myCrossStitchProject : Yang Selesai di Tahun 2014

Akhir tahun biasanya aku posting kit kristik yang sudah selesai kukerjakan selama setahun, sudah dua tahun ini selalu aku posting di blog. Tapi di Desember 2014 kemarin aku terlewat alias telat gak cerita apa-apa soal kristik selama 2014. Alesan ? ada sih, antara U ( umur alias lupa bin lali ) atau M ( males bin keset ), atau bahkan mungkin gabungan keduanya, udah umurnya lupaan plus malesnya juga ampun-ampunan, hehehe…. Gak taulah, semangat nge-blog-ku kayaknya gak bakal bisa balik seperti saat masih jaman nge-MP dulu, jauh bangeeeeet. Apalagi sekarang bawaannya belok ke FB mulu, bikin status rada panjangan dikit aja udah merasa bagai posting panjang lebar di blog… elho, kok malah curcol.

Wis lah, pokok’e hari ini kudu sempet posting tentang kristik yang selesai di tahun 2014 kemarin. Alhamdulillah berkat FB ( nah ya. tadi nyela FB , sekarang muji, gak konsisten, huh ), aku bisa lebih mudah mendata kristikku tahun kemarin. Maklum, crossstitcher narsis, kelar berapa baris xxx aja udah langsung di aplot di wall…. *benerin konde*. Jadi deh, rekam jejak ngristiknya banyak tersimpan di album faceboook.

Berdasarkan tanggal  penyelesaian yang kutulis di tampilan foto di FB, kristik pertama yang selesai kukerjakan di tahun 2014 adalah kit Batik Sogan keluaran CrossStitch Point. Tapi sebelum itu aku mau pamer dulu, ada sarung bantal dari chunky crossstitch yang finishing-nya aku kerjakan di tahun 2014. Ngerjain kristikknya sih sudah selesai Desember 2013, tapi membantalkan alias menjadikannya bantal baru bisa kukerjakan di tahun 2014 kemarin.

.

img_4141b

.

Lumayan seru juga tuh, membantalkan kristikan yang satu itu, sekalian mengasah ulang kemampuan menjahit yang sudah sekian lama gak dipraktekkan. Halaaah, padahal bisanya njait ya cuma gitu-gitu doang sih… *malu dah ah*

Nah selanjutnya inilah kristikku untuk tahun 2014 kemarin, taraaaa….. *lagaknya sebakuuuuuul*

 

peb=16

kit Batik ini selesai kukerjakan di bulan Februari 2014

.

mar-15

lanjut dengan tempat tissue ini di pertengahan bulan Maret 2014. Tapi ini mungkin lebih cocok disebut sebagai chunky crossstitch kali ya, karena medianya yang berupa kanvas plastik dan stitch-nya yang hanya berbentuk half stitch saja.

.

mar-24

di akhir Maret, aku juga menyelesaikan Garden Arbor dari Bucilla. Project ini mulai kukerjakan di awal tahun 2014, bisa lumayan ngebut karena aku sukaaaa banget dengan gambarnya, beneran pengen cepet selesai, cepet lihat hasilnya….

.

jun-19

bulan Juni aku menyelesaikan Paris Market, yang sudah aku mulai pada Desember 2013.  Lama ya ? soale aku sempet dibikin jengkel gara-gara benangnya yang mbrudul, maklum pakai benang cina yang sungguh bikin kapok. Jadi mandeg lama, ditinggal ngerjain yang lain-lain dulu.

.

agt-21

project satu ini bisa dibilang project coba-coba, pengen mencoba apa itu needle point. Selesai pada bulan Agustus 2014

.

sept-8

Retail Therapy dari Bothy Threads ini selesai kukerjakan di bulan Sepetember. Menurutku  kit Bothy selalu menyenangkan untuk dikerjakan, selain karena polanya yang cukup sederhana, warna benangnya itu lho, segeeeer dan enak dipandang mata.

.

nov-2

tahun 2014 aku tutup dengan kit cantik ini, judulnya Pansy Profusion dari Dimensions. Dan yang lebih membuatku tertarik untuk mengerjakan kit ini adalah jenisnya yang No Count CrossStitch, paduan antara penasaran apa itu no count cross stitch dan gambar bunga-bunga yang memang selalu jadi tema favoritku.

yak, demikianlah kilas balik kit yang sudah aku selesaikan di tahun 2014 kemarin, gak banyak sih, tapi lumayanlah. Moga-moga tahun di 2015 ini aku bisa lebih produktif, gak cuma demen ngumpulin kit dowang….. *senyum manis gak janji deh*

.

.

Berkebun : Kalanchoe

Duluuu banget, aku sudah pernah punya tanaman ini. Selain namanya pun gak tau, aku juga sama sekali tidak punya ngelmu alias pengetahuan apapun tentang tanaman yang satu ini. Diperburuk dengan belum adanya fasilitas inet untuk searching dan googling demi sepotong informasi perawatannya… eh apa ? aku hidup di jaman apa ? jaman prasejarah sih kayaknya… *merengut-ngambek-ah*. Wis pokokna, tahun-tahun awal 2000-an itu aku sama sekali gak punya info tentang si Kalanchoe ini. Jadi, perlakuan yang aku terapkan standar aja, sesuai SOP baku perawatan tanamanku yang lain, pagi-sore disiram air banyak-banyak, kalo perlu sampai gobyos-gobyos. Kan jadi kliatan seger tuh kalo tanaman abis disiram air segentong… *tukang kebon tau tukang air sih ?*.

Iya sih, rata-rata tanaman gak bermasalah disiram air pagi-sore, apalagi  kalo media tanamnya bagus dan porous. Tapi untuk si Kalanchoe ini akibatnya bisa fatal sodara-sodara. Bisa ditebak, karena perlakuan yang salah itu, pada akhirnya tanaman Kalanchoe-ku mati merana…. Uh sedih juga sih, baru sekali punya kok mati begitu saja. Jadi akhirnya aku memutuskan untuk kapok saja, dan memberi label “susah perawatan” untuk di Kalanchoe ini. Padahal penampakan Kalanchoe ini menarik hati banget, hiks… Daun yang hijau dengan topping bunga yang cantik aneka warna, mulai dari merah, merah jambu, putih dan jingga.

Bertahun-tahun setelah usai tragedi Kalanchoe itu *uhuksss…*, akhirnya aku menemukan sedikit informasi bahwa perlakuanku dulu salah, salah banget…. Kalanchoe termasuk tanaman sukulen, jadi tidak perlu, atau bahkan tidak boleh terlalu banyak disiram air ! Bahkan dulu aku sempat berpikir bahwa Kalanchoe ini jenis tanaman annual yang bakalan mati setelah selesai berbunga, karena itulah yang terjadi pada Kalanchoe-ku dulu. Jadi terjebak asumsi-lah judulnya, hehehe…

Nah, berhubung jaman juga sudah berubah, sudah kenal dengan yang namanya mbah Google dan oom WIki, jadi deh aku berburu informasi lebih lanjut tentang Kalanchoe. Dan hasilnya adalah manggut-manggut ( lumayan ) paham dan mentertawakan kebodohanku sendiri bertahun-tahun yang lalu deh… Selanjutnya berbekal pengetahuan baru tersebut, aku bulatkan tekad mantabkan niat untuk menambahkan Kalanchoe di kebunku ( lagi ). Kalanchoe pas banget dengan syarat utaman pemilihan tanaman di kebunku, berbunga cantik dan mudah perawatan… sip dah !

Kalanchoe pertama di era kesadaran baru *eheeem*  kubeli di pameran tanaman di Lapangan Banteng pada bulan November 2014 kemarin. Praktekin deh ilmu dari mbah Gugel, tidak boleh terlalu sering disiram. Cukup seminggu sekali atau dua kali saja. Penyiraman diperlukan apabila media tanam sudah terlihat kering. Dan yang perlu diingat air harus melewati media tanam saja, tidak boleh tergenang. Karena air yang tergenang sangat berbahaya untuk kelangsungan hidup si Kalanchoe. Oleh sebab itu pula aku lebih memilih media sekam bakar, jika dibandingakn dengan media tanam biasa yang ada campuran tanahnya. Selanjutnya bunga yang sudah kering lebih baik dipotong agar bunga baru bisa lebih cepat muncul. Selain itu, ada informasi bahwa terapi stress air juga bisa mempercepat munculnya bunga.

Daaaaan, inilah Kalanchoe di kebunku….

.

DSC_1146

DSC_1111

.

10898288_10205502731158303_2504467423943811562_n

.

10898130_10205523899567500_8497324332341497645_n

Kalanchoe berbunga cantik ini memang cenderung mungil, jadi cantik dan pas untuk tanaman hias dalam pot. Oh ya, kalanchoe juga termasuk tanaman yang suka sinar matahari, jadi kalau kalanchoe terlihat tumbuh terlalu kurus, berarti ada kemungkinkan karena kurangnya sinar matahari.

Selamat berkebun…. 🙂

.