Awalnya aku cuma pengen pamer hasil kristik jadulku *uhuuukss dikepret sendal*. Tapi jadi pengen sekalian cerita dikit soal istilah over 2 dalam kristik. Apa pasal ? karena kristik jadul yang menggunakan strimin plastik hampir semua menggunakan metode over 2, sementara kristik hari gini yang menggunakan aida/kain kebanyakan menggunakan metode over 1. Apaan sih oper-operan ? emang main bola ?
Bukan main bola sih, secara sederhana maksud istilah itu adalah :
- 2 over 2 : 2 helai benang dijahit dengan cara melewati 2 lajur serat kain.
- 2 over 1 : 2 helai benang dijahit melewati 1 lajur serat kain.
Angka yang mengapit kata over tersebut bisa berubah tergantung kebutuhan.
over 1 sebelah kiri, over 2 sebelah kanan
.
Cukup jelas kan ya gambarnya ? Kit kristik jadul biasanya menggunakan 1 over 2 diatas strimin plastik yang seratnya lebih tipis dan kurus dari serat aida. Benang yang digunakan pun biasanya benang wool, bukan benang sulam ( stranded cotton )
.
strimin plastik di kiri dan aida 14ct di kanan
.
Yang seru dari kristik jadul adalah ukurannya yang rata-rata besaaaar. Berbeda dengan aida yang punya banyak pilihan ukuran ( count ), setahuku strimin plastik hanya ada satu ukuran saja, yang kira-kira setara dengan aida 11 ct. Kegedean ? Maap, mohon terima nasib aja karena memang hanya ukuran itu yang tersedia. Benang yang digunakan pun tidak ada kode-nya, hanya simbol untuk menjahit sesuai kebutuhan saja. Jadi kalau suatu saat ada benang yang ternyata kurang, lumayan ribet juga cari tambahannya. Harus bawa contoh benang yang kurang tersebut, untuk dicocokkan dengan benang yang dijual di toko. Kalau warna-warna standar seperti hitam, putih atau coklat tua sih masih gampang dicarinya. Tapi kalau sudah warna yang sulit dicari, nah siap-siap aja kliyengan sendiri. Aku ingat dulu pernah disodorin benang sekarung ama mbak yang jaga toko, tanpa kalimat pengantar pun maksud si mbak sudah jelas : tuh, cari aja sendiri… *pengen cubit pipi si-mbak-nya deh*
Kapok ? oh tidaaaaak…. meskipun ribet, meskipun gak pake gridding, yang namanya kristikan tetep jalan terus. Lumayan banyak juga gambar-gambar ‘klasik’ yang sudah kukerjakan. Seingatku dulu, kit yang sering kubeli merk-nya Orchid atau Kurnia. Dua-duanya merk lokal alias produksi dalam negri. Gambar-gambarnya lumayan bagus, walaupun mungkin tidak sehalus kit impor. Dan sampai sekarang kristik-kristik tersebut masih tergantung rapi di dinding rumah ibuku di Solo.
.
Kristik pertama-ku. Kalau gak salah ingat, ini kukerjakan saat aku masih duduk di bangku kelas 3 atau 4 SD, di akhir tahun 70-an. Uhuksss, beneran udah pantes masuk museum deh ni kristik.
.
yang satu ini kayaknya must have item deh pada jamannya, hehehe….
.
project besar pertama-ku, kelar dalam hitungan kurang dari 1 tahun
.
Kalau ditanya, lebih seneng mana ngerjain kit ala jadul atau kit hari gini ? yaaaaaah… lebih praktis kit hari gini sih, disamping ukurannya yang lebih bersahabat, kain aida juga bisa di-grid sehingga memudahkan pengerjaan kristiknya. Tapi kalau soal harga sih jelas jauh lebih bersahabat kit jadul, hihihihi….
Dan atas nama memori yang membawaku kembali… *preeeeet*. Beberapa waktu yang lalu aku beli 2 kit ala jadul via online shop di facebook. Pas nunggu pesenanku itu datang, rasanya agak deg-degan gimana gitu, bagaikan menunggu sahabat karib yang sudah lama tak bertemu. Daaaan begitu sudah sampai di tangan, wuih lega dan bahagia rasanya, hihihi….
.
cantek kaaaan ? coba ketemu-nya dari dulu, pasti udah kelar n digantung di dinding rumah ibuku deh… *pedeamatsih*
.
yang satu ini dibeli atas nama cinta bangsa dan negara, merdeka !! hahaha….
.
.
So, kit jadul sudah ada di tangan, jadi kapan nih ngerjainnya ? Eeeewwwwww….. pertanyaannya bikin amnesia ah…. *mlipir dan kabur*
.
.
.
.