apa salahnya ?

Ini mau ngrasani tetangga sebelah lagi, ini soal status… alias postingan mini kata versi aliran jama’ah fesbuqiyyah. Kali ini status itu berceloteh tentang rasa syukur karena sang pembuat status tersebut merasa bahagia berada di dalam sebuah mobil yang nyaman sendirian, dalam rangka mau berangkat kerja, sedangkan di sebelahnya -dalam rangka mo berangkat kerja juga- orang-orang harus berjejal ria di dalam sebuah bis kota yang pengap dan penuh sesak.

Sebenernya pengin ikut komentar, tapi sungguh aku takut kalau komentarku hanya akan mengundang kerutan di kening, karena rasa-rasanya komentarku bakal sedikit berseberangan dengan jiwa dari status itu, wich is rasa syukur. Apa yang salah dengan rasa syukur ? ya jelas ndak ada to ? lha wong bersyukur kok salah…. Alhamdulillah, nggak tergantung lagi sama angkutan umum, berarti terbebas dari kemungkinan dikuyo-kuyo sama angkutan umum seperti pengalamanku disini, tidak harus berjejalan berdesakan dengan orang-orang dengan berbagai aroma yang potensial menimbulkan rasa pening di kepala.

See ? bersyukur dooong….. bisa naik mobil, adem, mentul-mentul, lego ndak sesak, sambil ndengerin lagu-lagu dari radio atau tape mobil. Tapi seperti biasa, ada yang rada anarkis di otakku ini, dan si anarkis ini tiba-tiba protes, siapa yang berhak mengatakan bahwa bahagia dan syukur hanya ada di pengendara mobil ? siapa yang berhak mengatakan bahwa orang-orang yang berjejalan di bis itu tidak bahagia ? tidak bisa bersyukur ? Sejak kapan bahagia diukur dengan bisa tidaknya ngadem sendirian di mobil ?

Lhaaaa…. rak tenan to ? bener kan ? mending aku ndak ikutan komentar deh… daripada bikin huru-hara. Tapi dalam hati tetep aku mbatin, banyak orang bahagia kok, walaupun harus jejel-uyel-uyel di bis, nggak ngibul, i’ve been there kok… Banyak cerita lucu, banyak pengalaman berharga, dan jelas banyak hal yang bisa membuatku bersyukur dan berbahagia, sepanjang pengalamanku ber-bis kota ria.

Dan dalam tataran perbandingan, coba bayangkan siapa yang lebih bahagia, seorang perempuan sederhana di bis kota, pergi ke pasar untuk berbelanja bagi suaminya yang setia dan anak-anaknya. Atau seorang perempuan wangi di dalam sedan mewah keluaran terbaru, pergi ke butik paling mahal di kota, berbelanja baju yang ternyata tidak bisa mencegah suaminya untuk tidak berpaling ke kiri-kanan…. Whualaaaaaaaah…. tambah ngaco aja nih mikirnya…. xixixi… sorry…..

Wis ah, wong status yang asalnya bagus kok malah jadi ta’ belokin kemana-mana sih. Udah diem aja deh, nggak usah ikutan komen, cukup pasang jempol aja, pingkan like this gitu…. nggak mau juga ? yo wis log out aja deh, fesbuk mah isinya emang cuma begitu-begitu aja…

Hidup MP !!!