Sulam Cast On Lagi

Beberapa hari terakhir ini suka rada pusing kalau ngerjain kristik, sepertinya harus ganti kacamata. Tapi sementara belum kelakon, daripada manyun hayuklah kembali ke proyek sulam. Buatku kalau nyulam rasanya mata gak se-spanneng kalo ngerjain kristik. Kalau menyulam kan gak ada hukum gak boleh salah hitung kotak, gak ada horor salah baca kode benang,  dan gak ada pola genit yang warnanya loncat sana loncat sini macam kutu pindahan rumah… *eeeeeh*. Laaah segitu tegangnya emang kalo ngerjain kristik ? Enggak juga sih, lagi lebay aja nih, qiqiqi….

Sebenernya ini proyek sulam yang sudah lumayan lama terbengkalai. Bahan untuk proyek sulam kali ini sudah ada di tangan dari bulan Juni. Dan tidak seperti kit biscornu yang langsung di eksekusi kemarin, sulaman baru dicolek lagi awal September. Nyolek dikit doang, lalu didiemin lagiiii… nah Oktober ini diniatin kudu selesai. Kenapa lama ? seperti biasa, alesan mah banyaaaak, hahaha…. Tapi sepertinya yang paling ngaruh adalah alesan males mikir.

Emang kudu dipikir ? lha iya dong, walaupun mikirnya gak seberat mikirin urusaan dunia dan seluruh isinya *eeeewwww*, tapi setidaknya harus mikir bentuk sulamannya seperti apa, plus pilihan warna benangnya juga. Kalau masalah bentuk sulaman sih bisa lah intip-intip cari ide di instagram atau pinterest. Tapi kalau warna benang kan tergantung selera, dan juga sangat-sangat tergantung pada stok benang yang ada. Maklum tukang sulam modal benang sisa, hehehe…

Jadi, proyek apa kita kali ini ? Nah ini dia bidang yang mau disulam…

 

20171018_171818.jpg

 

Jujur aku gak tau apa nama tenar dari obyek sulam kali ini, maafken, hehehe… aku taunya kalo di Jawa dipanggil genduk, eh cepuk… Fungsinya untuk nyimpen printilan kecil-kecil seperti peniti kecil atau untuk  mengamankan aksesoris kecil yang takut ilang keselip. Cepuk ini terdiri dari cepuk itself dan dome plastik tipis untuk menempel hiasan yang kita buat.

Seperti biasa, aku mulai dengan membuat garis batas untuk memperkirakan besarnya sulaman yang harus dibuat. Pakai pena frixion. Lanjut membuat gambaran kasar bentuk sulamannya. Sesuai dengan semangat manfaatkan apa yang ada, kain blacu yang kupakai juga kain yang sudah gak utuh lagi, sudah sukses tercabik-cabik untuk proyek ini dan itu. Gak papa to ya, yang penting masih muat, dan yang penting bukan hatimu yang tercabik-cabik derita… *apaseeeeh*.

 

20171018_194137.jpg

 

Demi alesan males mikir komposisi benang, akhirnya aku ngikut aja komposisi warna benang dari proyek cameo yang pernah aku buat dulu. Mau lihat ? *pake nanyak lagi*. Yuk mulai dari bunga pertama, lalu lanjut sampai Bunga Terakhir dari Bebi Romeo…. *ejiye penggemar lagu jadul*

 

20171018_175650.jpg

 

20171018_181815.jpg

 

20171018_184005.jpg

 

20171018_190355.jpg

 

 

Setelah urusan sulam selesai, pasang deh di dome plastiknya. Pada gambar dibawah bisa dilihat disebelahnya ada cameo dengan sulaman yang diikutin warnanya. Kalau yang di cameo aku pakai sulaman bullion knot, untuk cepuk aku pakai sulam cast on. Sama-sama jenis sulaman timbul dengan ukuran akhir yang berbeda.

 

C360_2017-10-18-19-45-18-289_wm.jpg

 

Rasanya masih kurang puas juga sih untuk kerapiannya, rada ribet nempelin sulamannya ke dome, dome-nya tifiis…. Serba salah, mau dikencengin jadinya ntu dome makin mengkeret, gak dikencengin perasaan tepinya masih pating pecotot... *oh my, pating pecotot ki opo basa indonesia-nya*. Aiiissshhh… masih harus belajar terus nih.

Setelah uplek nempelin sulaman ke dome. Alhamdulillah lanjut nempelin dome-nya ke cepuk. Aku pakai lem uhu biasa sih, semoga awet nempel, kuat dan tabah menghadapi cobaan… *apalagiiiiiiiih*.

 

wp-1508338019191..jpg

 

 

untuk sulam cast on bisa diintip tutorial abal-abalnya disini : https://pingkanrizkiarto.wordpress.com/2010/04/06/belajar-menyulam-yuk-mawar-cast-on/

 

 

last not least, happy crafting yak…. 🙂

 

 

 

 

.

Biscornu Project

Pengen jahit biscornu nih, tapi Biscornu ki opo to jane ? 

biscornu is a small, 8-sided, stuffed ornamental pincushion. It usually made out of Aida cloth or linen.[1] Embroidery,hardanger, and/or cross-stitch are used to decorate the top and bottom of the cushion. A button is typically secured in the center of the cushion to give a small depression on the top. Beadstassels and other objects can decorate the biscornu.[1] They are typically able to fit in the palm of your hand. The name is derived from the French adjective, biscornu, meaning skewed, quirky or irregular.

Nah itu kata mas Wikipedia. Tapi untuk saat ini, biscornu sudah  mengalami penambahan fungsi, tidak hanya sebagai bantalan jarum, tapi bisa juga untuk scissor fob, gantungan kunci atau aksesoris lainnya. Dan seperti biasa, disclaimer  dulu ye, aku cerita disini berdasar pengalamanku saja, kalau ada info tambahan atau ada yang perlu dikoreksi, feel free untuk menulis di kolom komentar, monggo…

Balik ke soal jahit biscornu, dulu banget sempet kepikir pengen bikin, tapi biasalah, namanya pengen kalo gak diniatin madep manteb jadinya ya cuma berhenti di pengen doang, hehehe… Alasan sih banyak, musti cari bahan, musti cari pola, musti cari tutorial, musti tangtingtungtengtong dah tuh….

Tapiii… begitu dapet kiriman gambar kit biscornu dari temen, meledug *kompor keles* lagi deh niatnya, jadi sumingat…. Sudah bentuk kit gitu lho, sudah kumplit lah isinya, gak usah cari ini-itunya dulu, tinggal dicoba aja. Gak pake lama langsung hayuk aja nih…

 

20171014_124554.jpg

 

Namanya juga lagi semangat, begitu kit sampai ditangan, lansung buka aja deh…

 

20171014_125900-1.jpg

 

sudah kumplit, kain, benang, jarum, dacron untuk isian dan printilan  lainnya. Tutorial ? ada lah, tapi pakai tulisan pager bambu, hahaha… berhubung ga bisa bacanya, aku mengandalkan baca gambar yang alhamdulillah lumayan jelas terpampang di cover kit-nya.

 

20171014_184944.jpg

oh ya, di thread organizer-nya cuma ada urutan angka, tapi bukan masalah sih, tinggal disalin aja kok kode benangnya dari lembar petunjuknya.

 

 

20171014_185007-1.jpg

Langkah pertama tentu saja kerjain kristiknya dulu lah ya… ada 2 pola berbeda untuk bagian depan dan belakang. Dua-duanya sama lucunya, cakep imut…. *namanya juga lagi semangat apa aja dikata cakep*. Seperti biasa, aku tetep pakai gridding alias garis bantu untuk memudahkan mengerjakan kristiknya.

 

 

20171014_135615.jpg

 

20171015_183843.jpg

 

20171015_094414.jpg

Kali ini aku menggunakan cara per-warna benang. Kerjakan satu warna benang sampai selesai, baru pindah ke warna benang yang lain. Lebih efisien sih kalau menurut aku, apalagi ini kit kecil dengan pemakaian benang gak banyak.

 

 

20171015_094519_wm.jpg

Di pola sebenernya sudah ada garis merah jambu yang mengelilingi gambar. Awalnya aku gak terlalu perhatian. Kupikir itu hanya penanda untuk menunjukkan batas tepi kain yang harus digunting. Tapi ternyata itu tanda untuk backstitch yang harus dijahit mengelilingi gambar. Intip di lembar petunjuk, eh iya beneran kudu dijahit, hehehe…

 

20171015_105037.jpg

 

Dan backstitch ini ternyata ada fungsi tersendirinya nanti, saat harus menyatukan bagian depan dan bagian belakang biscornu-nya. Tidak seperti backstitch dalam gambar/kristik yang dibuat dengan 1 helai benang aja, aku membuat backstitch di pinggir gambar ini dengan 2 helai benang.

 

20171015_105828.jpg

 

Setelah selesai semua dijahit, aku memotong aida-nya dengan jarak 5 kotak dari backstitch yang mengelilingi gambar.

Pada intinya untuk membuat bentuk 8 sisi biscornu, kedua lembar aida harus dijahit menceng… *etdah mulai deh bahasa aslinya nongol*. Ujung lembar pertama harus disatukan dengan bagian tengah sisi lembar kedua. Mumet ? jangan dong…  kalimat keterangannya aja yang panjang menyebalkan, eksyennya sih simpel aja kok, hehehe….

Sebagai gambaran, aku tandai di polanya aja ya, seperti gambar di bawah ini. Jadi nantinya 4 ujung lembar pertama yang bertanda merah, harus bertemu dengan 4 sisi tengah bertanda hijau dari lembar kedua.

Untuk memudahkan, ada baiknya bagian tengah masing-masing sisi diberi tanda.

 

20171017_082136.jpg

20171017_082230.jpg

 

 

20171015_183302.jpg

Langkah pertama pasang jarum dengan 2 helai benang dari bagian belakang lembar pertama. ihiir itu jempol, qiqiqi…

 

20171015_183249.jpg

bawa jarum  ke depan, dan mari kita satukan lembar pertama dan lembar kedua

 

20171015_183225.jpg

satukan ujung lembar pertama dengan sisi tengah lembar kedua.

 

20171015_183153.jpg

jahit dengan menyatukan backstitch pada lembar pertama dan lembar kedua

 

20171015_183140.jpg

jahit memutar sehingga kedua lembar menyatu. sisakan satu sisi untuk memasang kait dan memasukkan dacron

 

20171015_183123.jpg

kait aku buat sendiri dari benang di kit

 

20171015_183104.jpg

pasang kait di salah satu ujung

 

20171015_183014.jpg

dacron sudah tersedia di kit, jadi jangan memutilasi bantal di rumah ya… #eeeh

 

ini penampakan setelah kedua sisi disambungkan

 

20171015_182816.jpg

lanjut pasang kancing di tengahnya, tembus sampai 2 sisi ya… seperti kata mas Wiki tadi, to give a small depression on the top

 

Kancing dari kit hanya aku pakai pada satu sisi biscornu saja, karena menurutku rada kebesaran untuk sisi biscornu yang gambarnya lebih padat. Aku ganti dengan bead emas ala-ala yang ada kutemukan di kotak printilan jahitku.

 

20171015_124921.jpg

 

20171015_125444_wm.jpg

 

Alhamdulillah bisa juga bikin biscornu.… *kibas kudungan*

 

 

 

 

 

 

 

 

.