Kembali ke Sulam

Belakangan ini aku mulai rajin menyulam lagi, memanfaatkan benang-benang sisa yang banyaaaak berserakan di rumah. Benang itu terkumpul dari hasil dari beli per skein ataupun sisa project kristikku. Jadi istilah sisa itu bisa berupa benang yang emang tinggal dikiiit, tapi ada juga benang yang masih utuh satu skein belum terpakai. Tapi memang lumayan bikin mikir sih tu benang-benang, dulu dibelinya kan pake duwiiit… gimana juga nanti pertanggung jawabannya sama Gusti Allah… gak lebay kalo urusan yang itu sih, karena memang sesuatu yang berlebihan itu dilarang, apalagi kalau jatuhnya jadi sia-sia gak kepake gak berguna, kan kasiyaaaaan…. Udah sempet dibagi-bagi juga sih, kalau ada yang minta untuk belajar sulam. Tapi tetep aja ada se-kresek gede uwel-uwelan di rumah.

Makin semangat menyulam ketika aku akhirnyaaaah bisa merapikan benang-benangku dengan menggunakan bobbin, lalu mengumpulkannya dalam kotak plastik sesuai gradasi warna. Tampak cantiiiik… jelas beda dengan penampakan saat disimpan pating kruwel di tas kresek, hehehe….

 

 

yang menyenangkan dari gerakan kembali ke sulam ini *preeet* adalah aku jadi belajar dikit-dikit tentang cara membuat assesories, bros lebih tepatnya sih. Iya, karena sulaman kali ini aku aplikasikan ke bros. Seru juga lho, cepet selesai dan cepet bisa di upload di medsos, hahahaha… balik maning ya, semangat untuk pameeeeer, hahahaha… Tapi gak juga siiiih, alhamdulillah dengan membuat bros ini aku berharap bisa memberi manfaat juga buat orang lain, insya Allah aaamiiiin.

Sekalian numpang cerita caraku bikin bros yak, siapa tau manpangat juga buat orang lain, hehehe….

 

 

Pertama tentu saja aku membuat batas di media sulamnya terlebih dulu. Biar jelas harus membuat sulaman sebesar apa dan sampai batas mana. Selanjutnya membuat gambaran kasar kira-kira sulaman yang diinginkan tu seperti apa. Kalau bentuknya karangan bunga, paling tidak ada ancer-ancer dimana letak bunganya, dimana letak daunnya. Tapi sebenernya gak selalu seperti itu sih, kadang aku skip gambaran kasarnya, langsung aja membuat sulaman di media. Terutama untuk sulaman berukuran kecil. Gambaran kasar ini hanya untuk memudahkan saja.

 

 

Alhamdulillah satu karangan bunga terbentuk. Gonjreng juga ya warnanya… seger, hehehe… Aku memang lebih suka membuat sulaman timbul, karena relatif aman dibuat tanpa harus menggunakan hoop atau pembidangan. Kebiasaan buruk ya ? hehehe….

 

20181008_141721.jpg

 

Selanjutnya memotong media yang sudah tersulam sesuai bentuk dome atau kubah akrilik yang akan dipasang di cangkang bros-nya. Rada tricky juga sih, kalau kelebihan atau terlalu luas hasilnya jelek, kalau terlalu ngepas juga bakalan susah dipasang. Jadi ya kudu Vetty Vera Sedang-sedang Saja-lah…. *dangdut jadul dah tuh*

 

 

C360_2018-09-22-22-50-04-589.jpg

 

Setelah sulaman terpasang rapi di dome akriliknya, baru deh ditempel ke cangkang bros dengan menggunakan lem yang kuat.

Sebagai bayangan, untuk pemasangan sulaman ke dome akriliknya aku sertakan foto yang kuambil dari Instgram berikut ini ya…. yang diatas lupa gak difoto pas prosesnya, hehehe… Kira-kira seperti itulah prosesnya, walaupun pada contoh di bawah tidak menggunakan dome akrilik, tapi lempengan kertas ( atau plastik ya ? ) dengan tambahan dacron.

 

20181008_140308.jpg

 

 

 

dibawah ini ada satu contoh lagi bros yang kubuat.

 

C360_2018-09-21-10-44-10-660_wm.jpg

 

20181008_135700.jpg

 

C360_2018-09-21-15-29-45-482_wm.jpg

 

Alhamdulillah, semoga ada manfaatnya, aamiiiin.

 

 

 

 

.

Biscornu Project

Pengen jahit biscornu nih, tapi Biscornu ki opo to jane ? 

biscornu is a small, 8-sided, stuffed ornamental pincushion. It usually made out of Aida cloth or linen.[1] Embroidery,hardanger, and/or cross-stitch are used to decorate the top and bottom of the cushion. A button is typically secured in the center of the cushion to give a small depression on the top. Beadstassels and other objects can decorate the biscornu.[1] They are typically able to fit in the palm of your hand. The name is derived from the French adjective, biscornu, meaning skewed, quirky or irregular.

Nah itu kata mas Wikipedia. Tapi untuk saat ini, biscornu sudah  mengalami penambahan fungsi, tidak hanya sebagai bantalan jarum, tapi bisa juga untuk scissor fob, gantungan kunci atau aksesoris lainnya. Dan seperti biasa, disclaimer  dulu ye, aku cerita disini berdasar pengalamanku saja, kalau ada info tambahan atau ada yang perlu dikoreksi, feel free untuk menulis di kolom komentar, monggo…

Balik ke soal jahit biscornu, dulu banget sempet kepikir pengen bikin, tapi biasalah, namanya pengen kalo gak diniatin madep manteb jadinya ya cuma berhenti di pengen doang, hehehe… Alasan sih banyak, musti cari bahan, musti cari pola, musti cari tutorial, musti tangtingtungtengtong dah tuh….

Tapiii… begitu dapet kiriman gambar kit biscornu dari temen, meledug *kompor keles* lagi deh niatnya, jadi sumingat…. Sudah bentuk kit gitu lho, sudah kumplit lah isinya, gak usah cari ini-itunya dulu, tinggal dicoba aja. Gak pake lama langsung hayuk aja nih…

 

20171014_124554.jpg

 

Namanya juga lagi semangat, begitu kit sampai ditangan, lansung buka aja deh…

 

20171014_125900-1.jpg

 

sudah kumplit, kain, benang, jarum, dacron untuk isian dan printilan  lainnya. Tutorial ? ada lah, tapi pakai tulisan pager bambu, hahaha… berhubung ga bisa bacanya, aku mengandalkan baca gambar yang alhamdulillah lumayan jelas terpampang di cover kit-nya.

 

20171014_184944.jpg

oh ya, di thread organizer-nya cuma ada urutan angka, tapi bukan masalah sih, tinggal disalin aja kok kode benangnya dari lembar petunjuknya.

 

 

20171014_185007-1.jpg

Langkah pertama tentu saja kerjain kristiknya dulu lah ya… ada 2 pola berbeda untuk bagian depan dan belakang. Dua-duanya sama lucunya, cakep imut…. *namanya juga lagi semangat apa aja dikata cakep*. Seperti biasa, aku tetep pakai gridding alias garis bantu untuk memudahkan mengerjakan kristiknya.

 

 

20171014_135615.jpg

 

20171015_183843.jpg

 

20171015_094414.jpg

Kali ini aku menggunakan cara per-warna benang. Kerjakan satu warna benang sampai selesai, baru pindah ke warna benang yang lain. Lebih efisien sih kalau menurut aku, apalagi ini kit kecil dengan pemakaian benang gak banyak.

 

 

20171015_094519_wm.jpg

Di pola sebenernya sudah ada garis merah jambu yang mengelilingi gambar. Awalnya aku gak terlalu perhatian. Kupikir itu hanya penanda untuk menunjukkan batas tepi kain yang harus digunting. Tapi ternyata itu tanda untuk backstitch yang harus dijahit mengelilingi gambar. Intip di lembar petunjuk, eh iya beneran kudu dijahit, hehehe…

 

20171015_105037.jpg

 

Dan backstitch ini ternyata ada fungsi tersendirinya nanti, saat harus menyatukan bagian depan dan bagian belakang biscornu-nya. Tidak seperti backstitch dalam gambar/kristik yang dibuat dengan 1 helai benang aja, aku membuat backstitch di pinggir gambar ini dengan 2 helai benang.

 

20171015_105828.jpg

 

Setelah selesai semua dijahit, aku memotong aida-nya dengan jarak 5 kotak dari backstitch yang mengelilingi gambar.

Pada intinya untuk membuat bentuk 8 sisi biscornu, kedua lembar aida harus dijahit menceng… *etdah mulai deh bahasa aslinya nongol*. Ujung lembar pertama harus disatukan dengan bagian tengah sisi lembar kedua. Mumet ? jangan dong…  kalimat keterangannya aja yang panjang menyebalkan, eksyennya sih simpel aja kok, hehehe….

Sebagai gambaran, aku tandai di polanya aja ya, seperti gambar di bawah ini. Jadi nantinya 4 ujung lembar pertama yang bertanda merah, harus bertemu dengan 4 sisi tengah bertanda hijau dari lembar kedua.

Untuk memudahkan, ada baiknya bagian tengah masing-masing sisi diberi tanda.

 

20171017_082136.jpg

20171017_082230.jpg

 

 

20171015_183302.jpg

Langkah pertama pasang jarum dengan 2 helai benang dari bagian belakang lembar pertama. ihiir itu jempol, qiqiqi…

 

20171015_183249.jpg

bawa jarum  ke depan, dan mari kita satukan lembar pertama dan lembar kedua

 

20171015_183225.jpg

satukan ujung lembar pertama dengan sisi tengah lembar kedua.

 

20171015_183153.jpg

jahit dengan menyatukan backstitch pada lembar pertama dan lembar kedua

 

20171015_183140.jpg

jahit memutar sehingga kedua lembar menyatu. sisakan satu sisi untuk memasang kait dan memasukkan dacron

 

20171015_183123.jpg

kait aku buat sendiri dari benang di kit

 

20171015_183104.jpg

pasang kait di salah satu ujung

 

20171015_183014.jpg

dacron sudah tersedia di kit, jadi jangan memutilasi bantal di rumah ya… #eeeh

 

ini penampakan setelah kedua sisi disambungkan

 

20171015_182816.jpg

lanjut pasang kancing di tengahnya, tembus sampai 2 sisi ya… seperti kata mas Wiki tadi, to give a small depression on the top

 

Kancing dari kit hanya aku pakai pada satu sisi biscornu saja, karena menurutku rada kebesaran untuk sisi biscornu yang gambarnya lebih padat. Aku ganti dengan bead emas ala-ala yang ada kutemukan di kotak printilan jahitku.

 

20171015_124921.jpg

 

20171015_125444_wm.jpg

 

Alhamdulillah bisa juga bikin biscornu.… *kibas kudungan*

 

 

 

 

 

 

 

 

.

Masih Menyulam

Tadinya mau kasih judul berdasar nama bendanya, trus ditambah kata project gitu. Tapi ha kok bingung ini benda namanya apa ya… Ndesit tenan wis, hahaha… Lha bendanya apa to ? itu lhooo… kaca buat ngilo, eh buat bercermin yang bentuknya seperti tempat bedak kecil, yang biasa dibawa mbak-mbak cantik buat bercermin kalo sedang dalam perjalanan. Kan ga mungkin juga nenteng dresser mirror kemana-mana, sementara tuntutan untuk ceki-ceki tampilan make-up enggak bisa diabaikan begitu saja bagi nyaris sebagian besar wanita. Untuk tampil pede ya kudu ngaca duluuu….Wis pokoke benda itulah, hahaha….

Dicari-cari bahasa inggrisnya nemu istilah mirror compact case. Tampilannya macam inilah :

 

coach-double-mirror-compact-case-goldtone-pink-logo-signature-c-new-no-tag-21184607-3-0

udah jelas kan ya jadinya ? picture speak exactly what i mean without kakehan omong ning ora jelas-jelas, hahaha…

Lha trus dibagian mana sulamannya  ? Jangan sedih, ada dooong… di bagin atas penutupnya.

 

20170516_200749_wm

ini dia bahan mentahnya, plus buku sulam yang kujadikan referensi untuk menentukan bentuk sulamannya

 

20170608_074028

ini pola yang ingin kuikuti, bentuknya bulat, pas untuk cerminnya.

 

20170516_201050_wm

 

Karena cermin ini memang ditujukan untuk crafting, maka ada bagian khusus yang memang kosong plus ada tambahan benda yang bisa dipakai untuk mengisi tempat kosong tersebut… *ewww, another njlimet words from me, maafken*. Wis pokok’e, aku beli cermin ini sudah lengkap dengan bulatan kaleng diatas itu,  yang bisa dipakai sebagai ukuran besarnya bidang sulaman.

Jadi, jiplak dulu bulatan itu diatas media sulam, kali ini aku pakai kain blacu. Pena-nya tetap pake pena frixion yang bisa hilang jejaknya kalau dipanasi.

 

20170516_201805_wm

sebagai pegangan, aku membuat pola kasar diatas kainnya, untuk memberi gambaran letak sulamannya.

 

20170516_212251_wm

pertama kali, sulam dulu 3 bunga pertama dengan cast-on stitch, menggunakan 2 warna benang dengan gradasi yang lembut

 

20170517_204440_wm

selesaikan bunga yang melingkar di tepi bidang sulam

 

20170517_210001_wm

lanjut dengan daunnya, tapi sepertinya warna daun kurang pas…

 

20170518_192218_wm

Akhirnya benang untuk daun kuganti dengan warna yang lebih kalem. Alhamdulillah lebih cocok yang ini sih menurutku. Jadi sodara-sodara, jangan takut salah lah ya dalam menyulam, kagak bakalan dipenjara kok… *apa siiiih*. Oh ya, daun aku buat dengan feather stitch.

 

20170518_201702_wm

dan taraaaa… inilah sulaman seukuran bidang kosong di cerminnya. Sengaja aku tambah bunga dibagian tengah, ben manteb, hehehe….

 

20170521_135641

selanjutnya potong melingkar dan dipecah-pecah bagian tepinya untuk memudahkan pemasangannya.

 

20170521_135622

pasang dikaleng bulat yang tadi dipakai untuk mengukur besarnya bidang sulam. Jahit rapi di bagian belakangnya. Jahit rapi ya, jangan seperti contoh gambar diatas, pating kruwel, qiqiqi….

 

20170521_135601_wm

oh ya, sebelum lupa, hilangkan dulu garis bantu dengan pemanasan, aku pakai hair dryer… jangan disuruh lari-lari kecil macam pemasanan mo main bola lho ya… *preeeeeet*

 

20170521_135538_wm

daaaaan, siap dipasaaaang…. aku pakai lem untuk craft, gak bisa dijahit soalnya… *keterangan gak perlu*

 

 

dan alhamdulillah inilah hasil akhirnya….

 

 

20170518_205621_wm

 

 

C360_2017-05-18-20-57-37-912

 

 

C360_2017-05-18-20-58-41-455

 

 

 

 

 

 

 

.

Dompet Koin

Ini  project Xiu crafts pertamaku, sekaligus juga ini pertama kalinya aku mencoba membuat dompet koin menggunakan claps/behel.   Excited sekaligus rada keder juga sih, sepintas tampak kecil dan rumit jenderaaal, hahaha… Tapi kudu nekat lah ya, kit udah di tangan kok. Daaaan,  seperti biasa, disclaimer dulu kalau yang kutulis ini adalah pengalamanku sendiri, masih jauh dari sempurna dan masih ada kemungkinan perlu perbaikan disana-sini, mohon maaf dulu sebelumnya yak pemirsah…

Dan inilah penampakan isi kit coin purse dari Xiu-craft. Standar aja sama dengan kit2 lain, kain, benang, jarum dan pola. Tapi untuk kit ini ada tambahan kain utk  lining   alias   kain pelapis bagian dalam dompet dan tentu saja   claps untuk penutup dompetnya.

 

 

Pertama tentu saja kerjain kristisk-nya dulu. Rada kiyerkiyer juga secara dimataku ct kainnya kecil banget dengan jahitan over 2. Ditambah aku ga pake grid atau garis bantu, males ngegarisin… *ngik-ngoooook*. Tapi alhamdulillah kelar juga.

 

 

Untuk urusan kristiknya masih bisa nyambung lah ya, tapi begitu kristik selesai, perlu beberapa hari untuk memutuskan eksekusi final chapter jadiin dompetnya. Selain karena males, juga karena takut  gagal. Bukannya jadi dompet tapi malah jadi kantong ajaib tanpa bentuk, wedeeww….

Tapi sekali lagi kudu diniatin, kudu dijadiin. Dan dengan bekal bahasa inggris sak ngertine, aku coba ikuti cara pembuatan dompet yang ada di lembar instruksi. Pertama potong bahan sesuai garis tebal paling luar, lanjut dengan menyatukan dengan jahitan.

 

Pertama lining dijahit dulu kedua sisinya sesuai instruksi. Dengan sisi kain yang bertanda garis putus ada di luar

 

 

Lalu ditarik bagian tengahnya sehingga terlipat seperti gambar diatas, dan bagian yg tadi dijahit ada di tengah2

 

 

 

 

Sehingga saat direnggangkan akan terbentuk seperti ini

 

Lakukan hal yang sama untuk kain dengan kristiknya alias bagian outer, sampai  di bagian jahit 0,5 cm dari puncaknya.

 

Jahit 0,5 cm dari ujung atas

 

 

Setelah selesai dijahit, dua kain itu akan berbentuk seperti ini :

Sisi belakang outer ada di luar, sisi belakang lining ada di dalam

 

 

Satukan keduanya dengan memasukkan lining ke dalam outer

 

 

Satukan dengan menjahit salah satu sisi atas dompet, sesuai garis putus-putus. Sebelah aja ya, jangan dua-duanya.

 

 

Setelah dijahit, balik dan tarik keluar lining-nya, dan bagian outer yang ada kristiknya ada di luar, seperti gambar diatas

 

 

Masukkan lagi lining ke dalam outer dengan posisi seperti pada gambar

 

jahit dan satukan bagian yang masih terbuka seperti gambar diatas

wp-1495854691181.

kantong dompet siap dipasangi claps

 

 

wp-1495854732439.

pasang dan jahit kuat-kuat bagian ujung claps pada dompet

 

 

wp-1495854770543.

temukan bagian tengah kantong, satukan dengan claps, jahit kuat-kuat ke arah kanan dan kiri pengait claps.

 

 

wp-1495854801545.

jahit mengikuti lobang pada claps hingga ujung

 

 

kerjakan hingga claps terpasang rapi dan kuat pada kedua sisinya….

 

wp-1495854871367.

 

 

Alhamdulillaaaah…..

.

 

 

 

 

 

 

.

 

 

 

 

 

Mencoba Cameo

Beberapa kali lihat di IG hasil kristik atau sulaman yang terpasang di cameo, lama-lama kok jadi kepengen nyobain juga, secara tembok di rumah juga sudah penuh kristikan. Yang jadi masalah di awalnya sih, dimana beli cangkang atau cameo-nya. Belon pengalaman sama sekali je… tapi berkat info teman di fb, akhirnya nemu juga online shop yang jualan macam-macam pernik accesories, termasuk cameo ini. Tapi sebenernya aku juga rada bingung dengan istilah cameo ini, tapi yo wis ben aelah, sing penting ngarti aja dah bendanya, hahaha….

 

wp-1489022437255.jpg

seperti gambar diatas itulah bentuk cameo-nya. Aku beli lengkap dengan dome/kubah kacanya. Untuk project kali ini aku pilih sulam cast-on, sulaman sejenis bullion untuk mengisi cameo-nya. Udah kangen nge-bully juga sih, nge-bully cantik lho ya… alias membuat sulaman bullion knot.

Yang pertama kulakukan adalah menjiplak bentuk dan lebar kubah kacanya untuk membatasi area sulam. Untuk memperkirakan besar sulaman yang pas di came0-nya. Oh ya, aku masih memakai kain blacu untuk media sulamnya, selain murah meriah, aku juga suka warna dan teksturnya.

 

wp-1489022303802.jpg

 

Selanjutnya aku membuat gambaran kasar letak bunga dan ranting yang akan disulam. Lanjut dengan membuat bagian tengah bunga dengan 2 bullion knot kecil.

 

wp-1489022351080.jpg

setelah 2 bullion knots, lanjut dengan kelopak lapis pertama menggunakan 2 cast-on. Untuk kelopak lapis pertama aku menggunakan benang dengan warna yang lebih muda.

 

wp-1489022284679.jpg

disambung dengan lapis selanjutnya, masih dengan cast-on, tapi dengan warna benang yang lebih tua.

 

wp-1489022266976.jpg

 

wp-1489022249942.jpg

 

Setelah bunga selesai disulam, lanjut dengan menyulam dahan dan daunnya. Untuk dahan aku pakai stem stitch, dan daun aku pakai feather stitch. Selanjutnya hasil sulaman aku tempet di dome kaca. Cara nempelin di dome aku belum bisa cerita banyak, karena menurutku hasil kerjaku juga belum terlalu bagus, masih kurang rapi. Jadi mengko sik lah ceritanya.. malu, qiqiqi…

Setelah nempel di dome,  baru deh dipasang di cangkang alias cameo-nya…

 

wp-1489022217847.jpg

 

masih terlihat bekas penanda area sulamnya, tapi bisa dihilangkan dengan hair-dryer, karena aku pakai pena frixion yang bisa terhapus kalau kena panas.

Dan berdasar pengalaman ribetnya masang di dome, akhirnya aku mencoba pasang hasil sulam di cameo langsung, enggak pake dome.

 

wp-1489022163853.jpg

 

mayan juga hasilnya sih, tapi project selanjutnya mau pake dome atau tidak sepertinya sangat tergantung pada mood, hahaha…

 

 

 

 

tambahan :

tentang tusuk cast-on ada di : tusuk cast-on . Bullion knots ada di : bullion knots

 

 

 

.

Bullion Knots Lagi

Niat ingsun pengen nyulam sih sebenernya udah lama, tapi ya itu lah, baru di tahap niat ingsun doang… realisasinya masih ntar aja dah, hehehe… Tapi begitu melihat kontak di IG posting video saat menyulam, jadi deh semangat bikin sulaman membara lagi *arang kaliii, membara*. Kebetulan pas memang aku lagi memulai hoop art project, jadi ada stok  beberapa hoop alias pembidangan di kotak harta karun.

Langkah selanjutnya adalah cari contoh sulaman. Iya sih, tidak seperti kristik yang sangat terpaku pada pola, sulaman lebih fleksibel. Kita bisa membuat rangkaian sendiri, bentuk sulaman seperti apa yang kita inginkan. Tapi berhubung sudah lama banget gak menyulam, gak pede lah rasa hati ini kalau tidak nyontek barang sedikiiit aja… *ehem*. Jadilah aku bongkar-bongkar buku sulamku, dan alhamdulillah nemu contoh yang dirasa cocok di hati.

 

wp-1486895418504.jpg

 

Setelah nemu gambaran sulaman seperti apa yang mau dibuat, lanjut dengan pilih-pilih benang. Berhubung dari awal memang diniatin untuk memanfaatkan benang sisa, jadi yo ubek-ubek aja kotak benang sisa, cocok-cocokin benang yang ada. Alhamdulillah nemu, walaupun gak persis 100% dengan contoh di buku.

 

wp-1486830406229.jpg

 

Lanjut membuat garis batas dan gambaran kasar posisi sulaman di kain. Untuk sulaman biasanya aku memakai kain blacu, kain yang sering dipakai untuk karung tepung tuh… Kasar dong ? emang ga sehalus dan selembut lembayung sutra di ujung mulai bercahya siih… *note : hits-nya Jamal Mirdad ya, gak tau Jamal Mirdad ? duh…elus uban *, tapi kain blacu enak untuk disulam, warnanya unik dan harganya juga murah.  Ada beberapa pilihan jenis blacu. Biasanya aku pilih yang paling halus.

Untuk membuat garis dan penanda di kain, aku menggunakan bolpen pilot frixion. Membantu banget tuh. Dulu  untuk urusan mindahin pola ke kain, modalku pensil penjahit atau kertas karbon untuk menjiplak pola dari buku. Tapi kalau pakai kertas karbon susah ngilaing bekasnya. Kertas karbon yang suka dipakai untuk bikin naskah dobel di mesin ketik tuh… gak tau kertas karbon ? belom pernah ketemu mesin ketik ? Duh bocah jaman saikiiii…. *berasa jadi makhluk purbakala*. Etapi ada juga karbon jahit sih, yang lebih gampang dihapus daripada karbon mesin tik.

Setelah kain blacu ditandai, pasang deh tu kain di pembidangan. Oh ya, untuk jenis sulam bullion knots yang akan aku kerjakan ini, sebenernya tidak harus menggunakan pembidangan. Jadi bisa lebih luwes, bisa diaplikasikan pada kain yang sudah dijahit alias sudah menjadi produk jadi, seperti baju atau rok misalnya. Untuk yang pengin tahu apa itu bullion knots, bisa mampir ke link ini : mawar dari bullion knots. Disitu aku membuat mawar bullion knots diatas kantong kain yang sudah jadi.

Dan inilah mawar bullion knots-ku setelah bertahun-tahun absen menyulam, alhamdulillah masih inget caranya, hihihi…. *elus-elus uban lagi*

 

wp-1486830428671.jpg

Lanjut lagi mawar yang lain….

wp-1486830370559.jpg

 

dan setelah dilihat-lihat, sepertinya harus ada penyesuaian ukuran bidang sulamnya tuh… Target terlalu ambisius, kegedean, hahaha… Alhamdulillah aku pake frixion, jadi gampang dihapusnya. Mo corat-coret mpe kayak lukisan abstrak pun hayuk aja, gampang ngilanginnya… palingan puyeng doang liat banyak garis silang-sengkarut di kain.

 

wp-1486830351548.jpg

 

Nah kelar bikin mawar, lanjut bikin daun. Untuk daun aku pakai lazy daisy knot. Gambaran sederhana cara bikinnya ada disini : lazy daisy stitch

 

wp-1486830325815.jpg

 

Alhamdulillah, sejauh ini aku merasa paduan warnanya cocok-cocok aja, walaupun bermodal benang sisa. Tantangan selanjutnya adalah ntu lope tengahnya mau diisi apaan ? Kalo kosyong gitu kok rasanya ada yang kurang, walaupun sebenernya contoh di bukunya juga cuma begitu doang, kagak ada isiannya.

Mo disulam bunga lagi kok berasa lebay, mau dikasi tulisan bingung mo nulis apaan. Kagak mungkin juga nulis surat cinta disitu. Setelah menimbang dan memperhatikan, akhirnya niat mau nulis You aja, simpel, muat di area seuprit gitu dan kagak ribet. Bingung selanjutnya adalah, wedew hurufnya kayak apa ya… mo bikin contoh buat dijiplak dari inet udah males duluan. Tapi beneran kagak pede, secara kalo gak njiplak berarti tulisan kudu bagus, n tulisan bagus itu artinya bukan gue banget dah, hahaha….

 

wp-1486895197691.jpg

 

Jadilah aku latihan nulis you dulu, nulis  you dimana-mana sampai pede. Dan setelah cukup yakin, baru nulis you di tengah sulaman. Pakai frixion lagi, n then lanjut disulam pakai benang merah. Selesai urusan tulis you, lanjut pasang permanen di hoop-nya. Pan judulnya hoopart, jadi kudu dibingkai pakai hoop dah tuh.

 

wp-1486895274759.jpg

Setelah ukur dan geser sana-sini untuk nemu tengahnya, alhamdulillah sulaman bisa terpasang manis pada pembidangan…

 

 

wp-1486895342449.jpg

.

.

Lanjut Pasang di Hoop

Pertama bangeeeet, disclaimer ala-ala dulu ya, hehehe… Yang kutulis disini adalah pengalaman pribadiku, yang baru pertama kali ini mencoba pasang kristik pakai kain aida di hoop kayu. Jadi belum tentu bener banget dapet ponten 100 *apasiiiih*, belum tentu yang paling tepat sasaran kena pas tengah lingkaran *tambahngaco*. Wis pokoknya gitu deh, ini sekedar sharing dengan membuka pintu lebar-lebar kalau ada saran atau tambahan info tentang cara pemasangan aida di hoop. Monggo silahkan tinggalkan pesan disini atau di tautan yang saya pasang di fb, dan terima kasih banyak sebelumnya.

Nah, sekarang mari kita mulai kisahnya… *ehem*. Setelah dua project kecil yang aku buat kemarin selesai dijahit, tiba waktunya untuk memasang keduanya di hoop kayu. Rada keder juga sih secata hoop-nya kecil banget. Ragu-ragu untuk motong kain sesuai ukuran hoop-nya. Padahal itu hal pertama yang harus dilakukan, agar aida bisa terpasang pas di hoop. Yang ditakutkan sih motongnya kekecilan, jadi malah ga bisa kepasang deh, hiks… mosok mau disambung pake selotip…

 

wp-1480343701555.jpg

 

 

Tapiiii, rencana tetep kudu dijalankan. Bismillah dulu lah…

 

wp-1480343664084.jpg

 

Aku pasang dulu hoop-nya dengan posisi hasil kristik di tengah-tengah lingkaran.Enggak pakai diukur sih, pakai perasaan aja deh. Perasaan sih udah ditengah, tapi kok perasaan itu yang kanan kebanyakan, perasaan kudu digeser dikit deh, perasaan ini rada miring juga… nah lo pusing dah tuh, hahaha… Tapi cut aja deh pusingnya, madep manteb aja pasang hoop-nya.

Setelah yakin dengan posisi hoop, tekan sedikit, lalu lepas lagi deh tuh. Bukan, dilepas bukan karena gemes pengen ngremek hoop-nya. Tapi untuk mendapatkan tanda bekas tindasan hoop di aida, yang menunjukkan luas aida yang ter-cover hoop-nya. lalu gunting melingkar mengikuti bekas tindasan hoop-nya, seperti yang ditunjukkan oleh garis merah di gambar bawah

 

hhop2

Sebenernya bisa juga sih menggunakan pensil untuk menandai lebar hoop di aida. Taruh hoop di atas aida, lalu tandai  melingkar mengikuti bentuk hoop. Tapi aku kurang pede dengan cara itu, karena hanya menunjukkan lebar hoop, tapi kurang mewakili tambahan aida di sekeliling kristik yang bakalan terjepit di hoop-nya. Takut kesempitan. Kurang dramatis juga sih ya, kalau cuma njiplak lebar hoop doang, enggak seru gitu…. *mintak dikepret aida*. Tapi ya monggo saja ada yang mau pakai cara jiplak hoop, asal tetap diingat untuk menggunakan sisi luar hoop, jangan sisi yang dalam. Bakalan enggak bisa dijepit di hoop deh kalau yang dipakai untuk njiplak adalah sisi dalam hoop…. *ude jelas juga keleeesss*

 

wp-1480343298599.jpg

 

Biar aida kuat melekat dan tidak lari-lari di hoop-nya… *kebayang gak tuh aida lari-lari ? qqiqi…* aku pakai lem untuk melekatkan aida pada hoop. Pilih lem f*x aja, yang gampang dicari, lagian kalo lem gajah kan berat gajahnya… *opotoyooooh*. Seperti kita tahu, hoop terdiri dari 2 buah lingkaran, satu lingkaran luar yang besar, dan satu lingkaran dalam yang lebih kecil. Lem diaplikasikan di sisi luar hoop yang kecil alias hoop dalam. Lalu pasang aida dengan cermat dan ati-ati, lanjut dengan pasang hoop bagian luarnya.

 

wp-1480343269037.jpg

 

Sekhusyuk-khusyuknya motong aida, tetep aja ada lebihannya. Sangking takut kesempitan kayaknya ini sih, hahaha…. So, mari rapikan dengan gunting. Lalu untuk finishing-nya aku mengoleskan lem lagi di bagian belakang hoop, dengan harapan aida terkunci di hoop dan tepi aida juga enggak mbrudul karena tertutup lapisan lem.

 

wp-1480343209452.jpg

 

nah, ini yang dipamer bagian belakangnya. Pernah lihat juga di inet, ada yang menutup bagian belakang hoop dengan cara menjahit kain seukuran hoop-nya. Nanti kapan-kapan dicoba deh, tapi untuk saat ini alhamdulillah aku sudah cukup puas dengan cara lem ini. Mudah dan cepat. Buru-buru pengen pamer juga sih kayaknya, hahahaha…… *tutup muka pake kudungan*

 

yuk ah pamit dulu, n happy stitching….

 

wp-1480343136689.jpg

 

 

 

 

 

 

.

Hoop Art dan Benang Sisa

Sudah lama sebenernya pengen nyobain bikin hoop art. Seneng aja liat contoh-contoh yang ada di internet, mungil dan lucu-lucu. Tapi alasan utama sih sayang aja melihat banyak bener sisa benang sulam yang ngejogrok di kotak, itu kan dulu dibelinya pake duit, duiiiit, hahaha… Ya gitu deh, emak-emak penimbun, dari puluhan kit kristik yang dikerjain pasti adalah sisa benangnya. Plus beberapa benang lepasan yang dibeli pas lagi seneng-senengnya membuat baju smocking dulu. Dibuang sayang, disimpan ngumpul sampe sekotak sendiri deh.

Hoop atau sering disebut sebagai pembidangan, adalah alat berbentuk bulat yang digunakan untuk ‘memegang’ media alias kain yang biasa dipakai dalam kegiaran sulam-menyulam. Dan dari intip sono-sini hoop art bisa diartikan sebagai craft yang menggunakan hoop untuk memajang hasil akhirnya. Jadi  hoop atau pembidangan tidak hanya dipakai sebagai alat bantu selama proses pembuatan craft, tapi ikut mejeng sebagai semacam bingkai untuk hasil akhir craft kita.

Craft yang dipajang didalam hoop-nya sih bisa bermacam-macam jenisnya, bisa berbentuk sulaman, kristik, quilting, bahkan lukisan pun bisa juga. Tapi untuk kali ini tentu saja aku bakal cerita hoop art dengan kristik lah ya, secara saat ini itulah yang paling dingertiin dan bahan-bahannya alhamdulillah juga sudah tersedia di rumah.

 

wp-1480127149435.jpg

 

Untuk polanya memang harus cari yang bentuk dan ukurannya cocok dengan hoop yang akan dipakai. Alhamdulillah nemu buku pola cantik  yang cocok di online shop di fb. Untuk benangnya memang harus usaha dikit, karena niatnya memang memanfaatkan benang sisa. Jadi tidak beli benang baru sesuai yang disebutkan dalam pola, tapi cari-cari yang ada di tumpukan harta karun benang sisa. Kalau kode benang yang diminta gak ada di kotak, kudu cari-cari yang paling cocok dengan warna yang diminta, sembari memanfaatkan  color chart dmc yang aku punya. Gak ada color chart ? gak masalah juga kok, masih bisa dicocokkan dengan warna di polanya. Yang penting jangan kejauhan aja gantinya, minta kuning diganti ijo, harusnya biru diganti merah, bisa puyeng sendiri ntar, hehehe….

Awalnya rada ga pede juga untuk menentukan lebar aida yang harus dipotong, takut kesempitan dan gak muat di hoop-nya. Akhirnya sengaja aku lebihin aja lah, daripada kurang, bingung ntar nyambungnya gimana. Gridding membantu banget untuk menentukan lebar aida-nya. Dan dengan bantuan gridding pula aku bisa memulai dari tengah kain.

 

wp-1480148104763.jpg

 

Aku mulai dari bagian atap rumah, yang kebetulan kode benangnya memang ada di stok sisa benangku. Lalu loncat ke bagian bunga dan daunnya. Bagian ini agak ribet, karena aku menggunakan benang yang mirip bin memper aja, karena kode benang yang diminta gak ada di stok-ku. Jadi ngerjain xxx sambil membandingkan cocok enggak paduan warnanya.

 

wp-1480127173857.jpg

 

wp-1480127009762.jpg

 

Setelah merasa yakin dengan komposisi benang pengganti di bagian bunga dan daun, aku lanjut menyelesaikan bagian atapnya.

 

wp-1480126933420.jpg

 

wp-1480126919154.jpg

 

Alhamdulillah, aku suka banget dengan paduan warnanya yang cerah ceria, walaupun tidak menggunakan benang yang sesuai 100% dengan yang diminta dalam pola. Mungkin enggak pede pada awalnya, tapi lama-lama asyik juga lho. Bermain-main dengan warna benang, dan puas dengan hasil akhirnya. Jadi, yuk mari lanjutkan memanfaatkan benang sisa….  lah jadi ketagian dah, hahaha….

 

wp-1480127224370.jpg

 

 

 

 

.

Membaca Pola Dimensions

Cara membaca pola kristik pada dasarnya sama saja untuk berbagai macam brand/merk kit. Satu kotak yang berisi satu simbol pada pola, berarti satu x ( silang ) yang harus kita buat pada aida atau kainnya, sederhana aja… Yang kadang bikin keder adalah petunjuk lanjutannya, yang biasanya menunjukkan warna benang apa yang harus dipilih serta jumlah helainya. Sebagai pengantar, satu… eeewww… satu apa istilahnya yak, satu lembar benang ( istilah di polanya threads ) Dimensions terdiri dari 6 helai benang tunggal ( strands/ply ). Untuk mudahnya bisa kita lihat ilustrasi yang selalu ada pada pola-pola Dimensions.

.

wp-1476409241997.jpg

.

Jadi sebelum mulai menjahit, kita harus memisahkan dulu helai-helai benang tersebut, dan menggunakan jumlah helai yang sesuai dengan instruksi pada pola.

Sebagai ilustrasi, aku menggunakan pola pada kit Beacon at Rocky Point yang termasuk seri Petite Gold Collection. Gold Collection sendiri biasanya menandakan tingkat kesulitan yang lumayan. Jadi walaupun petite alias kecil, kit ini bisa memberikan gambaran beberapa kesulitan yang mungkin ditemui saat membaca pola Dimensions.

.

 

20161014_085413.jpg

 

Benang pada kit Dimensions biasanya terorganisir dalam beberapa bundle untuk memudahkan pencarian. Tapi dengan alasan kepraktisan aku biasanya malah memotong-motong kertas bundle-nya per warna benang, dan memasukkan masing-masing warna ke dalam plastik klip. Satu plastik klip untuk satu warna benang.  Selain untuk menghindari kekusutan, plastik klip juga memudahkanku menyimpan sisa benang yang tidak habis saat kita menjahit xxx-nya.

.

wp-1476410980535.jpg

 

Benang-benang Dimensions dibuat khusus untuk produksi kit mereka sendiri, dan sependek yang aku tahu mereka tidak menjual benang tersendiri diluar kit. Tidak seperti brand Anchor, yang tidak hanya menjual kit, tapi juga menjual benang per-skein. Benang yang tersedia dalam kit Dimensions dibuat lebih dari cukup untuk menyelesain project-nya. Tapi jika kita kehabisan benang sebelum project selesai, kita bisa meminta tambahan benang pada pihak Dimensions, dengan menyebutkan kode benang yang kita inginkan.

Instuksi pada pola Dimensions sebenernya sudah cukup jelas. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini. Dibaca per lajur ya.

  1. Kolom satu menyebutkan jumlah lembar/threads benang yang tersedia dalam kit.
  2. Kolom 2 menyebutkan nama benang dan kodenya.
  3.  Kolom 3 menunjukkan simbol untuk kode/nama benang, dan bahwa benang  dijahit sebagai x penuh atau full crossstich. Sedangkan angka dalam tanda kurung yang ada di sebelah kanan simbol menunjukkan jumlah helai yang harus digunakan
  4. kolom 4 menunjukkan benang  dijahit setengah x atau half crossstitch, dan angka disebelah simbol menunjukkan jumlah helai benangnya.

Untuk beberapa kit, ada yang satu kode/nama benang digunakan baik untuk full maupun half stitch, jadi kolom 3 dan 4 sama-sama terisi, tapi tentu saja simbol yang tertera berbeda.

.

20161014_084413.jpg

 

yang biasanya membuat bingung bimbang gundah gulana *halaaaaah….* adalah kolom 3 dan 4 nyambung jadi satu dan tidak menyebutkan simbol atau jumlah benang, tapi malah berisi tulisaan combined colors only, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

 

wp-1476409700684.jpg

 

 

untuk benang grey blue dengan kode  benang 17051 yang aku garis bawahi warna biru, kolom 3 dan 4 tidak menyebutkan simbol atau jumlah helai benangnya. Hanya menyebutkan combined colors only. Itu artinya benang grey blue tidak digunakan tersendiri, tapi harus digabung dengan benang warna lain untuk membentuk x ( full stitch ) atau / ( half stitch ). Lha njut digabung dengan benang warna apa dong ? gak perlu iseng tanya pada rumput yang bergoyang *eaaaa…*, untuk urusan gabung atau blended dengan warna lain, kita bisa lihat pada tabel combined colors.

.

20161014_084729.jpg

 

nah itu check list biru menunjukkan posisi si grey blue yang harus gabung dengan benang dark khaki kode 15393. Simbol untuk penggabungan itu adalah tanda & warna biru. Dengan komposisi benang masing masing 1 helai, seperti yang tertulis pada angka dalam kurung di sebelah simbolnya. Dan berdasarkan judul kolomnya, simbol & biru dijahit full stitch alias x penuh. Cara penggabungan yang sama juga berlaku pada tabel di sebelahnya, hanya saja tabel di sebelah kanan diperuntukkan untuk half stitch alias / saja, sesuai dengan judul kolomnya.

Selain tabel kode benang dan tabel combined colors, biasanya ada tambahan tabel additional details. Tabel yang satu ini berisi tambahan stitch atau jahitan yang harus kita kerjakan. Umumnya berisi back stitch, lazy daisy dan french knot. Di beberapa kit lain kadang ada tambahan couching juga sih. Simbol dan jumlah helai benang sudah tertulis jelas pada tiap kolomnya. Yang harus diperhatikan adalah additional stitch dikerjakan setelah semua stitch baik yang full maupun yang half selesai dikerjakan.

.

wp-1476409755786.jpg

 

Keder baca nama stitch-nya ? isssh, tenang ajaaa… gampang aja kok , pada lembar pola juga sudah diberikan gambaran sederhana cara membuat stitch-stitch tersebut.

.

20161014_103743.jpg

.

Backstitch rasanya tidak terlalu sulit lah ya, jahitan tikam jejak-lah kalau istilah bahasa Indonesianya. Untuk lazy daisy stitch pernah aku tulis disini (lazy daisy stitch ), french knot disini ( french knot ) , klik saja kata yang didalam kurung. Kalau masih kurang jelas bisa dicoba cari di youtube, belajar lewat  video barangkali bisa lebih membantu.

Sampai disini ada pertanya-aaaan ? Insya Allah sudah cukup jelas lah ya. Tapi mohon maaf juga sih kalau masih ada yang kurang-kurang, namanya juga tutorial abal-abal, hehehe…. Kalau masih ada yang ingin ditanyakan bisa meninggalkan pesan di kolom komentar di bawah, atau hubungi agen-agen terdekat, eeeeh… hubungi lewat facebook-ku. Insya Allah aku jawab sebisaku.

Thank you n happy stitching….

 

 

 

 

 

.

 

Dimensions Daydream Project

Kit yang kubahas kali ini termasuk dalam seri Daydream keluaran Dimensions. Sebenernya ini kit Daydream kedua yang kukerjakan, tapi yang pertama tidak sempat aku dokumentasikan, dan sudah kuhadiahkan untuk temenku. Setahuku seri Daydream sendiri merupakan produk lama dan sudah discontinued alias sudah tidak diproduksi lagi. Jadi mungkin agak susah dicari untuk saat ini. Yang  menarik dari seri Daydream ini adalah bidang kristiknya yang kecil dengan gambar yang relatif sederhana, jadi bisa diselesaikan dalam waktu singkat.

Tapi dengan gambar kristik yang kecil, kit ini bisa tetap tampil mempesona berkat mat cantik yang sudah disertakan dalam  paket kit-nya. Kit ini memang dibuat dengan tujuan do it yourself, mulai dari pengerjaan kristik-nya, sampai pemasangan frame, gak perlu lagi nyamperin abang tukang pigura. Mat sampai kaca bening untuk frame-nya sudah tersedia di dalam kit, lengkap dengan cara pemasangannya yang sederhana dan gampang dilakukan.

 

 

.

wp-1474465768664.jpg

karena gambar kecil dan sederhana, aku tidak membuat grid, cukup temukan posisi tengah pada aidanya,  agar hasil kristik bisa tepat berada di tengah.

.

 

wp-1474465995363.jpg

setelah daun, lanjut dengan menjahit bunganya

.

 

wp-1474466075130.jpg

lalu pot dan lebah di atas

.

wp-1474466095970.jpg

setelah semua xxx selesai dijahit, lanjut dengan backstitch dan french knot.

.

Pemasangan pada frame sangat mudah, dimulai dengan menyatukan mat yang ada gambarnya dengan mat polos. Cukup pake double tape, gak perlu pake lem super tapi jangan juga dilem pake nasi… *eeeeh*. Lalu pasang hasil kristiknya pas di tengah, di bagian lobang yang berbentuk kotak. Lekatkan dengan selotip secukupnya hingga terpasang kuat.

.

wp-1474466166299.jpg

 .

Setelah kristik terpasang rapi dan kuat pada mat, lanjut dengan memasang kaca dan penutup bagian belakangnya. Semua sudah tersedia dalam kit.

Terakhir pasang kunci pengait-nya, gampang kok, tinggal klik pake jari aja, gak perlu repot-repot cari palu, obeng, bor apalai pacul… *ngik-ngok*. Cukup kuat untuk menyatukan mat, kaca depan dan penutup belakangnya. Tapi kalau memang masih ragu, bisa ditempel selotip tambahan. Kalau dilihat dari bentuknya sih, kunci pengaitnya bisa sekaligus digunakan untuk menggantungkan hasil kristik di dinding.

.

wp-1474466180700.jpg

.

wp-1474466184320.jpg

.

 

.

 

dan alhamdulillah inilah hasil akhirnyaaaa….

 

wp-1474466191515.jpg

 

 

 

 

.

.