MyCrossStitchProject : Promise Me by Lizzie Kate

Seringkali kita ( kita ? guwe aja kaliii… ) mudah sekali terpesona pada hasil kristik dengan ukuran besar. Ya iyalah, ukuran besar memberi kesempatan lebih besar pada para designer untuk menuangkan idenya dengan lebih lengkap dan  detil. Tapi karya kristik  yang kecil juga banyak yang cakep lho. Banyak kit kecil yang cantik imut n kiyut bertebaran di jagad perkristikan ini. Kit petite-nya DImension misalnya, gak kalah cantiknya dengan kit-kit besar dari seri Dimensions-Gold.  Dan jangan pula beranggapan bahwa design-design sederhana pada karya kristik kecil tidak menarik. Justru kesederhanaan dan isi dari design itu sering menjadi kekuatan untuk mencuri hati dan perhatian.

Salah satu design yang mungkin kesannya sederhana adalah karya-karya Lizze Kate. Kebanyakan design karya Lizzie Kate memang berupa ungkapan/kalimat dengan gambar-gambar yang sederhana dan tidak ribet. Huruf-hurunya pun bukan jenis huruf yang sulit rumit bin sulit dijahit, kesannya malah mungkin huruf coret-coret berantakan gitu… Tapi jangan salah, banyak penggemarnya lhooo, design karya Lizzie Kate memang sederhana tapi berkesan di hati, heheheh…..

Ini adalah project kedua-ku yang menggunakan chart  alias pola dari Lizzie Kate. Sebelumnya aku sudah membuat kristik dari serial Green Flip. Malah untuk Green Flip sudah kubuat 2 x. Pertama dengan benang pilihannku sendiri, dan kedua dengan benang sesuai permintaan di chart. Benang bisa pilih sendiri ? bisa dooong….  karena sependek yang aku tahu Lizzie Kate memang hanya memproduksi chart atau pola, bukan kit yang dijual lengkap pola beserta kain dan benangnya. Jadi walaupun di chart-nya sudah ada petunjuk warna benang yang dipakai, kita bisa mengganti-nya sesuai dengan selera dan keinginan kita sendiri. Cocok untuk project memanfaatkan benang sisa yang ngejogrok banyak banget di rumahku.

.

.

396701_4827921226549_268397578_n

ini dia si Green Flip dengan benang pilihanku sendiri, pesannya mantep kan ? 🙂

.

Setelah selesai dengan Green Flip, aku pengen mengerjakan chart Lizzie Kate yang berjudul Promise Me. Tidak terlalu besar sih, dan jelas tidak pula rumit pembuatannya, tapi pesan di dalamnya pas banget dengan yang aku inginkan. Ceritanya kalimat yang ada di chart Promise Me ini dikutip dari Kisah Winne The Pooh karya AA Milne, kalimatnya berbunyi : Promise me you’ll always remember you’re braver than you believe, and stronger than you seen, and smarter than you think. Pas bener dengan pesan yang pengen aku sampaikan ke anak-anakku, hehehe….

,

.

001

ini penampakan persiapan project kali ini…

.

Seperti biasa aku menggunakan grid alias garis-garis bantu untuk setiap projectku. Kain yang ada di foto diatas itu terlihat rapih kan ya gridding-nya ?  Tapi sayang, karena adanya satu musibah kecil, aku harus nge-grid kain/aida satu lagi. Dan mohon maaf kalau penampakan grid pada kain yang baru ini agak sedikti berantakan…. *ahem*.

.

009

baris pertama dengan gridding yang aduhai… :p

.

012

baris kedua

.

005

baris ke tiga

.

006

baris ke empat

.

Sampai baris terakhir ini memang ada beberapa detil hiasan yang belum aku jahit. Itu karena untuk  detil-detil itu rencananya aku ingin menggunakan benang Caron yang beresiko luntur, padahal untuk menghilangkan garis2 gridding  yang artistitik itu *digetok pembidangan*, kain harus dicuci terlebih dahulu. Jadi benang Caron-nya baru dijahit setelah gridding  lenyap dari pandangan.

.

Dan ini lah hasil akhirnyaaaaa….

.

035

.

 Jadi siapa bilang kristik cantik harus rumit dan sulit ? Yang sederhana dan mudah pun bisa berkesan di hati…. 🙂

.

.

.

.

Dressmaker’sDaughterProject : Saatnya Benang Caron

Setelah episode keluh-kesah dan perjuangan panjang *preeeeet* untuk mengalahkan rasa bosan, Alhamdulillah akhirnya jatah pemasangan benang DMC selesai juga. Empat model baju untuk empat kotak sesuai musim sudah terjahit rapih *rapi ? ngaku-nya sih*. Sekarang tiba saatnya untuk memasang benag Caron… semangat ? ya jelas semangat laaaah… soalnya ini baru pertama kalinya aku menggunakan benang Caron. Tapi sebelum si Caron mulai dijahit, aku harus mencuci dulu project ini, karena konon katanya benang Caron rentan luntur… pan hand-dyed ceritanyah…. Jadi griding alias garis bantu harus hilang dulu dengan cara dicuci, setelah bersih baru deh si Caron ikut mejeng disitu. Kalau ikutan dicuci kan bisa gawat…

Pengen tau juga sih apa itu benang Caron, dan dari web-nya disebutkan bahwa benang Caron adalah benang celup tangan alias hand-dyed yang terbuat dari berbagai jenis bahan, mulai dari sutra, cotton, wool sampai nylon. Ada bermacam-macam, seri yang diproduksi, ada Watercolour, Rachel, Antica, Waterlilies, de-el-el-de-es-be.. * yang terakhir bukan nama benang lho ya*.Jenis yang dipakai untuk project Dressmakers Daughter sendiri adalah dari seri Waterlilies yang terbuat dari sutra dan warnanya varigata ( bergradasi lebih dari 1 warna ).

 

006

Warnanya cakep banget kan ya ? *muji sendiri lah yaw*.

.

Karena terbuat dari sutra, pantesan si Waterlilies ini smooooooth banget berasanya di tangan. Dan tidak seperti benang sulam biasa, yang satu utasnya hanya terdiri dari 6 helai benang. Caron Waterlilies seutas-nya terdiri dari 12 helai benang yang sangat haluuuuuusss….halus dan gak gampang mbundet, What is mbundet ? coba tanya mbah gugel jurusan translator aja deh…. *kumat norak*. Oh ya, dalam project ini untuk sekali jalan, digunakan 2 helai benang saja, jadi cukup hemat kan ?

.

 

010

 

Awal-awalnya sih rada takut juga makainya. Bukan apa-apa, andaikan mobil, mungkin benang ini sudah termasuk jenis premium class kali ya *lebay*…. Harganya itu lho aduh mak, bisa bikin dompet meringis. Apalagi pada saat rupiah lagi terkapar berdarah-darah seperti sekarang ini… *emang pilem horor*. Tapi mosok benang dibeli cuma buat dipelototin aja, ya harus dipakai juga kan ? So pelan-pelan mulai dipakailah si Caron ini…

 

 

011

 

 

Asli smoooooth banget dah, seneng banget makainya… asal jangan sambil mengingat-ingat dompet yang jebol aja sih *snifff*. Dan warnanya itu lhooo… kewreeeeen banget. Untuk Dressmaker Daughter project, ada 5 jenis Caron Waterlilies yang dipakai, kodenya 137 ( copper waterlilies ), 157 ( polar ice waterlilies ), 169 ( moss waterlilies ), 204 ( umbria waterlilies ) dan 248 ( primrose waterlilies ). Kaporitku sendiri yang kode 248-primrose waterlilies, maniiiiis bangaet warnanya…

Digunakan untuk kotak Spring gown alias gaun musim semi. Cocok banget kayaknya dengan aroma musim semi… cuma bisa bilang kayaknya aja sih, lha wong aku sendiri juga belum pernah amprokan langsung by myself dengan musim semi je… paling-paling ketemunya ama musim panas, musim hujan atau musim duren… *curhat ga jelas*

.

043

ini dia si primrose waterlilies…

Seneng deh, dari satu benang bisa muncul beberapa gradasi warna. Dari yang paling muda sampai yang paling gelap. Tapi harus diperhatikan juga pada saat saat pergantian benangnya, jaga agar gradasinya tetap berlanjut *ih susah bener kalimatnya*… pokok’e kalau pas terakhir yang dijahit adalah bagian benang berwarna paling gelap, jangan disambung menjahit dengan bagian benang yang berwarna paling muda, ntar jadi njegleg-lah warnanya, perbedaan warnanya jauh gitu… usahakan urutannya terjaga, dari yang paling gelap-agak gelap-agak muda-sampai yang paling muda atau sebaliknya. *Mudeng ora yo ? mbuh lah wis*.

Dan inilah penampakan Dressmaker’s Daughter project-ku sampai tahap pemasangan benang Caron

.

047

*tepok tangan dooong… *

*mekso*

*disambit penonton*

.

.

BelajarCraft : Crewel Embroidery

Jadi ini judulnya bukan ngajarin lho ya, hanya sekedar sharing aja… Kebetulan beberapa hari ini aku ngerjain satu kit yang judulnya Crewel Embroidery : Live Life. Kit ini keluaran Dimensions, brand kaporit, eh favorit-ku untuk urusan sulam n kristik. Judulnya agak sedikit mengintimidasi ya ? qiqiqi… Crewel embroidery, sajak angel gitu, sepertinya susah… Padahal yang dimaksud crewel embroidery adalah free embroidery alias menyulam bebas. Sangking bebasnya, maka jenis stitch alias tusukan dalam crewel embroidery sendiri bisa banyak sekali macamnya, antara lain satin stitch, stem stitch, lazy daisy stitch, fench knot dan lain sebagainya. Plus crewel embroidery tidak memerlukan hitungan seperti pada kristik atau counted crossstitch.

Balik ke urusan kit, ini dia penampakan kit-ku

001

Tidak seperti kristik alias cross stitch yang tidak mewajibkan hoop alias pembidangan, untuk kit crewel ini aku harus memakai pembidangan. Karena kainnya yang lumayan lemes, maka hasil sulaman crewel akan jauh lebih bagus kalau ketegangan/rentangan kain-nya dapat terjaga dengan pembidangan/hoop.  Naaah, mau cerita dikit, pembidangan yang aku pakai diatas itu namanya q-snap. Pada dasarnya sama aja sih fungsinya dengan pembidangan bulat yang banyak dijual di toko-toko alat jahit. Cuma yang ini rada keren aja namanya, qeqeqe….

.

Lanjut, mari kita lihat isi kit-nya…

.

004

Kit berisi, jarum, benang, petunjuk pengerjaan dan kain yang sudah tercetak pola diatasnya. Jadi kita tinggal jahit aja sesuai gambar dan petunjuk yang ada, gak perlu lagi repot2 mindahin gambar ke kain.

petunjuknya sendiri isinya seperti ini :

.

010

pola yang sama dengan yang sudah tercetak pada kain, hanya saja di kertas diberi simbol2 untuk warna benang dan jenis tusukan yang dipakai

006

nah ini daftar arti simbol-simbol pada pola-nya

.

En jangan takut jangan pula bingung dengan istilah dan jenis-jenis stitch-nya sodara-sodara. Lembar petunjuk ini juga menampilkan cara-cara bagaimana stitch itu dibuat, dan inilah contoh beberapa petunjuknya

Untitled

cukup jelas kan ? kalau pun kagak gablek bahasa linggis kayak aku ini, tetep masih bisa ngerti dengan mengikuti gambar yang tertera diatas penjelasannya tuh…

.

jadi yuk mari menyulam…

016

020

seperti bisa dilihat pada gambar diatas, kalimat ditengah kain sudah dicetak bold hitam, jadi tidak perlu diisi sulaman lagi.  Yang harus disulam adalah ‘bingkai’ gambar bunga dan kupu-kupu yang mengelilingi kutipan ditengah tersebut.

Pola yang sudah tercetak di kain dan petunjuk pembuatan stitch sangat membantu dalam mengerjakan kit ini. Seperti saat aku menyulam gambar bunga dengan lazy daizy stitch dibawah ini. Oh ya, untuk bagian tengah bunga-nya digunakan french knot, dan untuk french knot ada pula cara pembuatannya di lembar petunjuk.

lz3

lzr4

Petunjuknya cukup gamblang bukan ? Dan eeewwwww… bisa terlihat pula bahwa sulamanku pun sebenernya juga gak rapi-rapi amat, wkwkwkwk…. Well, bukannya mau membela diri *ngeles doang sih*, tapi ukuran kit yang kecil  ( 13 x 18 cm ), cukup membuat ribet juga, karena bidang yang harus disulam otomatis juga kecil-kecil dan sempit pulak…. *asli ini sih cari alesan*

Tapi secara keseluruhan alhamdulillaaaah, aku puas dengan hasil sulamanku kali  ini…. *kibasin-kudungan-silahkan- disambit*

051

.

.

.

Dressmaker’sDaughterProject : Winter

Alhamdulillaaaah… akhirnya nyampe juga ke gaun terakhir, walaupun baru DMC-nya dowaaaang… Paling enggak sudah berasa puwas kliatan semua bentuk gaunnya. Dan rasa-rasanya gaun winter ini memang punya penampakan paling mewah jika dibandingkan dengan 3 gaun sebelumnya. Gimana enggak, selain warnanya yang menurutku tidak biasa, panjang gaun ini juga dibuat tidak biasa, dibela-belain pake buntut pula seperti penampakan gaun pengantin. Ditambah lagi dengan model bulu-bulu yang menutup bagian atas gaun…. Dan sepertinya bakalan paling blink-blink juga nih hiasan beadsnya, banyak bener beads yang harus dipasang.

Dan untuk sedikit mengurangi kebosanan, aku mencoba urutan baru dalam mengerjakan kotak terakhir ini. Kalau sebelumnya aku menjahit gambar bajunya dulu lalu latar belakang-nya, kali ini aku membuat dulu tembok alias latar belakang dulu baru kemudian gambar bajunya yang dijahit. Jujurly ini ngikut cara temen sesama crossstitcher di pesbuk. Kebetulan teman ini juga sedang menggarap Dressmaker Daughter, dan merasakan kebosanan yang sama akibat urusan blocking latar belakang baju-baju itu. Beneran ngebosenin deh, huaaaaah… bayangin aja bisa habis 2 skein/ikat benang hanya untuk blocking satu kotak saja tuh. Membuat buanyaaaak xxx dengan 1 warna benang saja itu membosankan sangat sodara-sodaraaaa… Jadi sebelum teler kebosenan, hajar saja dulu lah itu blockingan. Ibaratnya aku mencoba berakit-rakit kehulu dulu, lalu berenang-renang ke tepian… berbosan-bosan blocking dahulu, baru jahit gambar baju belakangan.

 

a3

 

sempet berasa aneh juga sih, hihihi…. ngejahit banyak xxx dengan beberapa lokasi yang harus dibolongin, potensial bikin mata siwer juga. Alhamdulillah udah kenal gridding, jadi terbantu banget untuk urusan menghitung jumlah xxx-nya, plus cek n ricek bener gak hitungan itu tadi. Kalo sampai kena wajib dedel kan pegel juga tuuuuuh…..

Masalah lain adalah warna benang yang terang akan membuat barisan xxx-nya gampang terlihat tidak rapi. Meleset dikit aja jadi berasa kelihatan banget tuh… Agak berbeda dengan benang warna gelap yang cenderung lebih pemaaf, meleng2 dikit gak kliatan, hehehe… Tapi ya sutralah, maju terus pantang mundur, meskipun beberapa kali harus mengulang barisan xxx yang rada gak rapi.

 

w5

w3

Project ini juga sempat mengalami petualangan mudik, pulang kampung ke Solo pas libur Lebaran 2013 kemarin. Lumayanlah, bisa menyelesaikan blocking-nya sampai libur Lebaran selesai. Baru mulai lagi mengisi bolong ditengah itu dengan gambar baju Winter-nya setelah balik lagi ke Bekasi.

w2

warna hijaunya cakep kan….

013

Sempat terhenti lagi agak lama karena kebosanan yang lagi-lagi melanda…. belum lagi gangguan rasa hati yang diterpa badai gundah gulana *etdaaaaah*, gara-gara nilai tukar rupiah yang terkapar dihajar dollar, hiks…. Lha piye yow, segala jajanan kristik dihitung pakai mata uang asing je…. jadi berhenti dulu deh jajannya….

Tapi gak bisa lama-lama melow-jelow lah, secara ada saja gebrakan para crossstitcher indonesia untuk mensiasati keadaan. Apa gebrakannya ? Gelaran SAL sodara-sodaraaaaa….. *tiker kali, gelaran*. Yak, tahun depan jadwal kristikku sudah penuh ikut berbagai SAL yang penampakan jadwalnya sudah dipasang oleh admin SAL di wall FB. Dan jadwal itu sudah mulai terasa efektif mengintimidasi pesertanya, wkwkwk….  So, project Dressmaker’s Daughter ini harus segera selesai sebelum mulai babak belur dihajar SAL, qiqiqi….

Cemangaaaaat !!! dan akhirnya inilah penampakan si Winter gown di kotak keempat….

w1

dengan begitu berakhirhlah babak pertama Dressmaker’s Daugter Projectku, babak menyelesaikan sulaman benang DMC. Selanjutnya setelah kain dicuci, yang harus dilakukan adalah menyulam dengan benang Caron, dan sebagai gong-nya adalah memasang beads….. tapi itu nantiii… untuk saat ini nikmati saja dulu penampakan benang DMC-nya….

021

.

.

.

Cara Tuhan Mengingatkan

Dari beberapa teman Fachri di klinik tumbuh kembang, ada satu anak yang tadinya kukira masih balita. Dari ciri-ciri penampilannya sih bisa terlihat bahwa si anak menderita down-syndrome, tapi aku gak menyangka bahwa umurnya ternyata sudah 7 tahun lebih. Badannya kecil tapi pembawaannya riang dan gak bisa diem. Anaknya juga cenderung gampang akrab, jadi ibu-ibu yang kebetulan lagi nunggu anaknya terapi seneng aja menyapa dan ngajak ngobrol. Dan ketika berkenalan dan ngobrol dengan ibu si anak, aku jadi makin tahu banyak… Tahu banyak yang berujung pada rasa malu pada diri sendiri yang masiiiih saja suka mengeluh, hiks….

Lha iya, aku yang sudah segini banyak menerima kemudahan kok ya masiiiih sering protes sama Gusti Allah. Iya, aku juga punya anak berkebutuhan khusus. Tapi kalau melihat kondisi penderita down-syndorme, seharusnya aku bisa bersyukur… bukan, bukan niatku untuk ‘merendahkan’, karena aku percaya tiap anak dilahirkan istimewa, apapun dan bagaimanapun kondisi-nya… Tapi yang jelas, tantangan yang harus dihadapi ibu dengan anak down syndrome jelas jauh lebih besar daripada yang kuhadapi saat ini bersama Fachri.

Masih belum cukup, mengalir cerita pula bahwa ayah si anak itu pergi begitu saja setelah tahu anaknya menderita down-syndrome. Meninggalkan istrinya sendirian mengasuh dan menghadapi semua tantangan membesarkan anak berkebutuhan khusus. Benar-benar prung lepas tangan begitu saja… padahal secara fisik sebenernya rumah mereka tidak berjauhan, karena sebelum menikah pasangan suami-istri itu merupakan tetangga sekampung. Lebih menyakitkan bukan ? mendingan sekalian gak ketemu, gak kliatan… daripada masih ketemu tapi gak dianggep, pura-pura gak lihat… therlaluuuuuuw….

Dari sisi finansial pun aku bisa melihat bahwa ibu dan anak tersebut tidak bisa dibilang berlebih. Sang ibu harus bekerja dengan sistem shift tiap harinya dan bepergian kemana-mana naik angkot. Berbeda dengan si ayah kurang ajar yang masih bisa kemana-mana nyetir mobil pribadi. Bisa dilihat kan, siapa yang  kaya hati dan siapa yang cuma kaya harta doang….  Aku masih berusaha untuk bisa memahami kegalauan, kepedihan, kudeta hati *haish ketularan vickinglish* si ayah ketika harus menghadapi kenyataan anaknya menderita DS… pasti sangat berat sekali… tapi tetap saja aku tidak bisa mengerti kenapa dia lepas tangan begitu saja…. mbuh lah wis…

Tapi yang jelas aku mendapat pelajaran yang sangat berharga. Sungguh tak pantas aku mengeluh dan sibuk mendongak-dongak melihat keatas mulu, sementara ada yang masih bisa tetap tersenyum dan terus berjalan dengan tabah meskipun menanggung beban yang jauuuh lebih berat daripada aku….

Shame on me….

.

.

.

SAL pertamaku, Green Flip by Lizzie Kate

Facebook bener-bener membuat hari-hari kristikku makin seruuuuu, hahahaha…. gimana enggak, lewat pesbuk aku bisa berkenalan dan nyambung dengan sesama penggemar ( bahasa halusnya : penggila ) kristik dari seluruh indonesia raya merdeka ini. Jelas seru lah, namanya juga ketemu dengan teman yang sehobi, n nyemplung di habitat yang sesuai dengan panggilan hati. Walaupun kalau mau jujur ada dampak menyakitkannya juga sih, menyakitkan dompet lebih tepatnya, hahahah….

Gimana dompet enggak tersakiti, lha wong gak yang disono gak yang disini, hampir semuanya rajiiiiin bener upload gambar kit yang menawan hati. Entah itu sebagai kit yang masih anget  baru dateng dari PO atau kit yang baru masuk ke wishlist alias masih dalam daftar impian. Tapi darimanapun sumbernya, akibatnya ya tetep sama aja, muncul wabah ngiler berjama’ah, wkwkwkwk…. kalau tidak kuat hati yo wis lah, dompet yang akhirnya harus menanggung resikonya. Ini hobi yang gak bisa dibilang murah jendraaaaaaaal….. 😀

Tapi selain urusan kompor-mengompori belanja kit. Tentu saja ada kompor jenis lain yang tidak membuat dompet dedel duwel, bahkan  bisa membuat semangat menyelesaikan kristik bangkit lagi, merdeka ! *haiyaaaah*. Kompor upload WIP alias work in progress terbukti bisa membuat semangat kembali membara… jadi pengenlah, kalau melihat temen bisa meneruskan atau menyelesaikan project-nya dengan mulus. Tapi kalau ada yang upload project baru ya kepengen ngikut juga sih biasanya. Makin banyak yang aplot proyek baru, makin tinggi tumpukan WIP yang dikoleksi, wkwkwkwk…. *ngumpet tudungan aida*.

Wis ah, berhenti dulu ngomongin tumpukan WIP, urusan belakangan ituuuu…. *dehem2 gak jelas*. Lha wong tujuannya mau ngomongin SAL je… trus apa itu SAL ? SAL adalah singkatan Stitch A Long, alias ngerjain kristik bareng-bareng. Bareng-bareng disini artinya bukan bareng2 secara fisik lho… tidak harus ngeriung bareng di satu lokasi untuk ngerjain kristik bersama. Juga tidak berarti satu kit dirubung rame-rame dan dikerjakan lebih dari satu crossstitcher…. bisa-bisa nanti malah jadi kroyokan cubles-cublesan jarum deh, wkwkwwkwk….. Masing-masing mengerjakan kit-nya sendiri, dimanapun posisi dan lokasi masing-masing. Yang penting adalah adanya kesepakatan tema dan rentang waktu penyelesaian kit  diantara para peserta.

Kesepakatan tema biasanya merujuk pada judul kit apa  yang akan dikerjakan masing-masing peserta SAL. Tapi tidak harus selalu  kit dengan judul yang sama sih… Bisa juga kit dengan judul yang berbeda tapi dari produsen yang sama. Jadi apapun pilihan judul kit-nya, yang penting pembuatnya masih satu pabrik yang sama. Bisa saja ada SAL BothyThreads, SAL Dimensions atau SAL Anchor. Atau bisa juga dipilih tema yang lebih luas cakupannya, seperti tema pemandangan alias landscape. Tidak harus sama judulnya, tidak harus sama produsennya, yang penting temanya landscape, habis perkara….

Biasanya ditentukan juga rentang waktu penyelesaiannya. Dead line jelas berguna untuk menjamin niat menyelesaikan kristik. Selain itu juga bisa menambah ‘tekanan’ dan seru-seruan juga sih, hahahaha…. ngelirik temen yang sudah menyelesaikan target bisa bikin panas dingin pengen nyusul juga lho, qiqiqi….. Untuk itu perlu banget adanya admin alias EO SAL yang rajin mengingatkan target  dan  batas waktu penyelesain kit.  Oh ya, target bisa dibagi per bulan atau per beberapa bulan. Sekali lagi tergantung kesepakatan atau bisa juga tergantung peraturan yang dibuat admin SAL-nya.

Seru ? ya jelas seru lah… masih ditambah lagi dengan adanya iming-iming door-prize alias hadiah pintu *eaaaaa* yang akan dibagi di akhir acara. Biasanya hadiah pintu ini juga berasal dari para peserta SAL ataupan dari para simpatisannya, hehehe… dari crossstitcher untuk crossstitcher deh pokok’e….

Dan SAL pertama yang kuikuti adalah SAL dengan tema Green Flip by Lizzie Kate. Jadi SAL  ini bersepakat untuk mengerjakan kristik berdasar satu seri pola berjudul Green Flip yang dibuat oleh Lizzie Kate. Rentang waktunya mulai dari bulan Januari sampai Juli 2013. Jadi sempritan untuk memulai ditiup pada tanggal 1 Januari 2013, dan palu tanda finish diketok pada tanggal 31 Juli 2013.

bahan

ini bahan-bahan milikku, dan kotak-kotak kecil berjumlah enam itu adalah seri pola/chartnya. Disepakati satu kotak alias satu pola harus diselesaikan dalam jangka waktu 1 bulan. Jadi dimulai dari bulan Januari sampai bulan Juli 2013, peserta SAL pada tiap akhir bulan harus setor alias melaporkan hasil kerjanya pada admin melalui fesbuk, alias aplot poto di pesbuk dan men-tag admin SAL.

Polanya gak ribet kok, sudah diperhitungkan tidak akan menyulitkan para peserta SAL, dan lagi  ini juga bukan lomba… Lha wong niat utamanya kan untuk menggalang persatuan dan kesatuan demi tegaknya kebersamaan dalam dunia perkristikan di indonesia raya, merdeka !!… *pidatoooooooooooooooooooo*

Dan inilah laporan pertamaku di bulan Januari… *masih rajiiin*

1

lanjut dengan bulan Februari….

2

Tapi berhubung bulan ketiga alias bulan Maret mulai kumat malesnya, jadi deh ngumpet aja gak ikut laporan ke admin, qiqiqqi…. lega pula pas tahu kalau ada juga yang kelewatan gak bikin, wkwkwk…. Tapi rasanya sayang juga sih kalau berlanjut terus malesnya… Dan lagi untuk SAL Green Flip ini hadiah pintu tidak hanya diberikan di akhir acara saja, tapi pada setiap akhir bulan juga akan ada hadiah yang diundi, seru….

So, pada bulan keempat aku ngikut lapor lagi, dirapel dengan kotak bulan sebelumnya

4

rajin lagi di bulan ke 5

5

5b

dan akhirnyaaaaah, di bulan ke 7 alias bulan Juli 2013, aku bisa menyelesaikan SAL ini tepat waktu, alias tidak molor melebihi dead line, 6 kotak plus tulisan dibawahnya…. Alhamdulillaaaaaah…. 😀

f

Walaupun ketiban anda-belum-beruntung dalam undian hadiah, tapi alhamdulillah sudah merasa seneng banget bisa ikut rame-rame menikmari kebersamaan dalam SAL kali ini…. uhuuuuuyyy….. standing applause untuk crossstitcher indonesia bagian facebook raya… 😀

.

.

BelajarCraftYuk : Gantungan Kunci Kristik

Mengingat kapling tembok di rumah yang sudah semakin crowded saja, belakangan ini aku mulai seneng mencoba xstitch project selain untuk hiasan dinding. Crossstitch keyring alias gantung kunci kistik inilah salah satunya. Sebenernya selain gantungan kunci ada banyak pilihan lain sih, dari tempelan kulkas, dompet kartu, tempat tisu sampai tempat penyimpanan koran atau majalah. Tapi untuk permulaan aku pilih gantungan kunci saja. Bentuk dan warnanya lucuuuu….

Tapi masalah pertamanya adalah kit ini keluaran Cina, dan seperti kebanyakan kit Cina, petunjuk yang disertakan hanya menggunakan bahasa/huruf tirai bambu yang aku enggak ngerti sama sekali artinya… Tapi berhubung sudah niat ingsun, yo wis dijabanin aja. Sekalin bisa untuk sharing lah kalau memang berhasil menyelesaikan sampai finiiisssh….

Sebenernya kit ini sudah aku beli lamaaaa… isinya antara lain benang sulam, seutas benang nylon, jarum, strimin plastik, chart dan satu set penggantung yang dilengkapi lonceng alias kliningan yang masih dalam bentuk terurai.

016

IMG_2479

IMG_2481

chart-nya jelas banget kan ? khas kit Cina yang memanjakan pembacanya dengan chart berwarna yang menggunakan kertas mengkilap.

Pertama kali mengerjakan, terus terang aku merasa agak ribet. Itu karena pemakain strimin plastik yang jelas berbeda teksturnya dengan strimin kain alias aida, lebih seret sodara-sodaraaaaa…. padahal  sih sebelumnya aku juga sudah pernah mengerjakan strimin plastik, pas membuat mug kristik dulu siiih…. Tapi alhamdulillah lama-lama terbiasa lagi.

Dan inilah hasilnya, sebelum dan sesudah di backstitch… Kelihatan banget ya, kalau backstitch berpengaruh banget pada hasil akhir kristik….

IMG_2485

IMG_2490[1]

 

Berhubung gantungan kunci ini nantinya akan punya 2 sisi depan belakang, maka harus dibuat 2 gambar dengan posisis mirror image, alias kiri dan kananya beda. Dan gak perlu pusing gimana caranya, chart dan bahan dalam kit sudah tersedia dan cukup untuk membuat 2 gambar bolak-balik tersebut.

 

Setelah selesai, gunting gambar kuwe itu dengan menyisakan satu lajur kotak striminnya. Satu jalur lebihan ini gunanya untuk tempat jahitan saat menyatukam sisi depan dan belakang dari gantungan kunci ini. Oh ya, jangan lupa menyisakan sedikit di bagian atas untuk tempat menyambung dengan penggantungnya nanti.

IMG_2494[1]

 

Selesai dengan urusan gambar kue yang gonjreng menawan hati *preeeeet*… tiba saatnya mengerjakan penggantung-nya yang dihiasi dengan 2 buah kliningan ganjen. Pas buka plastik agak bingung juga, kok ada 4 biji plastik yang aku enggak tau apa gunanya, tadinya kupikir itu beads, lha tapi kok cuma glundung2 gitu aja gak ada lobangnya… dan sampai sekarang aku gak tau itu apa dan gunanya untuk apa…. :p

IMG_2495[1]

 

Merangkai kliningannya gak susah kok, walaupun tidak ada petunjuk langsung-nya, tapi bisa dilihat dari gambar gantungan kunci yang sudah jadi di cover kit-nya. Yang jadi masalah adalah aku gak punya tang runcing untuk membuka dan menutup ring-nya… jadilah satu gunting dikorbankan untuk membuka dan menutup lagi ring-ring itu. Dan inilah 2 kuwe dan gantungannya yang siap disatukan

IMG_2499[1]

 

Seperti telah disebutkan diatas, di dalam kit sudah disediakan seutas benang nylon, gunakan untuk menyatukan 2 gambar kue depan belakang dengan cara dijahit dengan tangan. Kalau mau aman gunakan tusuk tikam jejak alias backstitch yang hasilnya rapat. Atau bisa juga menggunakan jelujur atau running stitch asalkan cukup rapat dan kuat.

039c

 

sisakan sedikit celah untuk memasukkan isian alias dacron yang juga sudah disedikan di kit-nya.  Isi sesuai dengan tebal gantungan kunci yang diinginkan, dacron yang disediakan cukup kok…. malah berlebih kalau menurutku sih. Setelah terisi dacron, lanjutkan menjahit untuk menutup celah tempat memasukkan dacron tadi.

041

042

akhirnyaaaa,

 Alhamdulillah, SELESAAAAAAAAAAAAAIIII…… 😀

043b