He Did It

Sependek yang aku tahu, anak-anak autis tidak menyukai bahkan bisa sangat terganggu dengan suara-suara keras. Jangankan suara berdentum, dengung AC  yang agak keras saja sudah bisa membuat Fachri merasa tidak nyaman dan gelisah. Perlu waktu dan latihan berbulan-bulan agar Fachri tidak lari terbirit-birit saat ada blender atau mixer dinyalakan. Hand dryer di mall pun pernah menjadi monster menakutkan untuk Fachri, hanya karena suara dengungnya.

Jadi saat melihat Fachri tampil di konser kemarin… gimana ngomongnya ya, hahaha… jadi bingung dewe… it’s a kind of magical moment. Walaupun bukan konser gede-gedean ala festival rock level internasional *etdah*, konser kemarin menggunakan sound system yang lumayan jeger efek suaranya. Bikin penonton  tidak bisa ngobrol normal kalau mau didenger suaranya, harus teriak-teriak macam ngobrol sama bang Bolot yang lagi pake headset.

Takjub juga kalau ingat bagaimana Fachri bisa bertahan di venue saat menunggu gilirannya tampil. Sementara beberapa seniornya bergiliran tampil dengan gebugan drum yang serius sempet bikin emaknya jantungan, hahaha… and then, saat nama Fachri dipanggil untuk tampil, mencelos rasane ati… Ya Allah, bantu dan lindungi anakku…

Fachri naik panggung ditemani guru les-nya hanya sampai duduk di belakang drum set. Saat gurunya turun, reflek Fachri menutup kedua daun telinganya dengan tangan yang masih memegang stick drum. Kebiasaannya saat takut mendengar suara keras… Saat itu pengen rasanya lari ikutan naik panggung, n told him that everything is gonna be OK. Alhamdulillah enggak jadi sih, kasihan bocahnya lah ya, ketauan punya emak lebay gitu, hahaha….

Berkat latihan-latihan di tempat les, Alhamdulillah Fachri bisa mengatasi rasa takutnya dan menyelesaikan lagunya dengan baik. Lagu paling dasar untuk belajar drum. Dan emaknya terjebak dilema antara pengen mewek atau jingkrak-jingkrak bahagia macam rocker Euis Darliah nyanyi lagu Apanya Dong… kagak kenal Euis Darliah ? Gapapa sih, tapi mulai sekarang panggil eike pake sapaan “Bu” ya, wkwkwk…

Bagi beberapa orang, bocah tampil di event konser sekolah musik adalah hal yang biasa. Tapi buatku dan Fachri, ada cerita panjang, usaha keras dan berkah Allah yang sangat luar biasa disana.
Alhamdulillah….

 

 

#autism #autismboy #my_sonshine

Gantungan Kotak Mungil

Barengan beli kit biscornu kemarin, aku juga beli kit sejenis tapi bentuk akhirnya kotak. Sejenis karena sebenernya cara pembuatan tidak jauh beda, dan penggunaan hasil akhir yang sama-sama bisa dipakai untuk scissor fob, gantungan kunci, gantungan tas atau apalah itu yang sejenis… *kagak jelas gitu sih mbok*. Warna dan motifnya juga sama-sama lucu, imut bin kiyut gitu deeeeh… laaah, emang pada dasarnya penginan juga sih, hihihi… Nah ini dia isi kit-nya

 

wp-1509088792186..jpg

 

Sama seperti biscornu project kemarin, yang pertama harus dikerjakan tentu saja bagian menjahit kristiknya. Bedanya untuk cube accessories ini bidang yang harus dibuat ada 6 kotak yang sama ukurannya, sementara untuk biscornu hanya ada 2 kotak.

 

wp-1509088719800..jpg

 

Aku tidak membahas soal jahit kristiknya ya. Standarlah, bikin silang-silang begono doang per 1 kotak aida, ehem…. dan karena aida yang disediakan berukuran 14ct,  maka benang yang digunakan cukup 2 helai saja untuk xxx-nya dan 1 helai untuk backstitch-nya. Yang perlu diperhatikan adalah, aku menggunalan 2 helai benang untuk backstitch tepian gambar yang menggunakan benang warna orange. Pertimbanganku sih, karena backstitch disitu akan digunakan untuk menyatukan tiap lembaran hingga membentuk kotaknya, jadi harus lebih kuat daripada backstitch biasa.

Setelah selesai semua 6 kotak kristik terjahit, mari kita satukan menjadi bentuk kotak munyil….

 

20171027_141137.jpg

 

wp-1509088571597..jpg

 

wp-1509088251386..jpg

 

Sebagai langkah awal, sangkutkan benang di bagian belakang aida, lalu bawa ke depan dan satukan 2 lembar dengan mengunakan menyatukan backstitch di kedua kotak seperti terlihat pada gambar.

Hingga ke 6 lembar aida menyatu seperti ini.

wp-1509088112412..jpg

 

Sampai tahap ini sebenernya sederhana dan gampang-gampang aja sih  buatku. Dengan catatan perhatikan juga posisi bagian atas bawah gambar-nya, biar ga jumpalitan gak sama arahnya nanti. Yang mulai bikin ribet saat membentuk kotaknya… ampun bagindaaa, hahaha…

 

wp-1509088011523..jpg

 

Selain aida-nya lumayan keras ( mungkin sebaiknya dicuci dulu kali ya… ), ukurannya yang mungil juga menjadi tantangan tersendiri untuk mata sepuhku… *uhukssss*. Tapi sudah sampai sejauh ini mosok mau lempar handuk kibar bendera putih sih… sayang laaah… Mekso-mekso pokok’e harus jadi !

 

wp-1509087940831..jpg

 

Dan alhamdulillaaaaah…. akhirnya terbentuk juga si kotak mungil cube accesories-nya. Seperti biscornu kemarin, sisakan satu sisi terbuka untuk memasukkan dacron-nya.

 

wp-1509087896768..jpg

 

Lalu tutup dengan menggunakan jahitan yang sama. Jangan lupa memasang kait untuk menggantung si kotak mungil ini

wp-1509087819692..jpg

 

 

Alhamdulillah selesai sudah cube accessories project-nya….

 

C360_2017-10-26-20-45-40-063.jpg

 

 

 

.