Aku baru aja baca artikel dengan judul Jangan bergantung pada Susu “Hebat” di Majalah Ummi yang edisi khusus Bayi & Balita. Hihihihi… jadi malu nih… Untuk urusan Susu “Hebat” daku pernah menjadi korban iklan susu anak. Pernah liat iklan susu anak di tipi ?! Alangkah teramat sangat hebohnya bukan ?
Susu A : mengandung zat X
Susu B : tambahan zat Y
Susu C : kalo XY aja gak cukup, aku dong, ada XYZ-nya
Susu D : wah kurang itu, perlu zat X2 biar XYZ-nya bekerja baik. Kumplit di aku, ayo bli !
Susu E (mikir XYZ + X2 dah gak seru ) : perlu tambahan #$%! untuk bla…bla..bla…
#$%! ? hehehe…. aku mpe kehabisan kata-kata untuk menggambarkan ‘teror’ iklan susu di tipi. Teror deh bener…. ada iklan yang ‘pinter’ banget, menggambarkan seorang anak yang sukses dimasa depannya ( visualisasinya jan hebat tenan ! ), karena sejak kecil minum susu A yg mengandung blablabla dan blablabla plus blablabla.
Jadi kayaknya menanamkan pesan ke penontonnya bahwa anaknya bakalan gak sukses kalo gak minum susu A blablabla tadi. Orang tua mana sih yang nggak pengin anaknya sehat, sukses, hebat, pinter ? Jadi ayoooo beli !!!! Macam2 sih skenarionya, tapi teteup… itu pesan utamanya
Memang tidak ada larangan sih untuk nambah ina-ini-itu di produk susu, sepanjang nggak ada pelarangan dan aman dikonsumsi, tapi rasanya sudah overclaimed juga deh…. dan dakulah salah satu korbannya, hehehehe. Baru mulai sadar setelah diomeli Bapaknya anak2, diceramahi dan dipidatoi untuk tidak termakan iklan yang memang tujuan utamanya adalah membujuk. Fortifikasi ( penambahan ) zat-zat ajaib itu belum tentu perlu dan belum tentu hebat seperti klaimnya. Yang ‘tentu saja’ adalah harganya yang jadi mahaaal. Dan ajaibnya orang Indonesia banyak yang berpikir mahal berarti hebat, manjur dan Okeeh !! Padahal bisa jadi mahalnya bukan karena fortifikasi-nya tapi karena ongkos iklannya…. hehehee…