Pink Roses on Lattice – Riolis ( 2 )

Untuk urusan kristik, sepertinya aku memang susah untuk bisa patuh jadwal SAL. Project yang satu ini sebenernya sudah aku daftarin ikut SAL bunga yang berlangsung dalam jangka waktu setahun, dari Mei 2015 sampai April 2016. Tapi alhamdulillah bulan ini sudah kelar. Memang sih, sebelum SAL dimulai aku sudah sempet mengerjakan kit ini sampai kira-kira 30%-nya. Tapi yang memacu semangat untuk menyelesaikan kit ini adalah : aku ndaftar ikut SAL baruuuu, hahaha…. Iya, aku ikut daftar SAL baru yang dimulai bukan Oktober ini. Dan berhubung SAL yang baru ini lumayan berat, ngeri-ngeri sedap gitu… akhirnya aku memaksakan diri untuk menyelesaikan si Pink Roses ini lebih dulu..

wpid-img_20150913_224610.jpg

Secara resmi ini kit Riolis pertama yang aku kerjakan. Lumayan menarik sih, secara ada beberapa hal baru yang aku temukan. Antara lain benang yang haluuuss banget, dengan keterangan menggunakan huruf Rusia. Lalu pola segede gambreng yang terdiri dari 2 lembaran besar. Juga kain even weave yang menurutku lemes banget, yang memaksaku untuk menggunakan q-snap alias pembidangan. Dan jujur aku lumayan kaget dengan ukuran hasil akhirnya yang lumayan gede, 55 x 34 cm. Sempet kepikiran ntar kalau sudah di-frame mau dipasang dimana, hahaha….

Sempet ogah-ogahan juga nerusin, selain karena kainnya yang lemes banget, juga karena ukurannya yang bikin setresss.. perasaan udah banyak banget bikin xxx, tapi kok progress-nya masih begitu-begitu aja… Ngerjain 2 mawar di kit ini mungkin sama dengan menyelesaikan satu mini kit Dimensions, qiqiqi… *lebay gitu deh*. Sempet pula aku tinggalkan lumayan lama untuk menyelesaikan project crewel embroidery-ku. Puyeng ama Riolis, cari selingan ngerjain crewel-nya Bucilla.

Tapi setelah si crewel embroidery selesai, tak bisa lagi aku lari dari kenyataan, bahwa ada satu project gede yang harus aku selesaikan. Di UFO kan ? aduuuh, sayanglah… So, dengan mengumpulkan semangat, niat dan tekad *uhuuksss*, bulan September aku mulai lagi mengerjakan Pink Roses-nya Riolis ini. Semangat juga nambah setelah aku daftar SAL rusia (serius tapi mesra, hihihi..), pokoknya Riolis kudu kelar dulu sebelum buka kit baru untuk SAL Rusia.

.

wpid-img_20150615_203929.jpg

.

wpid-img_20150916_150603.jpg

halaman pertama selesai, alhamdulillah….

wpid-img_20150920_163411_wm.jpg

Satu bunga di ujung kanan jadi awal untuk memulai halaman kedua.

wpid-img_20150929_220739_wm.jpg

.wpid-img_20151004_235924_wm.jpg

.wpid-1444056598340.jpg

.wpid-img_20151009_221622_wm.jpg

.wpid-img_20151014_071230_wm.jpg

12032811_10207657866395337_5654045085866988747_o

ini tampilan setelah kelar tapi belum dicuci…

.

.

Dan Alhamdulillah akhirnya inilah Pink Roses on Lattince by Riolis-ku…..

wpid-img_20151018_150832.jpg

.

.

Tentang Rencana Tuhan

Kadang aku emang kebangetan cengengnya… mataku tiba-tiba aja basah saat melihat salah satu murid SMP di Sekolah Melati Indonesia, sekolah inklusi di Bekasi tempat Fachri belajar. Biasanya anak-anak di usia SMP sudah mulai terlihat sok-sok cool. Gayanya pun kadang bisa bikin emak-emak kayak aku ini terjebak dilema antara pengen ngakak dan ngelus dada. Tapi tidak dengan anak yang kulihat siang itu. Si bocah SMP ini terlihat sibuk bertepuk tangan dan mengibas-kibaskan tangannya sendiri, pancaran wajahnya pun terlihat agak kosong…. Ya, bocah berseragam pramuka itu adalah anak berkebutuhan khusus, tak perlu waktu lama bagiku untuk menyadari hal itu.

Lalu aku inget anakku sendiri, lalu anak-anak yang kutemui saat menemani Fachri terapi, juga remaja bertampang bocah yang sering kulihat berkeliaran tak jelas di kampung sebelah rumah… dan seperti orang yang belum pernah kenal Tuhan, berhamburan berbagai macam pertanyaan atau malah mungkin gugatan muncul di kepalaku. Apa yang terjadi kelak jika mereka sudah dewasa ? bagaimana mereka bisa mandiri ? untuk apa Tuhan menghadirkan mereka ?

Lalu tiba-tiba saja ada denting bel di kepalaku, mengingatkanku tentang tulisan yang pernah kubaca tentang ‘perjodohan’ ajaib antara cicak dan nyamuk. Perjodohan dalam hal memangsa maksudku, bukan perjodohan ala Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih *disambit rendang sekilo*. Cicak adalah binatang yang nemplok di tembok, gak bisa terbang, gak bisa loncat, gak bisa ginkang ala sun go kong *sambiiit, sambiiiiit*. Sedangkan nyamuk adalah binatang tengil kecil yang kerjanya terbang kesono-kesini semaunya sendiri.

Tapi mereka adalah pasangan pemangsa dan yang dimangsa. Siapa yang menciptakan nyamuk sebagai makanan cicak ? siapa yang mendatangkan nyamuk pada cicak sehingga bisa hap lalu dilahap ? Cicak gak punya jaring lho, gak punya semprotan nyamuk, gak punya raket nyamuk juga… *etdah mbok*. Tapi Tuhan sudah menyediakan rizki untuk setiap makhluk-Nya di dunia ini. Yang diotak manusia ora nyambung pun bisa nyambung-nyambung saja kalau Allah yang menghendaki. Cicak nemplok di tembok, nyamuk terbang di awang-awang ? tetep bisa hap lalu dimakan kan ? no problem-lah itu.

Jadi ? untuk apa aku sibuk mempertanyakan rencana Tuhan ? emang siapa gue ? nangkepin nyamuk buat cicak aja gue kagak bisa…

Sebagai orang tua tentu saja aku harus berusaha sebaik mungkin menyiapkan bekal anak-anak ke depannya nanti. Karena semua orang juga tahu, umur manusia ada expired date-nya. Anak-anak adalah amanah bagi setiap orang tua. Tugas orang tualah untuk membesarkan dan mendidik mereka agar siap menghadapi masa depan. Tapi mempertanyakan apa yang akan terjadi nanti di masa depan, setelah tanggal jatuh tempo orang tua datang, rasanya sudah bukan kuasa kita lagi. Itu sudah masuk wilayah kekuasaan Allah..

Jadi ? eh kok jadi lagi to ?
Wis pokok’e seperti ajaran guru-ku yang pinter, cantik dan juga lucu, bu Rini. Berusahalah sebaik mungkin menjaga dan merawat amanah yang sudah dipercayakan Allah pada kita, berusaha semampu kita untuk mempersiapkan masa depan mereka. Lalu selebihnya serahkan pada Allah. karena Allah lah sebaik-baik penentu, sebaik-baik penolong….

Masih cengeng ? ya masihlah, tapi yang penting kan pikiran sudah lempeng, tidak pating clekunik lagi, tidak kebanyakan tanya lagi *sibak kudungan*.

Dan airmata seringkali perlu untuk mengingatkan betapa kecilnya kita dan betapa berkuasanya Allah. Seperti itu… *princess syahrini style*

.

wpid-dsc_04422.jpg.jpeg

.