kalau ada yang mau menggunakannya sih ya monggo-monggo saja kok….

Untuk sekedar contoh, ada satu project-ku yang banyak menggunakan quarter stitch. Halaiyumgambreng deh banyaknya, nyaris putus asa dan pengen ta’ sobek-sobek aja tu project, wkwkwkwk….. Tapi untung enggak jadi dicacah-cacah sih, karena ternyata hasil akhirnya memang cantiiiik…. *pameeeeer*

 

1

perhatikan xxx pada lengan baju yang berwarna biru, ada bagian yang miring kan ? nah itulah penampakan si quarter.

 

 

2

contoh selanjutnya bisa dilihat pada gambar tangan yang sedang memegang kaleng penyiram tanaman. Satu kotak diisi 2 warna benang, perbedaan dipertegas dengan menggunakan backstitch benang hitam.

 

 

3

gambar daun diatas menggunakan satu quarter stitch saja, cukup ngaruh kan untuk memperhalus bentuk daunnya…

 

 

 

 

6

dan inilah gambar penuhnya… alhamdulillah kelar juga akhirnya… 🙂

diagram dari  : http://www.better-cross-stitch-patterns.com

Berkebun : Berbunga di Bekasi

Hari Ahad kemarin, iseng-iseng mberhentiin abang tukan taneman langganan. Clingak-clinguk pengen tau ada taneman baru yang menarik enggak… ternyata pass aja, gak ada yang bisa menarik dompet-ku, alias gak ada yang menggugah minat untuk dibeli. Akhirnya malah mintak tolong si abang untuk bongkar-bongkar tanaman di pot. Lha kok dibongkar ? lha iyalah, gegara sudah terlalu lama hidup di pot, akar  tanaman yang bersangkutan sudah nyaris memenuhi pot. Sesak jejel uyel-uyel disitu. Selain gak sehat, juga tak elok dipandang mata, karena biasanya tanamannya sendiri juga mulai menampakkan tanda-tanda kegerahan hidup berdesakan dalam satu pot.

Sambil mandorin nonton si abang bongkar-bongkar pot *lagakjuragan*, aku ndengerian si abang cerita soal tanaman mawar yang dia jual. Si abang cerita kalau semua tanaman mawar yang dijual di area Jakarta dan sekitarnya asalnya dari daerah Lembang sono. Lembang, seperti sodara-sodara sendiri tahu, adalah bagian dari pulau Jawa yang berhawa sejuk alias berada di dataran tinggi. Jadi harap maklum saja kalau tanaman mawar bisa tumbuh bagus disana, karena pada dasarnya mawar adalah tanaman dataran tinggi.

Di Lembang sana ada perkebunan mawar yang memproduksi tanaman mawar untuk dijual. Dan bisa dipahami kalau tanaman tersebut dijual pada saat sudah mulai ada kuncup bunganya yang sedang dan akan mekar. Lha iya lah, orang menanam mawar kan untuk dinikmati bunganya, jadi wajar saja kalau pas belanja tanaman yang dilihat adalah bunganya terlebih dahulu. Kalau cuma batang doang yang ngejebrag kemana-mana, apa yang mau dilihat ?

Dan berhubung bunga dan kuncup itu mulai muncul saat di Lembang, maka wajar saja kalau bentuk dan ukurannya juga mengikuti standar bunga yang tumbuh di Lembang. Untuk mawar itu artinya kuntumnya lebih besar dan warnanya cenderung lebih gonjreng. Lalu bagaimana untuk bunga-bunga selanjutnya ? yang tumbuh ditempat baru yang kondisi suhunya lain dengan Lembang ? Seperti di Bekasi sini misalnya ( baca : rumah eike ). Ya harap maklumlah kalau bunga yang muncul tidaklah se cantik waktu masih diproduksi di Lembang. Namanya juga beda posisi, satu didataran tinggi yang berhawa sejuk, satunya lagi di dataran rendah yang panassssh.

Nah ternyata itu juga jadi masalah buat si abang taneman, kena omel emak-emak yang gak mau terima kalau mawar yang dia beli ternyata tidak bisa berbunga secantik sewaktu baru dibeli. Nasibmu lah bang, hehehehe…. Lagian ngomel-ngomel kan emang udah jatahnya emak-emak *caripembenaran. Gimana dengan diriku ? ngomel juga ? ya enggak lah…. aku kan emak yang baik hati, anggun serta peramah *ngaluk dikepret sendal.  Sudah menyiapkan hati nurani untuk menerima kenyataan lah… *benerin konde*.  Mau gimana juga beda posisi dataran rendah dan dataran tinggi akan mempengaruhi kondisi hidup tanaman.

Masih mending kalau tanamannya masih mau berbunga, ada juga beberapa yang malah jadi mogok gak mau berbunga lagi. Dari beberapa pengalamanku sih biasanya masih mau berbunga, walaupun bunganya tidak sebesar waktu masih di dataran tinggi. Tapi ada beberapa juga yang beneran mogok bahkan mati, dan setelah aku perhatikan ternyata kesalahan ada pada pemilihan posisi. Agar bisa hidup sehat sejahtera, mawar membutuhkan sinar matahari, terutama sinar matahari pagi. Jadi kalau ditanam atau ditaruh di tempat yang teduh, tanaman mawar akan cenderung hidup merana bak lakon ratapan anak tiri *apasiiiiih*.

ini foto mawar yang sudah berbunga pada saat kubeli, jadi bisa dibilang bunga mawar ini made in Lembang. Pernah aku posting di https://pingkanrizkiarto.wordpress.com/2013/03/19/2103/ .

Image

 

 

Alhamdulillah setelah beberapa waktu tumbuh di kebunku, sudah muncul dan mekar beberapa bunga baru, ini diaaa…

Image

ukurannya memang tidak sebesar dan seheboh bunga yang muncul sejak di Lembang, tapi tetep gak kalah cantik juga kan ? 🙂