Buku Cantik SophisTEAcation

Mau bilang ini resensi kok kesannya seriyes bener, dan berat pulak tanggung jawabnya,hihihi….  Jadi aku bilang ini cerita pengalaman aja deh. Cerita pengalaman beli dan baca buku yang satu ini. Eh, buku yang mana ? yang ini niiiih…..

wpid-wp-1443146555709.jpeg

Naaah, bukunya tampak cantik kan ? hehehe… norak ya, baca buku kok karena tertarik sampulnya yang cantik… *pilin ujung kudungan*. Tapi enggak juga kok, aku tertarik banget pengen punya buku ini karena nyambung dengan hobiku. Hobi yang mana nih ? nyangkul kebon ? njait kristik ? Ewwww… itu sih hobi lama, ini ada hubungannya dengang hobiku yang seri terbaru… *etdah, hobi kok pake seri*. Wis pokoknya, beberapa tahun belakangan ini aku lagi seneng ngumpulin cangkir. Ehhmm, hobi emak-emak banget ya ? suka ngumpulin bolo pecah

So, back to the book, buku ini berjudul : ShopisTEAcation, an anthology of porcelain teacup collection. Karya Desiree Sitompoel. Publised by Kesaint Blanc Publishing. First Edition April 2015. Bahasa Inggris ya ? iya, buku ini ditulis dengan menggunakan bahasa inggris. Dan mengingat kemampuan bahasa inggris-ku yang kasihan-kasihan-kasihaaan, hal itu sebenernya cukup menyulitkan buatku. Tapi biarin deh, sudah kadung kesengsem je. tinggal rajin-rajin buka kamus aja dah….

Desiree Sintompoel sendiri, selain dikenal sebagai istri salah satu pengacara kondang di Indonesia, juga merupakan pemilik Mamitoko, sebuah toko cangkir offline dan online yang dahsyat banget koleksi cangkir vintage-nya. Bisa dibilang buku ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi Desiree bersama cangkir-cangkir koleksinya. Pada bagian awal penulis menceritakan bagaimana awal perkenalannya dengan cangkir-cangkir vintage yang kemudian berlanjut menjadi  lifelong passion, serta keinginannya untuk menyebar ‘racun’ manis berwujud cangkir cantik dengan membuka Mamitoko. Dan berkat kesaktian yang mulia sosial media,  akhirnya racun itu nyamber juga kepadaku, panas-dingin gara-gara cangkir deh diriku, hahaha…

Selain pengalaman pribadi penulisnya, buku ini juga bercerita tentang sejarah cangkir. Bagaimana demam cangkir cantik muncul di Eropa, lebih tepatnya di Inggris. Diawali dengan  ‘ditemukannya’ minuman eksotis dari Timur Jauh pada pertengahan abad 17, yang kemudian dikenal sebagi teh. Yang kemudian dengan cepat menyebar ke seluruh Inggris, dan dianggap sebagai salah satu simbol status pada masa itu karena keunikan rasa dan penyajiannya. Nah, di bagian penyajian inilah si cangkir cantik mengambil peran. Dan tahukah sodara-sodara, pada awalnya cangkir teh dibuat tanpa pegangan, mirip miniatur mangkok bakso kali ye… *berkhayal dah*

wpid-wp-1443146457107.jpeg

Gak hanya di inggris, demam nge-teh cantik ternyata juga menyebar ke penjurur Eropa. Cangkir cantik diproduksi tidak hanya di Inggris saja, tapi ada juga pabriknya di Jerman, Perancis bahkan sampai ke Turki….

wpid-wp-1443146450251.jpeg

.Beberapa produsen cangkir sudah beroperasi sejak ratusan tahun lalu, ada yang masih bertahan sampai sekarang, tapi ada pula yang sudah menghentikan produksinya atau memindahkan pabriknya ke kawasan Asia.

.

wpid-wp-1443417983463.jpeg

.

wpid-wp-1443146421612.jpeg

.

wpid-wp-1443417978459.jpeg

.

wpid-wp-1443146199857.jpeg

.

wpid-wp-1443145938178.jpeg

.

wpid-wp-1443145920758.jpeg

.

wpid-wp-1443146439067.jpeg

.

.wpid-wp-1443146176894.jpeg

.

Selain produsen cangkir luar negeri, buku ini juga menampilkan salah satu produsen cangkir Indonesia, Jenggala.

wpid-wp-1443146409388.jpeg

.

wpid-wp-1443146227116.jpeg

.

Setelah diajak berkelana dan ngiler sejadi-jadinya akibat foto cangkirnya yang cantik-cantik tenan, buku ini memberikan beberapa tips tentang bagaimana memulai koleksi cangkir dengan bijak. Dan mengingat kondisi dompet, ini lah bagian kaporit-ku, wkwkwkwk… Go slow, and be kind to your wallet, eh yourself…. 😀

wpid-wp-1443146107862.jpeg

.

ada juga saran-saran tentang bagaimana ‘menilai’ sebuah cangkir. Karena bagi beberapa orang, koleksi cangkir cantik tidak hanya sebagai penyaluran hobi, tapi juga sebagai tindakan investasi, mengingat keantikan alias ke-vintage-an cangkir yang nominal harganya cenderung naik dari tahun ke tahun. Dan sepertinya aku belum sampai ke level itu dah, hahaha…

.

wpid-wp-1443146156498.jpeg

cap alias marking di bagian bawah cangkir yang bisa memberikan informasi tentang produsen dan tahun produksi cangkir

Pada bagian akhir buku juga ditulis beberapa serba-serbi yang berhubungan dengan cangkir teh, seperti cara penyimpanan dan perawatan yang benar, cara penyajian teh, beberapa jenis ‘pesta’ minum teh… bahkan ada bagian yang menyajikan ide-ide unik memanfaatkan cangkir teh yang rusak atau cacat.

.

wpid-wp-1443415408957.jpeg

.

wpid-wp-1443146018921.jpeg

.

wpid-wp-1443145953367.jpeg

.

wpid-wp-1443146035805.jpeg

.

Buku ini memang tampil luks dengan ukuran dan kertasnya yang mewah, sebandinglah dengan hargnya. Tapi walaupun harga buku ini cukup membuat dompetku meringis, tapi alhamdulillah aku gak nyesel beli buku ini. Susah payah baca kalimat bahasa inggris-nya pun gak seberapa jika dibandingkan dengan kegembiraan ber ooh-waah-wiiiih… saat memandang foto-foto cantik di dalam buku ini.  Yak, foto-foto yang ada di dalam buku ini pantes mendapat jempol kanan-kiri-depan-belakang.  Obyek yang cantik sekalipun bisa tampak biasa-biasa aja kalau fotonya gak bagus kan ?

Dan secara keseluruhannya aku suka buku ini. Tadinya aku sempet ragu-ragu dan agak ‘minder’ untuk beli buku ini. Lha wong itungannya masih newbie je,  koleksi cangkir juga baru itu-itu saja, kok ya berani-beranian ngintip koleksi salah satu ‘sesepuh’ tukang cangkir di Indonesia, ngeri euy…. tapi cara penulis bertutur dalam buku ini meninggalkan kesan yang hangat dan bersahabat, sehingga aku yang ora ono opo-opone ini tidak merasa kecil hati jadinya, hahaha….

Really love this book…

.

.