Just the way you are…

211-2

.

 

Tak hanya sekali aku menemukan tulisan ataupun postingan di dunia maya, yang menceritakan tentang kelebihan yang dimiliki oleh seorang anak berkebutuhan khusus. seperti kemampuan di bidang musik yang melebihi kemampuan anak-anak pada umumnya. Kisah-kisaah seperti itu memang inspiratif, menggugah dan bisa menambahsemangat bagi para orang-tua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus.Tapi aku sendiri sebagai orang tua yang dititipi Allah seorang anak berkebutuhan khusus, dan banyak bertemu dengan anak-anak berkebutuhan khusus, melihat bahwa nyatanya tidak semua abk otomatis akan mempunyai bakat istimewa. Bakat istimewa itu memang ada pada sebagian abk, tapi tidak semua.

Beberapa waktu yang lalu, aku membaca postingan di fb tentang abk yang mempunyai bakat khusus. Postingan yang bagus dan mencerahkan, tapi bagian penutup membuatku sedikit tertegun. Disitu disebutkan bahwa bakat istimewa pada seorang abk adalah bukti keadilan Allah. Benarkah ? Lalu apa keadilan apa yang didapatkan seorang abk yang tidak punya bakat istimewa apapun ? yang bahkan menegakkan kepalanya sendiri saja tidak mampu…. Empat tahun lebih keluar masuk klinik tumbuh kembang anak, memberiku banyak pengalaman bertemu dengan abk dengan berbagai kondisi yang -jujur saja- kadang membuatku pengen nangis. Okelah mungkin akan ada bantahan dan contoh tentang seorang Stephen Hawking yang super jenius dengan keterbatasan fisik cukup parah. Tapi ada berapa orang Stepheh Hawking sih di dunia ini ? dibandingkan dengan banyaknya abk pada saat ini… Apakah si non Stephen Hawking ini tidak memperoleh keadilan Tuhan ?

Ada Olis, anak umur 7 tahun yang namanya sendiri saja dia tidak tahu, Eli gadis kecil yang perkembangan mentalnya jauh tertinggal dari fisiknya, lalu Fazan yang tubuhnya tak pernah lepas dari berbagai alat bantu… aku tidak ingin mencari-cari tahu apa kelebihan istimewa mereka, memaksakan gambaran tentang abk dan bakat istimewa mereka. Aku hanya ingin berdoa mereka bisa survive pada saat mereka dewasa nanti, dengan segala keterbatasan mereka. Lalu apakah itu berarti aku meragukan keadilan Tuhan ? Gak tahu juga… tapi yang aku tahu aku tidak ingin menggunakan hitungan manusiaku untuk memahami apa itu keadilan Tuhan. Jika Tuhan menciptakan seorang abk, maka Tuhan harus memberinya bakat istimewa untuk membuatnya adil, begitukah ?

Aku bukanlah jenis orang dengan tingkat keimanan yang pantas diacungi jempol, tapi aku tidak punya cukup keberanian untuk mendikte Tuhan tentang apa itu keadilan. Tuhan maha tahu, sedangkan aku, apa yang ada di balik tembok didepanku saja aku gak tahu. Apa yang akan terjadi pada menit berikut dalan hidupku saja aku gak ngerti…. lalu masih adakah nyaliku untuk mengukur keadilan Tuhan ? Gak berani lah yaw…. Oh oke, ada juga saat-saat dimana aku nekat ngeyel dan mecoba mendebat, “Ya Allah, panjenengan itu maunya apa siiiih ?”, tapi pada akhirnya aku harus menyerah dan menerima kenyataan bahwa rencana Tuhan selalu lebih baik daripada rencanaku sendiri, skak mat.

Balik lagi ke masalah abk dan bakat istimewa. Aku tidak ingin menyangkal bahwa bakat istimewa pada abk itu ada, pada beberapa anak bakat itu memang ada, tapi tidak semua. Dan saat ini aku hanya ingin menerima mereka apa adanya, percaya bahwa bakat istimewa bukanlah jawaban untuk memuaskan ego kita atas kehadiran mereka. Terima mereka apa adanya, sama seperti anak-anak lainnya…

oh ya, satu lagi, Allah tidak akan pernah meninggalkan hambanya yang pandai bersyukur….

 

 

.

.

.