Sebenernya pengen kasih judul Teacup Gardening, tapi kok boso linggis lagi… ya wis, mari kita beri judul Pot Cangkir Cantik aja deh, rada kepanjangan sih menurutku, tapi piye maneh, Berkebun dalam Cangkir kok rasanya kaku bener,hihihi… Nah, preambule soal judul disudahi saja, mari kita mulai cerita sesungguhnya.
Kisah ini dimulai saat aku mampir ke sebuah toko pecah belah untuk belanja cangkir. Konon katanya toko ini menjual barang pecah belah kualitas ekspor yang tidak lulus quality control. Berhubung tidak lulus QC, jadi jangan harap bisa menemukan barang dengan kondisi perfect bin sempurna. Tapi buatku sih gak masalah, lha wong niatnya memang untuk dialih fungsi kok, bukan untuk nge-teh, tapi untuk pot… Untuk pot ? iyaaaa… eman-eman ? ya enggak jugalah. Kan masih bermanfaat, sedap dan cantik dipandang mata, menghibur hati yang gundah gulana…. *aiiisssh preeet*.
Harga ? gak mahal-lah, namanya juga barang reject, tapi memang gak semurah pot biasa, apalagi pot plastik item itu, hihihi… sesuai lah dengan cantiknya. Rencananya aku akan mengisi cangkir-cangkir itu dengan tanaman sukulen, jenis tanaman tidak boleh terlalu banyak kena air. Disiram seminggu sekali saja sudah cukup. Dengan penyiraman seminggu sekali menggunakan sprayer kupikir tidak ada lubang pembuangan airnya pun gak masalah, jadi niat untuk melubangi bagian bawah cangkir aku urungkan. Yang penting dijaga jangan sampai ada air tergenang di dalam cangkir.
Penasaran gimana penampakannya ? mari kita saksikan sodara-sodaraaaa… 😀
.
.
.
.
.
.
- .
.
.
sedap dipandang bukan ? gak mahal juga lhooo…
yuk mari berkebun… 🙂
.
suka banget liat foto-foto tanaman berbunganya deh mba 🙂 sirik dot com hahahhaa… ditunggu postingan dan foto-fotonya ya 🙂
Hahaha… Siaap… Terima kasih… 🙂
Aiihh, cantiknyaaa….. 🙂 jadi pengen 😦 di mana ya bisa dapat cangkir-cangkir begitu
itu aku beli di toko pecah belah sisa ekspor, biasanya di beberapa daerah di Jakarta ada aja sih toko semacam itu…
sesudah jadi pot malah keren
terima kasih… 🙂
Maak..cantik sekali.. Bisa jadi ide buat hias rumah saya ntar. Hihihihi. Salam kenal ya mak 😉
terima kasiiiih…. salam kenal kembali… 🙂
Mboookkk, di daerah mana beli cangkir2 ituuu? Brapaan harganyaa?
di toko pecah belah sisa ekspor neng, di Bekasi… tapi kayaknya dibeberapa tempat lain juga ada toko seperti itu. Pokoknya isi tokonya piring-gelas-cagkir dan peralatan rumah tangga gitu lah… macam-macam harganya, paling mahal aku beli 75rebu, tapi ada juga yang cuma 10rebu…
Berarti ini harus utk tanaman yg tipikal airnya ga perlu keluar dari potnya ya?
menurutku memang lebih baik tanaman yang tidak perlu banyak kena air, jadi istilahnya penyiraman pas-pasan pun gak papa… 😀
atau bisa juga memakai hydrogel sebagai media tanam, dengan tanaman yang tentu saja cocok untuk hydrogel
Cantik2 tanaman dan cangkirnya. Tapi, kalo aku yang nanem kok rasanya sayang sama cangkirnya.. hehehe…
kenapa sayang ? yang penting pada akhirnya membawa manfaat dan menghibur hati kan ? 😀
aih, cantiknya.. seneng deh berkebun kalo begini mah 🙂
terima kasih… 🙂
Cantik..pakai tanah atau kerikil Mak? *ndeso
terima kasih… pakai media asalnya waktu dibeli, tanah… 🙂
Gak keliatan kalau pot reject mbak 😀
hahaha, teirma kasih… tapi kalau diperhatiin stamp/cap-nya sih ketahuan juga kalo reject…:D
wah bagus mak…cantik 🙂
terima kasih… 🙂