MyCrossStitchProject : Alhamdulillah, akhirnya beads untuk gaun Winter

Di penghujung tahun ini, alhamdulillah akhirnya project gede Dressmaker’s Daughter-ku kelar juga. Groundbreaking *haiiiisssssh* dimulai pada tanggal 25 Mei 2103. Seperti kebiasaanku, aku mulai project dari kanan ke kiri, alias dari kotak gaun Autumn trus merembet ke kanan, sampai akhirnya sampai ke gaun Winter ini, horeee…. *girang bener*. Dan dari awal sudah kliata sih, kalau gaun Winter ini bakalan tampil lebih wah dan blink-blink dari gaun lainnya. Beads-nya itu lho, terlihat lebih kemruyuk alias lebih banyak. Pun tampilan gaunnya juga tampak lebih wah dengan buntutnya yang panjang menyapu lantai. Gak kebayang deh tu baju kalo dipake jalan di gang becek…. *plaaaaak*

Aku memulai beading dengan memasang beads untuk kalung-nya. Agak khawatir juga sih, secara tampilannya wah bener… Terdiri dari 3 lapis beads. Yang paling atas adalah Ice beads size 6, lalu bugle beads small ice dan paling bawah adalah seed beads ice. Rada mumet juga, tadinya aku coba membuat rangkain 3 beads tersebut, lalu ditempelkan di kristiknya. Ternyata salah besar sodara-sodara… lha wong ukuran gak sama, kok dipaksain dipasang bareng, ya gak cucok lah… Akhirnya aku membuat per-lapis aja, lapisan pertama pasang ice beads size 6 dulu, lalu dilanjutkan dengan bugle beads-nya, dan terakhir si seeds beads yang kecil-kecil untuk lapisan paling bawah.

.

IMG_3110


paling atas ice beads size 6, bugle beads, lalu seeds beads ice-nya baru mulai dipasang…

.

terus terang memasang bugle beads cukup merepotkan buat aku. Gimana enggak, bugle beads bentuknya memanjang kaku, harus dicari jalan agar bisa membentuk barisan melengkung yang halus dan rapi. So bismillah, pasang satu-satu dengan memperhatikan kapan harus mulai dipasang miring agar terbentuk lengkungan seperti yang diharapkan. Dan alhamdulillah kelar juga akhirnya, lumayan rapi… Paling gak sudah lulus standar pribadi-ku deh, wkwkwk… *mekso*. Setelah itu pasang deh lapisan terakhir kalungnya. Dan jujur saja, untuk seed beads aku tidak pernah mencocokkan jumlah yang harus dipasang versi pola/chart dengan jumlah yang kupasang di kristiknya… melelahkan bok, hihih… cukup dikira-kira aja deh, dipas-pas-in sendiri jumlahnya. Alhamdulillah fine-fine aja sih hasilnya… sekali lagi standar pribadi juga sih, hahaha…

.

DSC_0110 copy


hasil akhir kalung untuk gaun Winter

.

setelah tantangan mendebarkan ini selesai *preeeeet*. Aku mulai memasang seeds beads untuk hiasan background kotak gaun winter ini. Asik euy, gak susah, ga ribet, modal sabar aja nyocokin satu-satu beads mana yang harus dipasang. Karena untuk background ini, ada 2 beads berbeda yang harus dipasang… satu beads berwarna putih, dan satu lagi yang bening alias ice.

.

DSC_0141 copy

.

DSC_0143 copy

.

Untuk selanjutnya aku memasang beads pada gaun, memanjang kebawah dengan pola yang berulang. Seru juga lho… untuk barisan beads horisontal aku masih mengikuti pakem pemasangan beads yang biasa, dipasang miring pada kotakan aida-nya. Tapi untuk barisan vertikal aku memilih untuk membuat rangkain alias meronce jumlah beads yang dibutuhkan, baru kemudian kupasang pada tempatnya dengan menggunakan teknik couching. Gak nurut aturan yo ben , ambil jalan pintas ya biarin…  yang penting aku terhindar dari rasa frustasi akibat barisan beads vertikal yang mletat-mletot… mungkin nanti kalau aku sudah cukup mahir dan mumpuni pasang beads, baru kucoba membuat barisan vertikal yang dipasang satu demi satu… *janji gak jelas*

.

DSC_0102 copy

.

DSC_0103 copy

.

DSC_0115 copy

.

Setelah kelar dengan barisan beads yang memanjaaaaaaang dari atas sampai ke bawah gaun. Aku mulai memasang beads yang ada dibagian ekor gaun winter yang menyapu lantai dan juga bagian kecil dressform yang masih terlihat.

.

DSC_0134 copy copy

.

DSC_0119 copy

.

DSC_0226 copy

.

DSC_0214

.

Kelar ? beloooom… ada sedikit kecelakan kecil, tragedi kali ya ? wkwkwk… gara-gara sembarangan nenteng kesono-kemari, salah satu beads penting yang harusnya dipasang sebagai bros pada gaun ini ternyata  pecaaaaah, huwaaaa… Padahal itu belinya ya cuma satu itu, satu kotak isinya ya cuma satu ituuuu…. Terpaksa lah minta tolong Liana untuk beli lagi ke Sewandso…

DSC_0068

Cantik ya bentuknya ? judulnya Medium Snow Flake Crystal Bright. Tapi lumayan mikir juga sih masangnya. Gak seperti bross gaun Autum dan Summer yang letak lobanganya ada di tengah, untuk si Snow Flake ini lobangnya ternyata ada di bagian atas. Gak bisa pula pakai cara seperti yang kugunakan pada pemasangan bross gaun Autumn dan Summer, yang menggunakan 1 seeds beads untuk jangkar. Pikir punya pikir akhirnya aku memutuskan untuk menjahit saja langsung tanpa tambahan beads lagi. Sengaja kupilih benang berwarna putih agak kebiruan agar tidak terlihat jelas….

.

DSC_0078 copy

.

Dan ternyata si MillHill treasure yang berjudul Medium Snow Flake Bright ini memang benar-benar briiiiiiiiight…. kinclooooong…. *kumat norak*

.

DSC_0101 copy

.

1523926_10202582925564988_1556743660_o

.

akhirul kata, aku hepiiii banget akhirnya project Dressmaker’s Daughter ini kelar juga…. tapi efek sampingnya lha kok aku jadi ketagihan. Pengen ngerjain kristik yang blink-blink lagi dengan hiasan beads dari MillHill….

.

.

1c

.

.

Dressmaker’sDaughterProject : Blink-blink untuk Spring

Alhamdulillah beading sudah sampai di kotak Spring. Lelet ? biariiiin, hehehe…. sepertinya project ini bakalan jadi project terlama setelah aku mengenal gridding. Saat membuat xxx-nya sih alhamdulillah termasuk lancar jaya merdeka, termasuk saat menjahit xxx dengan benang Caroon yang luntur itu. Lelet-nya karena masalah di beading, maklum aku termasuk newbie dalam urusan pasang blink-blink alias beading ini. Tapi menarik juga sih, buat pengalaman….

.

7

MillHill beads untuk kotak Spring

.

tapi sebelum pasang beads, ada benang metalik yang harus dipasang untuk kalungnya, cantiiiik…. dan tetep, kudu bermodal threads heaven  untuk menghindari frustasi, hehehe…

.

8

.

MillHill treasure ungu muda untuk bandul kalungnya, ewww. bandul boso Indonesa bukan sih ? qiqiqi…

1pasang beads-nya standar aja

..

2

.

1ini dia baju dan kalungnya

.

9

.

6

.

2

.

3

.

3

.

4

.

.

dan inilah hasil akhinyaaaa….

5

.

.8

.

alhamdulillah untuk kotak spring ini bisa dibilang gak ada yang susah untuk pasang beads-nya. Perpaduan warnanya juga cantik, gaun ungu, daun gradasi merah jambu, buah ungu tua dan rumput-rumpunya yang hijau. Dan tinggal satu kotak lagi menuju finish… 🙂

.

.

Dressmaker’sDaughterProject : Giliran Summer Blink-blink….

Alhamdulillah, perjalanan panjang Dressmaker’s Daughter sudah sampai di bagian pasang beads untuk kotak Summer, bentar lagi kelar, cihuuuy…. *pedejayarayamerdeka*. Eh tapi ga tau juga ding, karena berani-nya nge-beads cuma pas hari Sabtu-Minggu doang, itupun maunya pas siang hari, pas masih terang benderang gituuu… Padahal di hari Sabtu-Minggu aku sendiri juga sering ada keperluan lain ini dan itu. Tapi yo ben lah, sing penting semangat.

So, ini lah cerita tentang beading untuk gaun biru di kotak summer. Yang pertama kupasang  adalah beads yang ada di bagian atas gaun, dan langsung sukses bikin aku nggedumel sendiri, qiqiqi… lha piye tempat cuma se-iprit kok harus dipasangi beads yang lumayan banyak, jadi jejel-uyel-uyel deh…

.

.

1

.

.

Sempet kebayang bakalan begitu semua nantinya, ribet pating kruntel… bener-bener menurunkan semangat. Yang tadinya udah semangat banget pengen cepet selesai, malah jadi ogah-ogahan. Belum lagi adanya godaan untuk  mencoba chunky cross stitch  plus sempritan SAL ( Stitch A Long alias ngristik bareng-bareng ) yang sudah mulai ditiup… Jadi deh, untuk sementara project ini masuk kotak dulu, ditinggal ngerjain sarung bantal ala matryoshka dan mikser-nya SAL Debbie Mumm.

Tapi gak bisa ditinggal lama-lama juga, gerah gituuu… project yang menguras dompet je, mosok mau dijadiin UFO. Dengan semangat dan tekad baru, mari kita mulai lagi urusan pasang blink-blink-nya….

.

.

2

.

.

Alhamdulillah, ternyata tidak seribet yang kubayangkan sebelumnya, tidak terlalu seuyel-uyelan beads yang kupasang pertama kali. Beads dipasang satu-satu dengan jarak yang masih memudahkan pemasangannya. Tekniknya masih sama seperti yang aku gunakan untuk memasang beads di gaun Autumn, menggunakan halfstitch yang diulang dua kali agar beads bisa terpasang kuat di aidanya. Dan untuk beads jenis treasure-nya memakai cara yang sama seperti saat aku memasang bros di gaun Autumn, ditambahin seed beads bagian atasnya untuk menahan benangnya.

Kurasa  untuk kotak Summer ini beads yang harus dipasang tidak sebanyak beads di kotak Autumn. Tanaman yang menjadi latar belakang pada kotak Summer  tidak menggunakan beads samasekali. Begitu pula beads yang harus dipasang di gaunnya, tidak seribet pemasangan beads di gaun Autumn yang tampak lebih heboh terojeng-rojeng hihihi….

.

.

4

kalung juga cuma sebaris…

.

.

1

birunya asli cakep bangeeeeet….

.

.

4

.

.

Tidak seperti gaun Autumn yang panjangnya sampai ke lantai, gaun Summer ukurannya agak lebih pendek. Jadi kaki dress-form stand-nya masih terlihat. Seru juga lho menjahit kaki dress form-nya, seru karena memakai benang kreinik yang potensial bisa bikin geregetan bin mangkel, mbrudul-nya itu lhoooo… Seperti biasa untuk menundukkan ke-mbrudul-an *bosoapasihitu* aku memakai threads heaven alias kondisinoner untuk benang metalik. Dan hasilnya alhamdulillah kaki-kaki dress-form-nya jadi terlihat kincloooooong…. 😀

.

.

2

.

.

Selain menggunakan benang metalik, bagian bawah kotak Summer ini juga makin terlihat cantik dengan hiasan beads putih yang membentuk buah, eh buah atau bunga ya ? gak jelas juga sih, wkwkwkw…

.

.

5

.

.

3

kaki dress-form yang meriah…. :p

.

.

dan inilah penampakan gaun Summer sebelum dan setelah dipasang beads blink-blink-nya….

banding3

.

.

.

.

.

Dressmaker’sDaughterProject : Autumn Beading

Tiba saat yang ditunggu *halaaaah*. Salah satu alasan aku pengin punya satu project Mirabilia adalah masalah perbeadingannya. Project Mirabilia selalu bertabur blink-blink beads yang menawan hati… selain mempercantik juga memberikan tantangan baru untukku, karena aku memang belum begitu akrab dengan beading. Etapi selain beading, ada juga pemakaian benang metalik yang juga memberik kesan mewah… Untuk kotak gaun Autumn, benang metalik digunakan untuk membentuk kalaung dan sedikit tambahan di bagian kaki manekin baju/dress form.

Seperti biasa, saat menjahit benang metalik aku menggunakan bantuan conditioner ( threads heaven ), biar gak didera frustasi gara-gara benang metalik yang gampang banget mbrudulnya….

.

563667_10202015109769948_279320401_n

.

1384057_10202015107489891_2075132269_n

taraaa, baru tali-nya aja, belum dipasangin manik2/beads-nya

.

Beads yang dipakai di Dressmaker’sDaughter ini memang termasuk alahiyum gambreng banyaknya… kuhitung ada 25 kotak sendiri. Terdiri dari  19 jenis MillHill beads dan 5 jenis Millhill glass/crystal Treasures. Jumlah total ada 25 karena ada kotak yang dobel agar jumlahnya cukup.

.

007

sok-sok pake pembidangan, padahal ujung-ujungnya tetep berasa ribet dan dilepas lagi, qiqiqqi…

.

Kotak gaun Autum menggunakan MillHill frosted glass beads 62031, glass seed beads 02045, glass beads 18820, glass beads 16606, glass beads 16081, small bugle beads 72023 dan glass treasure 12010.

.

092

.

Sebenernya ini bukan pertama kali aku memasang beads di  kristikku, tapi kali ini sungguh berasa istimewa meskipun tanpa telor…. *eaaaaaa*. Bahkan aku hanya menjadwalkan akhir pekan aja untuk urusan pasang beads ini. Bukan apa-apa sih, selain merasa lebih bisa berkonsentrasi karena waktunya yang lumayan longgar, aku juga merasa lebih nyaman memasang beads di siang hari saja. Bukan di waktu malam hari sepulang kerja.

Pasang beads mulai dari gambar buah di sekeliling gaun

.

133

alhamdulillah gak ribet, dipasang satu-satu dengan menggunakan half stitch

.

Di bagian gaun lumayan ribet ternyata. Sempet bongkar ulang karena merasa hasilnya sangat jauh dari rapi, jejel uyel-uyel alias berdesakan. Beads yang harus dipasang banyak berderet, sementara tempat-nya berasa kurang lebar. Alhamdulillah setelah satu kali bongkar akhirnya aku bisa rada ayem juga melihat hasilnya….

.

new

Berusaha lebih memaafkan diri sendiri karena hasilnya gak terlalu rapi, qiqiqi….

.

Sesuai dengan petunjuk di chart-nya, barisan beads memanjang ini dibuat dengan cara merangkai/meronce beads tersebut mulai dari satu sisi gaun ke sisi gaun satunya lagi. Agar lebih kuat menempel lalu digunakan teknik couching diantara beads-nya.

Sebenernya di chart disarankan untuk meronce per-empat beads aja, lalu lanjut 4 beads lagi, Tapi aku sih hajar bleh aja… selama barisannya masih sejajar ya aku ronce sampai penuh aja, toh nanti di-couching juga, hehehe…. *ngeyel .com*. Untuk couching sudah aku bahas sedikit di : https://pingkanrizkiarto.wordpress.com/2013/01/01/belajar-craft-yuk-mencoba-couching/

.

1385878_10202015113010029_1332732957_n

.

.

Banyak beneeeer yang kudu dipasang untuk satu gaun aja…. *lap kringet*. Dari atas sampai bagian bawah gaun yang berumbai-rumbai dengan hiasan beads….

.

121

.

Agak mikir pas pasang beads glass treasure-nya, lha piye iki masangnya… gak bisa seperti pasang beads biasa yang menggunakan halfstitch. Tapi akhirnya nemu caranya juga

.

 048

sebelah kiri adalah glass treasure 12010 yang digunakan sebagai bros di gaunnya. Sebelah kanan adalah seed beads yang akan kugunakan sebagai ‘jangkar’ untuk menahan si glass treasure itu.

.

.

052

pasang dengan menggunakan benang yang dimunculkan dari sisi belakang  aida  seperti biasa

.

.

058

tambahkan seeds beads diatasnya, lalu tusukkan/masukkan benang kembali ke lobang di bagian tengah bunga. Matikan/bundel benang di bagian belakang aida.

.

.

1375854_10201992280959242_535564210_n

bros terpasang sudaaaah….

.

.

dan inilah penampakan akhir si gaun Autumn….

.

.

131

.

.

Dressmaker’sDaughterProject : Saatnya Benang Caron

Setelah episode keluh-kesah dan perjuangan panjang *preeeeet* untuk mengalahkan rasa bosan, Alhamdulillah akhirnya jatah pemasangan benang DMC selesai juga. Empat model baju untuk empat kotak sesuai musim sudah terjahit rapih *rapi ? ngaku-nya sih*. Sekarang tiba saatnya untuk memasang benag Caron… semangat ? ya jelas semangat laaaah… soalnya ini baru pertama kalinya aku menggunakan benang Caron. Tapi sebelum si Caron mulai dijahit, aku harus mencuci dulu project ini, karena konon katanya benang Caron rentan luntur… pan hand-dyed ceritanyah…. Jadi griding alias garis bantu harus hilang dulu dengan cara dicuci, setelah bersih baru deh si Caron ikut mejeng disitu. Kalau ikutan dicuci kan bisa gawat…

Pengen tau juga sih apa itu benang Caron, dan dari web-nya disebutkan bahwa benang Caron adalah benang celup tangan alias hand-dyed yang terbuat dari berbagai jenis bahan, mulai dari sutra, cotton, wool sampai nylon. Ada bermacam-macam, seri yang diproduksi, ada Watercolour, Rachel, Antica, Waterlilies, de-el-el-de-es-be.. * yang terakhir bukan nama benang lho ya*.Jenis yang dipakai untuk project Dressmakers Daughter sendiri adalah dari seri Waterlilies yang terbuat dari sutra dan warnanya varigata ( bergradasi lebih dari 1 warna ).

 

006

Warnanya cakep banget kan ya ? *muji sendiri lah yaw*.

.

Karena terbuat dari sutra, pantesan si Waterlilies ini smooooooth banget berasanya di tangan. Dan tidak seperti benang sulam biasa, yang satu utasnya hanya terdiri dari 6 helai benang. Caron Waterlilies seutas-nya terdiri dari 12 helai benang yang sangat haluuuuuusss….halus dan gak gampang mbundet, What is mbundet ? coba tanya mbah gugel jurusan translator aja deh…. *kumat norak*. Oh ya, dalam project ini untuk sekali jalan, digunakan 2 helai benang saja, jadi cukup hemat kan ?

.

 

010

 

Awal-awalnya sih rada takut juga makainya. Bukan apa-apa, andaikan mobil, mungkin benang ini sudah termasuk jenis premium class kali ya *lebay*…. Harganya itu lho aduh mak, bisa bikin dompet meringis. Apalagi pada saat rupiah lagi terkapar berdarah-darah seperti sekarang ini… *emang pilem horor*. Tapi mosok benang dibeli cuma buat dipelototin aja, ya harus dipakai juga kan ? So pelan-pelan mulai dipakailah si Caron ini…

 

 

011

 

 

Asli smoooooth banget dah, seneng banget makainya… asal jangan sambil mengingat-ingat dompet yang jebol aja sih *snifff*. Dan warnanya itu lhooo… kewreeeeen banget. Untuk Dressmaker Daughter project, ada 5 jenis Caron Waterlilies yang dipakai, kodenya 137 ( copper waterlilies ), 157 ( polar ice waterlilies ), 169 ( moss waterlilies ), 204 ( umbria waterlilies ) dan 248 ( primrose waterlilies ). Kaporitku sendiri yang kode 248-primrose waterlilies, maniiiiis bangaet warnanya…

Digunakan untuk kotak Spring gown alias gaun musim semi. Cocok banget kayaknya dengan aroma musim semi… cuma bisa bilang kayaknya aja sih, lha wong aku sendiri juga belum pernah amprokan langsung by myself dengan musim semi je… paling-paling ketemunya ama musim panas, musim hujan atau musim duren… *curhat ga jelas*

.

043

ini dia si primrose waterlilies…

Seneng deh, dari satu benang bisa muncul beberapa gradasi warna. Dari yang paling muda sampai yang paling gelap. Tapi harus diperhatikan juga pada saat saat pergantian benangnya, jaga agar gradasinya tetap berlanjut *ih susah bener kalimatnya*… pokok’e kalau pas terakhir yang dijahit adalah bagian benang berwarna paling gelap, jangan disambung menjahit dengan bagian benang yang berwarna paling muda, ntar jadi njegleg-lah warnanya, perbedaan warnanya jauh gitu… usahakan urutannya terjaga, dari yang paling gelap-agak gelap-agak muda-sampai yang paling muda atau sebaliknya. *Mudeng ora yo ? mbuh lah wis*.

Dan inilah penampakan Dressmaker’s Daughter project-ku sampai tahap pemasangan benang Caron

.

047

*tepok tangan dooong… *

*mekso*

*disambit penonton*

.

.

Dressmaker’sDaughterProject : Winter

Alhamdulillaaaah… akhirnya nyampe juga ke gaun terakhir, walaupun baru DMC-nya dowaaaang… Paling enggak sudah berasa puwas kliatan semua bentuk gaunnya. Dan rasa-rasanya gaun winter ini memang punya penampakan paling mewah jika dibandingkan dengan 3 gaun sebelumnya. Gimana enggak, selain warnanya yang menurutku tidak biasa, panjang gaun ini juga dibuat tidak biasa, dibela-belain pake buntut pula seperti penampakan gaun pengantin. Ditambah lagi dengan model bulu-bulu yang menutup bagian atas gaun…. Dan sepertinya bakalan paling blink-blink juga nih hiasan beadsnya, banyak bener beads yang harus dipasang.

Dan untuk sedikit mengurangi kebosanan, aku mencoba urutan baru dalam mengerjakan kotak terakhir ini. Kalau sebelumnya aku menjahit gambar bajunya dulu lalu latar belakang-nya, kali ini aku membuat dulu tembok alias latar belakang dulu baru kemudian gambar bajunya yang dijahit. Jujurly ini ngikut cara temen sesama crossstitcher di pesbuk. Kebetulan teman ini juga sedang menggarap Dressmaker Daughter, dan merasakan kebosanan yang sama akibat urusan blocking latar belakang baju-baju itu. Beneran ngebosenin deh, huaaaaah… bayangin aja bisa habis 2 skein/ikat benang hanya untuk blocking satu kotak saja tuh. Membuat buanyaaaak xxx dengan 1 warna benang saja itu membosankan sangat sodara-sodaraaaa… Jadi sebelum teler kebosenan, hajar saja dulu lah itu blockingan. Ibaratnya aku mencoba berakit-rakit kehulu dulu, lalu berenang-renang ke tepian… berbosan-bosan blocking dahulu, baru jahit gambar baju belakangan.

 

a3

 

sempet berasa aneh juga sih, hihihi…. ngejahit banyak xxx dengan beberapa lokasi yang harus dibolongin, potensial bikin mata siwer juga. Alhamdulillah udah kenal gridding, jadi terbantu banget untuk urusan menghitung jumlah xxx-nya, plus cek n ricek bener gak hitungan itu tadi. Kalo sampai kena wajib dedel kan pegel juga tuuuuuh…..

Masalah lain adalah warna benang yang terang akan membuat barisan xxx-nya gampang terlihat tidak rapi. Meleset dikit aja jadi berasa kelihatan banget tuh… Agak berbeda dengan benang warna gelap yang cenderung lebih pemaaf, meleng2 dikit gak kliatan, hehehe… Tapi ya sutralah, maju terus pantang mundur, meskipun beberapa kali harus mengulang barisan xxx yang rada gak rapi.

 

w5

w3

Project ini juga sempat mengalami petualangan mudik, pulang kampung ke Solo pas libur Lebaran 2013 kemarin. Lumayanlah, bisa menyelesaikan blocking-nya sampai libur Lebaran selesai. Baru mulai lagi mengisi bolong ditengah itu dengan gambar baju Winter-nya setelah balik lagi ke Bekasi.

w2

warna hijaunya cakep kan….

013

Sempat terhenti lagi agak lama karena kebosanan yang lagi-lagi melanda…. belum lagi gangguan rasa hati yang diterpa badai gundah gulana *etdaaaaah*, gara-gara nilai tukar rupiah yang terkapar dihajar dollar, hiks…. Lha piye yow, segala jajanan kristik dihitung pakai mata uang asing je…. jadi berhenti dulu deh jajannya….

Tapi gak bisa lama-lama melow-jelow lah, secara ada saja gebrakan para crossstitcher indonesia untuk mensiasati keadaan. Apa gebrakannya ? Gelaran SAL sodara-sodaraaaaa….. *tiker kali, gelaran*. Yak, tahun depan jadwal kristikku sudah penuh ikut berbagai SAL yang penampakan jadwalnya sudah dipasang oleh admin SAL di wall FB. Dan jadwal itu sudah mulai terasa efektif mengintimidasi pesertanya, wkwkwk….  So, project Dressmaker’s Daughter ini harus segera selesai sebelum mulai babak belur dihajar SAL, qiqiqi….

Cemangaaaaat !!! dan akhirnya inilah penampakan si Winter gown di kotak keempat….

w1

dengan begitu berakhirhlah babak pertama Dressmaker’s Daugter Projectku, babak menyelesaikan sulaman benang DMC. Selanjutnya setelah kain dicuci, yang harus dilakukan adalah menyulam dengan benang Caron, dan sebagai gong-nya adalah memasang beads….. tapi itu nantiii… untuk saat ini nikmati saja dulu penampakan benang DMC-nya….

021

.

.

.

Dressmaker’sDaughterProject : Spring

Setelah sekian lama dilanda kebosanan gara-gara urusan nge-cat tembok. Akhirnya diniatkan lagi untuk menyelesaikan kotak ke 3 dari Dressmaker’s Daughter Project. Warna gaunnya sih cakep banget, unyuuuu… Jadi lumayan bersemangat waktu memulai jahitan kristik-nya..

Image

  selain warna dominan ungu untuk gaun Spring ini, ada juga tambahan warna ungu muda lembut banget yang mengarah ke merah jambu

Image

Image

 Gaun untuk Spring ini mungkin lebih tepat disebut sebagai mini dress *soktauhsih*.  Panjangnya paling hanya disekitaran lutut, tidak seperti gaun Summer yang masih terlihat panjang. Atau seperti gaun untuk Autumn yang memang bisa disebut sebagai longdress.

Image

untuk urusan blocking sendiri habis 2 skein benang sendiri, wuiiih… bisa dibayangin gimana bosannya membuat xxx dengan satu warna benang sebanyak 2 skein….

Image

 bikin gaunnya sih cepet, tapi urusan nge-cat tembok alias blocking-nya ituuu…. Apalagi gaunnya pendek, berarti makin banya yang kudu di block deh, heheheh…. Masih ditambah lagi gambar untuk tumbuh-tumbuhan pada backgroundnya juga cenderung tidak sebanyak gaun-gaun sebelumnya.  Bedanya untuk kotak gaun Spring ini ada tambahan rumput ijo-ijo di bawahnya, lumayanlah buat selingan nge-cat temboknya.

Image

 tapi alhamdulillah akhirnya kelar jugaaaaaa….. ketemu lagi dengan kotak Spring nanti setelah semua DMC selesai dijahit, kain dicuci dan dimulai perjalanan xxx dengan benang Caroon….

Dressmaker’sDaughterProject : Summer

Gak banyak yang kudu dilaporin, selain kebosanan yang mulai melanda gara-gara urusan blocking, hiks…. Seneng pas bikin bajunya, tapi begitu sudah harus ngerjain blocking, yaaaaah mulai deh males-malesanya. Ditambah pula urusan pemakain benang Caroon yang bisa luntur itu. Jadi mau gak mau blocking-nya kudu hati-hati karena tempat untuk xxx yang menggunakan benang Caroon masih aku kosongkan. Dan kebanyakan benang Caroon dipakai di hiasan tumbuh-tumbuhan yang jadi latar belakang masing-masing baju… bikin ribet aja dah….

Wedewww, kok malah jadi curcol to yooooh… Semangat ah,  kan warna baju-bajunya emang beneran cantiiik. Setelah jingga untuk Autumn, pilihan warna untuk gaun summer adalah biru yang cakep bener. Dengan model off-shoulder dan panjang gaun yang melebihi lutut membuat ni gaun kliatan anggun di manekinnya, hehehe…. Makin penasaran aja gimana nanti kalau sudah dipasangin beads, pasti terlihat lebih anggun dan mewah *sok tau*

Oh ya, biasanya aku ngerjain kristik di malam hari, saat anak-anak sudah tidur, biasanya dari jam 9 malam sampai jam 11 malam. Beneran berasa jadi me time karena disambi ndengerin lagu-lagu 80-an, pokoknya sedep dah… 🙂

 

184435_10201158052624055_1205779434_n

ngristik sambil ndengerin mas Fariz RM nyanyi… 🙂

 

sum1

sempet aku bawa ke kantor, tapi dengan modal 1 warna benang aja, takut ribet… :p

 

sum2

baju dan kembang untuk latar belakangnya udah jadi, tinggal blocking…

 

sum3

beneran bikin bosen, hiks…

sum4

dibawah sinar lampu neon… :p

sum5

alhamdulillah akhirnya kelar juga si Summer Dress

 

 

Dan sepertinya speed untuk project ini bakalan menurun untuk beberapa waktu ke depan. Soalnya aku lagi tertarik, eh udah mulai sih, untuk mengerjakan kit Calender Cat-nya  Margareth Sherry. Asli lucu-lucu banget gambarnya. Dan yang bikin aku penasaran adalah petite stitchesnya… n rencananya aku juga mau berbagi pengalaman belajar dan mempraktekkan si petite stitches lewat blog-ku, don’t miss it…. *haiyaaaaaaaaah, disambit sendal dah*

Dressmaker’sDaughter : Autumn

Seperti yang sudah aku niatkan sebelumnya, aku pengen bikin postingan per bagian dari project Dressmaker’s Daughter-ku. Dressmaker Daughter sendiri terdiri dari gambar empat baju yang juga melambangkan empat musim di belahan bumi bagian Barat sono. Gak terlalu banyak sih jika dibandingkan dengan musim di Indonesia ini, karena selain musim kemarau dan musim hujan, di Indonesia juga ada musim rambutan, musim duren, musim layangan, musim batuk-pilek…. *disambit sendal*.

Seperti biasa aku mulai mengerjakan kristik dari kanan. Sebelum kenal gridding dulu aku biasa memulai dari tengah, tapi sekarang sudah pindah ke jalur paling kanan. Bukan karena itu jalur paling cepat *jalantolkaleee*, tapi menurutku itu posisi yang paling nyaman untuk mengerjakan kristik, karena bagian yang sudah dikristik tidak akan terlipat2 saat kristik dikerjakan dari arah kanan ke kiri. Daaaan sebagai saran, untuk memulai project kristik lebih baik kain/aida-nya di amankan dulu bagian tepinya untuk menghindari mburudul alias fraying. Bisa di-obras atau bisa juga dijahit tusuk feston

aaaaaa

setalah tampilan perdana di fesbuk ini

dok

lanjut dengan :

296248_10201082604857908_1564410074_n

431009_10201088590527546_1036684544_n

alagi

sebagai catatan, untuk tahap awal aku hanya mengerjakan bagian xxx yang menggunakan benang DMC, dengan pertimbangan berdasarkan pengalamanku benang DMC tidak akan luntur kalau dicuci. Sementara itu untuk benang Caroon, berdasarkan info dari teman2 sesama crosstitcher, adalah jenis benang yang bisa luntur kalau terkena air.

Luntur atau tidaknya benang sangat penting buatku karena aku termasuk crossstitcher penggemar gridding. Sudah susah ngebayanginnya kalau harus ngerjain kristik tanpa bantuan gridding alias garis bantu persepuluh kotak itu. Jadi mau gak mau selesaikan dulu xxx dengan benang yang tidak luntur, setelah itu dicuci untuk menghilangkan gridding, lalu lanjut xxx dengan benang yang bisa luntur kalau terkena air. Setelah semua urusan benang selesai, baru terakhir aku pasang beads-nya.

Sebenernya aku bingung juga lho, ngapain juga dalam 1 project harus memakai 2 jenis benang yang berbeda… kan pilihan warna DMC juga banyak, ngapain juga ngeribetin diri pakai benang yang lain. Dih, napa aku jadi nyinyir ya, suka-suka yang bikin pola lah ya, crossstitcher tinggal ngikut aja pake acara protes segala qiqiqiq….

CrossStitchProject : Dressmaker’sDaughter – Mirabilia

Biasanya aku nulis tentang project atau kit kristik yang aku kerjakan SETELAH project itu selesai, done, kelar, rampung. Soale, kalau udah beneran selesai kan berasanya sudah boleh nyombong gitu lhooo… *chin-up-kipatke-kudungan*. Tapi barusan aku iseng-iseng gugling di inet tentang project Dressmaker’sDaughter yang sedang kukerjakan saat ini, hasilnya aku nemu beberapa blog yang posting tentang progress pengerjaan project ini. Mulai dari awal, tidak dalam satu postingan, tapi dalam beberapa kali postingan yang berbeda tanggal. Jadi sepertinya memang ditulis bersama-sama dengan perkembangan project itu. Waaah, boleh juga tuuuh… langsung kepengen ikut posting dengan metode seperti itu deh daku.

Pikir-pikir kan sekalian untuk menyemangati, malu kan kalo kagak kelar… udah koar-koar duluan gitu lho, wkwkwk… *siap-siap nyungsep kalo gak kelar*. Dan kalau dilihat lagi, project atau kit ini terhitung istimewa-lah buatku*ceplokin telor*. Jujur saja aku sebenernya bukan penggemar pola-pola keluaran Mirabilia, karena tema kesukaanku adalah bunga-bunga dan landscape… bagusan lagi kalo landscape-nya ada gambar sepedanya, qiqiqiqi… Sedangkan Mirabilia sendiri nyaris identik dengan tema gadis-gadis cantik dan peri-peri jelita, kagak nyambung lah dengan seleraku. Kecuali mungkin nanti ada pola gambar Peri Sepeda atau ada gambar gadis cantik lagi nggowes sepeda kumbang lengkap dengan gaun panjang yang melambai-lambai ditiup angin… *khayalan gak jelas*.

Tapi bukan berarti aku anti sih, sebelumnya aku juga sudah membuat satu project dengan menggunakan pola dari Mirabilia, judulnya Titania The Fairy Queen. Selain karena pengen ngasih kado pernikahan ke ponakan, aku juga penasaran banget pengen sekali-sekali nyobain pola Mirabilia. Bukan apa-apa, sependek yang aku tahu, semua pola Mirabilia pasti menggunakan tambahan beads sebagai tambahan untuk mempercantik hasilnya. Dan sebelum si Titania itu, aku sama sekali belum pernah mengerjakan kristik yang menggunakan tambahan beads. So, jadilah neng Titania itu sebagai obat penasaranku tentang kristik yang menggunakan beads.

Lah, panjang bener preambul-nya… Rebat cekap, setelah alhamdulillah selesai mengerjakan Titania The Fairy Queen Project, aku kok jadi kepingin punya hasil kristik dari pola Mirabilia untukku sendiri, alias bisa dipajang bareng-bareng hasil kristikku yang lain di rumahku. Penasaran berlanjut gitu lho, masak aku gak punya kristikan Mirabilia yang ber-beads ria sih… Tapi trus jadi dilema kalau inget bahwa aku enggak terlalu suka gambar gadis cantik  atau peri ala Mirabilia.

Jadi begitu nemu pola Dressmaker’s Daughter ini, langsung aja deh Holaaaaa, ini yang aku cariiiii… pola Mirabilia yang cantik jelita tapi bukan gambar manusia/peri.  Berasa semangat 45 kudu beli deh, hehehe…. Dan sepertinya pola ini memang cukup menarik perhatian, udah abis duluan sebelum aku sempat pesen. Tapi alhamdulillah re-stock-nya gak terlalu lama. Oh ya aku beli pola Mirabilia ini di Sew and So, dan berhubung Mirabila hanya memgeluarkan pola/chart dan bukan kit, maka aku pesen sekalian aja pernak-perniknya. Yang harus dibeli antara lain adalah kain/aida warna coklat muda, benang DMC dan benang Caroon plus seabreg beads keluaran MillHill. Lumayan menguras kantong sodara-sodaraaaa… *dompet kempes*.

 

775669_10200388793313053_1847105143_o

Melihat beads MillHill yang blink-blik sempet bikin aku keder juga. Kebayang sayangnya kalo sampe nyelip atau nyungsep entah kemana, bakalan nyesel berkepanjangan deh, hehehe…. maklum project Mirabilia sebelumnya aku hanya pakai beads jepang, alias kw-nya MillHills. Gegara keder itu juga, akhirnya ni project tidak segera dimulai… tiap megang kok rasanya sayang aja, hahaha…. maunya cuma dielus-elus dan dieman-eman aja.

Tapi akhirnya kudu dikerjakan juga toh ? udah niat je…. so tanggal 22 Mei 2013 aku membulatkan tekat untuk memulai project ini. Dimulai dengan urusan mengorganisir benang. Berhubung aku tidak terbiasa menggunakan bobbin, maka aku pilih plastik klip aja untuk menyimpan benang-benangku. Hal yang sama juga berlaku untuk beads-nya, aku masukin satu-satu ke plastik klip. Tadinya sih kepikiran mau beli kotak beads, tapi kulihat bungkus beads MillHills ternyata sudah lumayan bagus, tinggal diamankan aja dengan plastik klip, gerakan penghematan, hehehe….

Bantargebang-20130610-00348

36 warna benang DMC
2 warna benang Kreinik
5 warna benang Caroon

 

Bantargebang-20130610-00349

19 MillHill Beads
6 MillHill Treasures

 

Seperti biasa, hasrat pamer di pesbuk dong, hahaha…. sekalin pengen ngomporin gerombolan crossstitcher gemblung-ku tersayang di pesbuk *dadah-dadah*.  Dan inilah aplot pertama di pesbuk untuk Dressmaker’s Daughter

dok

untuk selanjutnya aku berencana untuk membuat postingan per-musim alias per satu baju. Jadi insya Allah nanti bakalan ada minimal 4 postingan lagi untuk project Dressmaker’s Daughter ini. Kalau kelar lhoooo, kalau kelaaaaaaar….