Semalem, kriyip-kriyip iseng buka bbm dari temen sma, ni temen termasuk amat sangat jarang ngirim pesen lewat bb, jadi mestinya berita penting nih. Dan nah yaaa… begitu baca langsung bubar jalan deh kriyip2nya. Dibuka dengan : FPI serbu ktr DPRD MEMAKSA Ahok ( Wagub DKI ) masuk Islam !!… apakah masih ada PANCASILA di Negara ini ? lalu ada link : http://jakarta.okezone.com/read/2012/10/09/500/701199/geruduk-kantor-dprd-fpi-desak-ahok-masuk-islam
gambaran pertama yang muncul di kepala adalah mas Ahok yg tampangnya imut itu ( padahal ternyata gahar juga ya, qiqiqi… ) lagi ditodong parang pak Habib yang galak, haduuuuh… konyol ? iya sih, tapi mau gimana lagi, kata FPI dan MEMAKSA bikin aku ga bisa mikir lebih jauh dari parang dan pentungan…. *sigh*. Berita di link itu sempet bikin aku mengeryitkan kening dan geleng-geleng kepala. Lalu aku coba cari berita tentang peristiwa yang sama di portal berita yang lain. Alhamdulillah nemu, dan terus terang saja, gambaran yang aku dapat tidaklah seseram akibat yang ditimbulkan oleh pesan via bbm itu. Tidak ada tuh berita tentang paksa-memaksa oleh fpi.
Well, ada kata MEMAKSA ( huruf kapital ) di bbm temenku, sementara judul berita yang asli adalah ‘desak’. Menurut sodara2 gimana tuh ? sama gak sih efeknya ? menurutku sih enggak… Memaksa adalah ketika Faiz mogok makan kalau gak pakai rendang, yang mana gak mau makan bisa bikin simbok senewen. Sementara mendesak adalah ketika Faiz mimbik2 merengek minta balon, yang menurut pengalamanku sih bisa kucuekin tanpa menimbulkan kehebohan yang berarti. Jadi jelas BBM dari temenku itu ngaco bin lebay aja isinya, niat banget cuma mau bikin provokasi.
Dan dari berita yang dimuat di portal berita lain, gambaran yang aku dapatkan adalah fpi mempertanyakan ( dengan cara2 khas fpi sih, qiqiqi… ) 12 tugas ex-officio wagub jakarta yang berhubungan langsung dengan agama Islam, sementara mas Ahok sebagai wagub sendiri menganut agama kristen.
Dengan menyingkirkan sejenak embel2 demo ala fpi, mari kita lihat apa sih tugas2 itu :
Ketua Badan Pembina Lembaga Bahasa dan Ilmu Alquran
Ketua Badan Pembina Lembaga Bahasa dan Ilmu Alquran
Ketua Dewan Perimbangan Badan Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh,
Ketua Dewan Pembina Badan Pembina Perpustakaan Masjid Indonesia,
Ketua Badan Pembina Koordinasi Dakwah Islam,
Ketua Dewan Penasehat Dewan Masjid Indonesia,
Ketua Dewan Pembina Jakarta Islamic Center,
dan Ketua Dewan Penasehat Forum Kerukunan Umat Beragama.
selain jabatan terakhir, secara logikaku yang cetek ini, memang cukup repot kalau mas Ahok harus memegang jabatan itu. Tapi menurutku itu juga bukan sesuatu hal yang susah, tinggal ganti aja peraturannya, lha wong cuma level SK gubernur aja lho. Kok ya dibikin heboh… Dateng aja baik2, ngomong baik2. Satu dua perwakilan aja cukup, ga usah pakai gerudug dan teriak2 di halaman kantor. Tapi yaaaaah, kalau dilihat siapa yang demo sih, rasanya orang juga sudah paham.
Tapi yang beneran bikin aku mikir adalah apa perlunya sih portal berita di bbm temenku itu menuliskan berita yang menurutku cenderung terbawa aluanan gendang FPI. Jelas-jelas mengutip ucapan ketua dewan syuro fpi tentang najis hati dan larangan bagi Ahok untuk mendekati masjid. Sependek yang aku tahu, gak ada tuh yang namanya najis hati, pun gak ada juga larangan bagi non muslim untuk mendekati dan masuk masjid, kecuali Masjidil Haram di Mekah sono. Jadi buat apa statemen mas FPI itu dikutip dan dimuat, jadi tersebar luas deh tu statemen…. terpikir gak sih kalau hal itu bisa berakibat buruk bagi sementara orang yang tidak tahu tapi mudah ‘terbakar’, muslim atau bukan muslim . Dan lagi portal berita lain bisa kok memberitakan peristiwa tersebut dengan baik tanpa mengutip statemen aneh itu.
Aku bukan pendukung rekayasa berita indah berbunga2 ala jaman dahulu kala itu. Tapi memuat stateman ‘ajaib’ -tanpa penjelasan apa-apa- bersama laporan kejadian yang sesungguhnya terjadi bisa bikin otak mblawur juga, apalagi buat aku yang tingkat pemahamannya belum jauh dari level dodol. Belum lagi bisingnya reportase ala socmed yang bisa bikin suasana tambah keruh dan panas… dari desak bisa naik tingkat jadi MEMAKSA. Bukannya membela fpi ya mas bro dan mbak sis… tapi menurutku cara terbaik menghadapi kerusuhan adalah dengan tidak ikut2an rusuh. Lha kalo sudah rusuh kan otak suka susah diajak mikir lempeng… Pikir aja yang adem, cari jalan yang adem… insya Allah hasilnya juga bisa bikin ayem tentrem, amiiiiiin….