Jendela Ajaib Sosial Media

social-media-logos-600x337

Baru beberapa bulan ini aku punya akun instagram, telat ? yo beeeeenbetter late than mboten nate *sibak poni*. Dan wah beneran tersepona, cakep-cakep bener foto yang diaplot disitu. Yang sering aku pantengin sih foto kristik, foto bunga dan foto cangkir sih… *yang terakhir itu racun bener dah*. Tapi beberapa kali aku juga tengok-tengok akun punya selebritris di tanah air, yang pengikutnya udah ribuan, dan komen di bawah fotonya juga udah mengular naga panjangnya. Foto-foto mereka memang mengagumkan, berfoto bersama pasangannya di tempat-tempat mempesona, yang aku tahu pasti bukan di  Taman Mini atau Monas di Gambir sono. Di luar negeri lah sodara-sodaraaa… manca negara yang indah mempesona gitu laaah…. Tampak cantik dan ganteng sebagai pasangan muda yang bahagia.

Dibawah salah satu foto aku nemu satu komen “ntar kita foto di situ juga ya darling @….. “, sepertinya sih yang di-mention oleh penulis komentar itu adalah pasangannya. Otak usilku langsung mengadakan kuis tebak tak berhadiah, kira-kira jawaban apa yang terpikir oleh si pasangan ya ? “Ok honey-bunny-sweety-trilili-lili, gak masalaaah…. duit abang gak kalah banyaknya ama duit paman Gober kok“, atau “Matek akuuuu, itu kriditan rumah, kriditan mobil, kriditan tipi, kriditan panci aja belom kelar-kelaaaaar…. “. Pick one of them, sudah jelas jawaban mana yang akan membawa bahagia, jawaban mana yang akan mengundang nestapa tiada tara,wkwkwk…..

Fiuuuuh…. dari situ aku mikir, wow, betapa beratnya tantangan yang dihadapi pasangan-pasangan muda saat ini. Dan salah satu tantangan berat itu bersumber dari kotak Pandora yang berjudul sosial media. Sosial Media memang memberikan kita banyak kemudahan, kesenangan dan kegembiraan, tapi dibalik semua itu ada efek samping yang bisa membawa akibat negatif juga. Efek negatif ? well, pernah dengar ungkapan rumput tetangga terlihat lebih hijau kan ? Nah jaman mbiyen alias jaman sebelum Sosial Media membuka jendela maya kemana-mana, yang namanya rumput tetangga palingan cuma tetangga sebelah rumah aja, jauhan dikit ya tetangga RT atau RW gitulah…. jadi yang dipandang lebih hijau juga terbatas alias gak banyak. Seleb ? ada sih, di majalah atau tabloid, tapi kan gak nongol tiap saat, tiap hari.

Lha sekarang ? halahiyuuuuuung…. sosial media  -terutama yang banyak foto-fotonya- siap menyediakan berbagai macam pemandangan hijau dimana saja dan kapan saja. Bukan cuma dari tetangga RT atau RW sebelah, tapi bahkan dari orang-orang yang sebenernya jauh banget dari lingkungan nyata kita sehari-hari. Belum lagi tampilan artis ini artis itu yang banyak bersliweran di dunia maya. Dan bisa dimaklumi juga kalau gak artis gak orang kebanyakan, gak ada satupun yang pengen terlihat sisi gak enaknya. Pengennya tampil hijau-makmur-segar-bugar juga dong, jangan sampai terlihat kuning meranggas macam rumput kering keinjek di musim kemarau… *etdah*.

Aku bukan mau ngomongin boleh atau tidak, salah atau benar soal ajang pamer ini-itu di dunia maya, ribet itu urusannya. Seperti aku bilang diatas, aku cuma kepikir, wow betapa banyaknya godaan yang muncul dari tampilan di sosial media, yang bisa kita lihat setiap hari. Godaan untuk kepingin ini kepingin itu, yang menurutku mampu membuat kita susah membedakan mana hal yang penting mana hal yang kurang penting, yang mana kebutuhan dan yang mana keinginan, blaik tenan to ?

Mungkin aku harus bersyukur, karena melewati fase pasangan muda sebelum benda kecil bernama gadget muncul dan berajalela. Fase pasangan muda rata-rata ditandai dengan masalah karier dan finansial yang belum terlalu mantap. Saat dimana kita kudu pinter-pinter milih mana yang harus didahulukan, mana yang bisa di entar-entarkan. Minimalnya godaan sangat membantu dalam kondisi seperti itu bukan ? Bukan mau pamer kalo sekarang udah mantab-surantab siiih, tapi alhamdulillah sudah mulai bisa bernafas sedikit lega lah jika dibandingkan dulu. Paling tidak angsuran rumah udah kelar dan ada tabungan untuk sekolah anak-anak.

Tapi saat ini ?  selamat datang di era godaan Gaya Hidup, godaan yang tampil makin menggiurkan melalui jendela ajaib bernama Sosial Media, tempat dimana kita bisa melihat rumput hijau dimana-mana dan kapan saja, yang mampu mengaburkan prioritas kebutuhan primer kita diatas printilan kurang penting bernama gaya hidup. Godaan bisa saja diubah menjadi motivasi, untuk meraih apa yang diinginkan. Tapi yang apes adalah terjerembab godaan gaya hidup sehingga pengeluaran melejit melampaui pendapatan, apes tenan wis kuwi… 

.

.

.

.

better late than mboten nate : lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali,  mbiyen : dahulu, blaik tenan to : celaka bener kan ?, apes tenan wis kuwi : celaka bener dah tuh

gambar dari : jagatreview.com

2 komentar di “Jendela Ajaib Sosial Media

    • hahaha… aku juga cuma punya fesbuk sama instagram… pengan nyoba twitter, kata anakku, ibuk pesbukan aja, gak usah main twitter… 😀

Tinggalkan komentar