Kejujuran ala Simon Cowell

Apa arti kejujuran bagi seorang Simon Cowell ? Tak kurang banyak orang yang beranggapan bahwa kejujuran ala Simon Cowell sangat perlu di dunia yang memang sudah kebanjiran barang-barang palsu ini ( mulai dari gigi palsu, janji palsu, ijazah palsu sampai cinta palsu… ) Tapi jujur saja, dimataku kelakuan mas Simon Cowell ini bukan lagi murni sebuah representasi sebuah kejujuran. Tapi lebih kepada situasi saling menguntungkan antara pemilik American Idol dan Simon Cowell. Bak sebuah sinetron, American Idol memerlukan seorang tokoh sadis yang akan memberikan bumbu pedas, menarik perhatian, memancing emosi penonton, dan emosi akan membawa perasaan terlibat hingga pada akhirnya akan meciptakan keterikatan. Dalam sebuah pertunjukan komersial, adakah yang bisa melampuai indahnya limpahan penonton setia ?

Menurutku komposisi juri AI memang sudah sangat ‘ideal’. Yang kulihat, secara sederhana pembagian perannya adalah Paula Abdul yang baik hati, Randy Jackson yang tegas dan Simon Cowell sang jagal. Mungkin plot-nya untuk kontestan yang dinilai buruk, komentar Paula Abdul adalah ‘kamu tidak bagus’, Randy Jackson bilang ‘kamu buruk’, tapi Simon Cowell akan berteriak ‘kamu mengerikan !!’… dan Simon Cowell memang dibayar untuk itu. Tanpa Simon Cowell, mungkin AI dianggap bagai sayur kurang garam.

Lalu ketika seorang Paula Goodspeed tewas karena over dosis setelah Simon Cowell terbahak-bahak mentertawakannya di audisi AI, apakah kejujuran ala Simon Cowell ini masih pantas untuk terus dipertunjukkan ? Ditertawakan orang sepasar saja sudah bisa bikin orang merasa teramat sangat malu…apalagi ini dihantam ‘kejujuran’ Simon Cowell, dalam pertunjukan sekelas AI yang ditonton jutaaan orang sak Amerika Serikat…. hiyyyy !!!

Reputasi Simon Cowell yang sukses menemukan dan mengorbitkan penyanyi-penyanyi top akan membuat banyak orang tidak keberatan untuk meng-amin-i setiap penilaiannya, bahkan jika penilaian itu disampaikan dengan cara yang paling sadis sekalipun. Lho.. kan Simon Cowell yang ngomong….. Bisa jadi hal itu juga yang terus membayangi Paula Goodspeed, bahwa Simon Cowell sudah mentertawakan dia, jadi seluruh dunia pasti juga sepakat untuk mentertawakan dia, hingga dia ditemukan mati over dosis di depan kediaman Paula Abdul, syereeem…

Sekali lagi, reputasi Simon Cowell memang memberinya wewenang ilmiah ( minjem istilahnya laskar pelangi nih ) dan hak bagi Simon Cowell untuk menilai peluang dan kemampuan seorang calon penyanyi, apakah dia akan sukses ato nyungsep-sep. Tapi tidak ada seorangpun di dunia ini yang mempunyai wewenang dan hak untuk menghina dan melakukan pembunuhan karakter dimuka khalayak ( wew, istilahnyaaaa… ). Atas nama kejujuran ? rasanya yang terendus kok lebih ke tujuan menaikkan rating setinggi-tingginya ya ?

DelapanPuluhKu : Majalah hai

Kemarin ngomongin gaban jadi nyrempet pideo silat mandarin, jadi nyrempet majalah hai. Kalau diingat-ingat lagi, diantara beberapa majalah yang pernah kulangganani jaman muda dulu ( ntar, diinget2 dulu… si kuncung, bobo, eppo, hai, donal bebek, gadis, mode ), sepertinya majalah hai yang paling mempengaruhi diriku ini…

Lalu barusan nanya2 mbah gugel soal hai ini, dooooh ternyata majalah hai ini masih ada. Tapi kok, jadinya begitu yak ? dari sampulnya aja dah bikin aku terkaget-kaget. Sepertinya memang bakalan nggak nyambung deh… heheheh… ya iyalalalalala.. wong daku sudah mak-mak gini, sementara hai sepertinya positioning-nya masih sama, untuk remaja.

Dan selanjutnya aku jadi kehilangan selera untuk tau lebih lanjut isi majalah hai sekarang, takut duluan ! Biarlah aku dengan ingatan tentang hai-ku yang lama sajalah… logo hai yang masih dengan huruf kecil semua, plus gambar tangan yang melambai tuh…

Mulai langganan hai waktu masih ada si Imung detektip kecil korengan itu, trus ada si Coki yang menggambar lebih cepat daripada bayangannya ( lha kok tag-nya lucky luck dibawa-bawa to ?), ma si kiki kribo. Trus ada keluarga Cemara-nya Arswendo Atmowiloto. Ceritanya menyentuh banget, aku bahkan sampai berasa ikut syeddiiih waktu ceritanya Euis mulai naksir cowok tapi trus merasa minder karena harus jualan opak… kasiyaaaan gitu. Bahkan waktu ara ‘gagal’ punya label nama, aku sampai pengin bikinin dia label nama, trus dikirim via majalah hai… doooh segetonya yaa….

Tapi gak semua cerita di hai sedih-sedih kok, ada Lupus, yang kalo pergi dari rumah musti bawa sendok tuh, biar ( sendoknya ) dicari-in. Temen-temennya lupus tu boim, gusur, lulu, poppy, nyit-nyit, trus vivi alone yang obsesi ngartis tuh….Ceritanya seru-seru dan bikin ngakak abis,waktu itu siiiih… sekarang ? heheheh… mana kenal anak-anakku ma Lupus yang hobi ngunyah permen karet itu.

Aku juga suka banget ma komik misterinya majalah hai, rada-rada horror gitu…Satu saat tu komik nyerita-in tentang seorang gadis yang kepingin banget jadi balerina, trus beli patung balerina.Eh, besoknya dia ‘bertukar tempat’ ma tu patung… hiy deh… abis itu aku jadi rada alergi ma boneka yang berbentuk manusia… xexexexe… Trus ada juga komik Trigan yang setting-nya kayak jaman Romawi, komik Storm dan si rambut merah, trus ada juga komik prajurit Rogue.

Artikel musiknya juga bagoes, waktu itu sih masih jamannya Queen, Kiss, Genesis ama Yes gitu… n akibatnya aku jadi nge-fans ama Queen n Freddie Mercury-nya. Bahkan ada salah satu cerbung di hai yang banyak ‘melibatkan’ lagu-lagu Queen, aku sudah nggak begitu ingat jalan ceritanya, cuma aku masih ingat kalau cerbung itu karangannya Hilman Hariwijaya, judulnya Rhapsody untuk Irvan, ada yang masih ingat ceritanya ? kasi tau aku dong…. heuheuheu….

Ada satu hal yang kuanggep cool di hai, majalah itu nggak memuat zodiak alias ramalan bintang ! kenapa cool ? Soalnya ramalan bintang tu rasanya kok cewek banget gitu lho, kurang cocok ma makhluk sangar macam diriku ini…xixixi… Walopun belakangan karena tuntutan pergaulan ( cieeeeh… ) aku juga langganan majalah Gadis ma Mode, tomboy tobat gitu niatnya….

Mulai sebel sama majalah hai waktu majalah itu memuat artikel 10 remaja terkaya di Indonesia… wedew, enggak banget dah !! Dari situ sepertinya isi majalah hai mulai bergeser, hibur asah ilmu dengan HIBUR-nya yang makin gede porsinya. Nggak salah sih, namanya juga orang jualan, ngikutin jaman gitu…tapi 10 remaja terkaya di Indonesia ? halaaaaah… sing sugih kan ortu-na ! nggak cerdas gitu sih artikelnya….

Anniversary….

Alhamdulillah, hari ini genap 14 tahun pernikahan kami. Ho-oh, kami, Pingkan dan Adi Rizkiarto. Akad nikah 17 Desember 1994 di Solo. Trus besoknya mengadakan sedikit ke-ria-an mengundang makan-makan kerabat, sahabat dan handai taulan. Nggak da syuting video, nggak da organ tunggal apalagi nanggap wayang… tapi Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar tanpa halangan suatu apapun…

Yah, namanya juga nodong nikah, gak da rame-rame gak pa pa, yang penting dapet ijin nikah, sah menurut agama dan negara, sip… hehehe… Berapa lama pacaran ? berapa lama ya ?
– pertengahan September penjajagan ( pedekate kali ye kalo anak sekarang bilang ),
– akhir Oktober si-Mas ngomong ke aku,
– 12 November lamaran,
– 17 Desember nikah,
semua sederet dalam tahun yang sama, 1994.
Cepet ? relatif kali yeee…. kalau menurut mentor-ku dulu mungkin kurang cepet, tapi kalau menurut temen-temen mainku ? holaaa…. “kapan pacarannya ?” ato bahkan “serius ? ada yang berani kawin ama elo ?” arrgghh…. ddzzzzzigh !!

Sebenernya sih, kalau dibilang nggak pacaran ya enggak juga, wong sebelum nikah pernah janjian jalan bareng juga
Kemana ?
Stadion Utama Gelora Senayan.
Ngapain ?
Nonton bola dong, masak nonton layar tancep.
Kok nonton bola ?
Aman kan ? banyak temennya, sak stadion je !
Any hidden agenda ?
lha ya biar kliatan aslinya diriku ini lah… babak pertama masih duduk manis tepuk tangan, babak selanjutnya berdiri dibangku stadion dan bengak-bengok alias teriak “hajar bleh !” ( tapi kok ya PSSI primavera tetep kalah tooooo…) xexexex…. wis pokok’e jangan sampai shock di belakang hari si kangmas ini ( waktu itu sih masih ber-elo-gue deeeeh )

Ya begitulah adanya sodara-sodara, dengan bekal ta’aruf at Gelora Senayan, doa dan niat baik, kami mengawali pernikahan kami. Tahun-tahun awal adalah tahun-tahun untuk saling tahu siapa elu siapa gue…. dan sampai sekarang pun kami masih terus belajar, mengolah aku dan kamu, menjadi kita. Dan Alhamdulillah, sampai saat ini, kami masih bersama dalam berkah dan lindungan Allah, lengkap dengan 4 anak yang menjadi cahaya mata dan hati kami sebagai orang tua…. Subhanallah….

DelapanPuluhKu : Segede Gaban ?

Pernah denger ungkapan ‘segede gaban’ ? bisa dipastikan penuturnya adalah manusia produk 80-an….. Tapi terus terang saja, walaupun merupakan produk 80, dulu aku tidak begitu familiar dengang ungkapan segede gaban ini. Jadi tertantang pengen tau dong, wong kata Uci ini merupakan salah satu ikon 80-an ( xixixixi, makasih Ci ! ). Lalu bertanyalah aku ke mbah Gugel. Ooooh, ternyata Gaban adalah film tentang polisi luar angkasa yang jadi tren di tahun-tahun 80-an. Pertanyaan selanjutnya, diputer di tipi nggak ? karena harap diingat sodara-sodara, hare geto satu-satunya tipi yang mengudara ya cuma TVRI. Jadi, kalau nggak diputer di tipi, dan hanya beredar di pideo, ya pantes aku ndak ngerti…. taun-taun segitu kan aku masih cah ndeso, yang bisa liat unyil aja udah seneng banget….

Bener lho, aku baru denger ungkapan segede gaban setelah hijrah ke Jakarta… Jadi kenapa ungkapan segede gaban nggak jadi hits di Solo ? Teoriku sih, selain belum adanya tipi swasta sebagai agen penyebar, kata gaban mungkin nggak terlalu cucok, gak matching ama boso Jowo kali ya ? “gedene sak gaban” ah, gak cocok…. “gedene sak hohah” nah itu baru pas….heuheuheu… Apa itu hohah ? yaaaa…. sealiran lah sama gaban, pokok’e gedeee banget !

Tapi ada juga lho, ungkapan khas 80-an yang tidak mengenal batas teritori dan latar belakang bahasa. Masih ingat ngeceng ? memble tapi kece ? Produk 90-an mungkin bakalan nyengir kecut bin asem kalau denger ungkapan2 itu. Tapi bagi manusia produk 80-an ? wahai ! itu adalah mantera dan jampi-jampi kesaktian….. wkwkwkwk…

Aha, jadi inget ama Harry Mukti dan Lintas Melawai-nya…..

Diomongin dulu yuk…

Baca postingan Dydy kemarin, aku jadi inget, betapa diriku ini juga masih sering ceroboh, kejeblos dalam kubangan prasangka ( weleh…. Kebo kali, main di kubangan ). Eh, bukan berarti daku mendaftar sebagai pengirim aura negative ke Dydy lho… Mboten alias enggak ! Tapi kalau sodara-sodara mau tau salah satu contoh dari sekian banyak kecerobohanku, gini ni ceritanya…. Alkisah pada suatu senja ketika matahari mulai turun ke peraduan…… ais, kok malah jadi kayak kisah 1001 malam to… wis pokok’e pada suatu sore sepulang kerja, sesuai kebiasaan begitu masuk rumah yang kulakukan adalah, cek daftar hadir.

Faiz nomor urut satu, secara si gundul-gundul pacul ini paling heboh dalam urusan menyambut Ibuknya pulang kerja, heboh nunut naik mobil walopun cuma jarak dari pagar masuk garasi. Selanjutnya mbakayune Rahma my one n only princess dan kencono wingko nomor empat alias your highness Fachri Aditya. Hmmm…. Si pembareb kemana ya ? Den baguse Farhan Abdurrahman kemana ? Ini sudah masuk waktu maghrib !

Belum sempat tanya ke orang rumah, terdengar pintu pagar dibuka, mas Farhan baru pulang rupanya….langsung deh interogasi, darimana aja Mas ? Hari gini baru pulang, kalo main inget-inget waktu dong, ibu nggak suka kalo pas ibu pulang kamu belom di rumah… waswiswusweswos waswiswusweswos terus aja ngomel …. Tapi begitu ada jeda, Farhan langsung ngomong -kayaknya sih sambil menahan kesal-, katanya : Bu, les-ku kan pindah waktu, ibu lupa ? kan kemarin aku udah bilang….. Mak syyyuuuuuut gubraksss…… jatuh terjerembab ke lembah kehinaan deh diriku…..malu teramat berat banget. Bukan cuma karena tanda-tanda penyakit degeneratif yang makin kentara adanya, makin tua makin pelupa gitu lho … Juga nampak dengan sangat nyata betapa kejamnya diriku ini, sembarang maen tuduh tanpa dicari dulu sebab musabab bin asal muasal kejadian yang sebenernya…. Astagfirullahaladzim… Maafkan ibu ya naaaaak… Duh, Kalau saja diriku ini bisa lebih sabar, bersedia memberi tempat untuk sebuah penjelasan, kesalah pahaman tidak akan terjadi dan aku akan terhindar dari perilaku jahat wal sadis…. dasar ibuk-ibuk naluri ngomel-nya tinggi -naluri ? alesaaaaaaaaan-

Ah, salah paham….. Dalam urusan yang lebih luas, kesalahpahaman bisa berakibat fatal lho, bisa membahayakan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta ini…. Bukannya ngawu-awu alias ber-lebay ria, tapi memang begitu-lah adanya. Seperti yang sudah bolak-balik diajarkan dalam pelajaran PMP, PPKN, PKN, Pancasil dan juga Kewiraan ( plus penataran P4 buat manusia produk Orba ), Indonesia adalah tempat keberagaman keyakinan, suku bangsa, bahasa dan juga adat kebiasaan. Kalau tidak bisa saling memberi dan menerima ruang untuk penjelasan dan pengetian bisa berabe kan ?

Karena sesuatu yang berbeda plus tidak diketahui bisa menimbulkan ketakutan, lalu curiga, lalu prasangka, lalu anti-pati, dan lalu-lalu selanjutnya yang bisa jadi akan makin menyeramkan….. belum lagi bahaya campur tangan provokasi, ambil kesempatan, mengail di air keruh. Sungguh sangat membahayakan sendi-sendi berbangsa dan bernegara kita…. Wedew…. Kok malah jadi makin mirip ma kuliah kewiraan nih….

Wis pokok’e yuk hindari prasangka, kalo bisa diomongkan, kenapa tidak diomongkan… komunikesyen, komunikesyen gitu kalo kata para pakar. Jangan kebangetan menganut paham kebatinan, menumpuk penilaian negatif dalam hati , sambil terus saja ngomel kebangetan gitu aja kok nggak ngerti, nggak nyadar … -dalam hati juga tentunya- . Lah, kan nggak setiap orang dilahirkan dengan bakat ahli nujum, ngerti apa yang ada dalam hati orang lain, tanpa perlu diomong-omongkan . Dan barangkali ada kisah dibalik peristiwa yang kita tidak atau belum tahu. Apa salahnya meluruskan masalah dulu sebelum menjatuhkan penilaian, apalagi sampai mengambil tindakan. Klarifikasi dulu-lah bahasa kerennya, kalau perlu undang infotainment sekalian, ngikutin tren para artis gitu lho sodara-sodara… xixixixi…..

Jadi pliiiiiiiissss, yuk hindari kesalahpahaman yang nggak perlu. Peace ah !!!

Satu dollar ?

Pagi-pagi baca berita urusan bailout di AS sono mau nggak mau membuat aku nyengir sepet... Kelakuan para petinggi GM, Chryssler ma Ford yang petanteng-petenteng dateng naik jet pribadi dalam rangka minta bailout ke konggres ternyata menuai banyak kecaman. Heheheh… telat mas, kalo urusan kere petentang-petenteng mah orang Indonesia jagonya… … lha wong dalam pertemuan ma orang Jepang yang agendanya adalah Indonesia mo minta utangan ( lagi ), mereka -para petinggi Indonesia maksudnya- dateng bergantian gagah berani dengan limousine. Sementara pihak Jepang -yang mo ngasih utangan- dateng berombongan dengan bis…. wekekekek…. wis jaaaan elok bener kan ? Ternyata memang orang dimana-mana tu sama ya, masing-masing menyimpan sisi tidak tahu diri juga…. hehehe

Tapi para bos besar di AS itu cepat belajarnya, kesempatan berikutnya mereka ngibrit dari Detroit sono, menempuh jarak ratusan kilometer dengan mobil hybrid, disempurnakan pula dengan rencana nyuwun paring-paring -alias minta dooong- yang lebih matang, paling nggak mereka punya rencana yang jelas mengenai gimana cara bayar utangannya. Bahkan mereka dengan lagak gagah berani mengorbankan diri bersedia digaji US$ 1….

Yang ini juga jaaan elok tenan to ?. Tapi aku trus jadi mikir juga, apakah dengan gaji yang US$ 1 itu mereka jadi miskin ? gaya hidup mereka akan terjun bebas dan berubah drastis ? Hehehehe…. kayaknya sih enggak…. karatan jadi ceo perusahaan raksasa dengan target laba tiap tahun harus terus naik dan naik -pokoknya sky is the limit dah-, mestinya duwit mereka sudah sak-hohah alias buanyaaaaak buangeeeet… mana mungkin mau walik grembyang begitu saja menerapkan pola hidup sederhana….xixixi..

Kalaupun iya mau -hayoooo…. kira-kira iya mereka mau nggak ?-, dalam arti mereka mau bersederhana-ria. Tetep aja sederhana mereka akan jaooooooooooooh buanget ma sederhana kita ( kita ? gue aja kaleeeeeeee… *sambil merenungi amplop gaji*).

Miskin

Pelajaran pagi ini :

orang miskin adalah orang yang tidak pernah merasa cukup………


Selama ini kita ( kita ? gue aja kaleee… ) menempatkan pak tukang becak di kursi pesakitan orang miskin, dan pak ceo di singgasana orang kaya. Padahal bisa jadi pak becak adalah orang yang selalu merasa cukup dengan rezki Allah yang menjamin hidupnya tiap hari. Sementara pak ceo selalu merasa kurang dan kurang, maunya lebih, lebih dan lebih. Bahkan kalau perlu dalam sehari meraih laba untuk hidup seribu tahun lagi….

Ah, ngapain ngomongin orang ya ? tunjuk hidung sendiri dulu deh…. NGAKU !! Wong sudah punya rumah di Bekasi kok pengin pindah ke pe-i…… xixixixi…. Kejauhan ah, yang nyata-nyata aja deh, di lemari tas sudah tumpuk undung, masing juga pengin pergi ke Diaz lagi. Sendal sudah warna-warni, masih lirak-lirik trus coba-cobi, pake alesan sapa tau ukurannya cocok, kalo sudah cocok kagak bakalan dilepas lagi….. ngAmbass-ngITC-mangdu-kelapa gading…. ah dasar !!

Rajin banget deh koleksi urusan dunia, miskiiiiiin aja rasanya….. ha trus gimana ma koleksi pahala ? berasa miskin-kah aku ?